Ha-hampir saja, batin Hiura.
"Baiklah, kalian boleh istirahat lebih awal, pergilah."
Murid-murid mulai kembali ke gedung academy. Hiura mengikuti teman-temannya, namun seseorang menahan pundaknya.
"Bagaimana? Hebat bukan?"
"Sangat hebat, saking hebatnya aku bisa saja terpenggal oleh Iva."
"Huahaha, tenanglah, itu tidak akan terjadi. Apa lagi dengan kecepatanmu barusan, selain itu ... aku juga ada di sini untuk menghindari kejadian yang tak diinginkan."
"Baiklah, sesukamu saja, Pak."
Hiura kembali berjalan, setelah mengganti kaus olahraganya dengan seragam, Hiura berjalan menuju kantin. Setelah memesan semangkuk ramen[1], Hiura segera mencari tempat duduk. Karena saat itu belum istirahat maka tempat kosong sangatlah banyak.
Hiura memakan ramennya secara perlahan, bel istirahat berbunyi namun Hiura tidak menyadarinya, hingga seorang perempuan mendekatinya.
"Apa kursi ini kosong? Bolehlah aku duduk di sini?"
"Ah, tempat itu kosong, silahkan saja."
Perempuan itu langsung duduk dan memakan rotinya secara perlahan. Tapi sesekali, dia menatap Hiura.
Bagi Hiura, sosok perempuan itu terlihat seperti seorang siswi sekolahnya, namun hal itu tidak terlihat tepat, itu karena perempuan tersebut mengenakan pakaian bebas dibanding seragam sekolahnya.
Hiura terus merasa bahwa perempuan tersebut terlalu sering menatapnya, merasa tidak nyaman, Hiura bergegas menghabiskan ramennya lalu pergi ke kelasnya. Sesampainya di kelas, Hiura melihat sosok Iva yang tengah menunggunya di dekat bangkunya.
Apa yang ingin dia lakukan sekarang? batin Hiura.
"Ada apa lagi, Iva?"
"Apa kau bisa menemaniku berlatih sepulang sekolah?"
"Hm ... hari ini aku rasa aku tidak bisa, bagaimana jika lain waktu?"
"Tak masalah, aku menantikannya."
Iva kembali ke tempat duduknya, Hiura juga segera duduk di kursinya. Tak lama kemudian bel tanda masuk telah berbunyi. Guru memasuki kelasnya.
"Hm ... sebelumnya, aku ingin meminta maaf, seharusnya ini sudah kusampaikan dari pagi, tapi aku melupakannya. Seperti yang kalian ketahui, sekolah akan mengadakan kompetisi untuk menentukan perwakilan sekolah dalam turnamen antara sekolah nanti."
Suasana kelas menjadi riuh, Hiura sendiri hanya bisa menarik napas panjang, dia sebenarnya tidak ingin terlibat dalam turnamen sekolah itu, namun setiap siswa wajib setidaknya mengikuti satu dari tiga turnamen.
"Baiklah, semuanya harap tenang. Aku ingin mengetahui siapa yang akan mengikuti turnamen Vega dan Rigel. Aku akan menunggu datanya di ruang Guru, jadi saat ini kalian bebas untuk mencari rekan kalian, dan aku ingin mengucapkan selamat berjuang, untuk pemilihan kandidat turnamen Orion pada kalian semua."
Guru segera keluar kelas, tak lama kemudian, murid-murid kembali ribut, ada beberapa murid yang keluar dari kelas untuk mencari rekan, ada pula yang memilih rekan dari kelasnya. Sementara itu Iva mulai mendekati Hiura, Hiura sendiri sudah mempunyai perasaan tidak enak.
"Hiura, jadilah rekanku dalam turnamen Vega."
"Eh ...."
Turnamen antar sekolah dibagi menjadi tiga jenis, Orion, Vega dan Rigel.
KAMU SEDANG MEMBACA
Uncrowned King [End]
ActionHighest Rank 6 dalam action (21 September 2017) Genre (Action - Fantasy - Romance[Minor]) Saat kekuatan manusia digolongkan menjadi 6 kelas yang terdiri dari King, Queen, Bishop, Knight, Rook dan Pawn. Seorang pemuda bernama Hiura dengan kelas pawn...