Refina mengulurkan tangan kanannya kepada Hiura, Hiura terdiam sejenak hingga akhirnya bersalaman dengannya.
"Salam kenal?"
"Hahaha, kenapa kau bingung begitu? Tenanglah, aku tidak akan melakukan apapun padamu."
"Ah, maaf. Jadi yang menolongku saat di dekat toilet itu adalah kau, Refina?"
"Hm! Kau benar," jawabnya sembari mengangguk.
"Tapi aku sedikit terkejut."
"Terkejut? Kenapa?"
"Yah, siapapun akan terkejut jika ada orang yang bisa mengalahkan Iva Shuuko, dia itu yang terkuat di antara anak kelas satu."
"Ah, itu. Aku tidaklah kuat, jadi aku mencoba menutupi kelemahanku, dengan mencoba membaca pergeralan lawanku dan melakukan serangan balasan dengan sebaik mungkin tanpa membuang-buang tenaga."
"Hm ... jadi begitu, aku mengerti ... tapi aku merasakan sedikit keanehan di dalam arena."
"?!"
"Apa mungkin kau me–"
Sraakk!
Seorang wanita berusia sekitar dua puluh tiga tahun terlihat menggeser pintu, sosok tersebut tak lain adalah dokter kesehatan academy.
"Ara, kau sudah bangun, Hiura."
"Dokter."
"Diamlah dahulu, aku akan memeriksa kondisimu."
Dokter tersebut memeriksa keadaan Hiura.
"Ya, kondisimu sangat stabil, kau bisa kembali ke asrama sekarang, atau kau ingin menunggu Iva?" ucap dokter menggoda.
"Tidak, aku tidak ingin terlibat sesuatu yang merepotkan, kalau begitu aku permisi dahulu."
"Hati-hatilah."
"Sampai jumpa besok, Hiura," ucap Refina.
Besok? Mungkinkah? Batin Hiura.
Hiura merasa sedikit gelisah, dia merasa akan ada orang yang sama merepotkannya dengan Iva, tentu saja mulai besok.
Hiura menyingkirkan segala kegelisahannya saat itu, bagi Hiura, hal terpenting saat itu adalah secepatnya kembali ke asrama lalu beristirahat.
Keesokan harinya, saat wali kelasnya memasuki ruangan kelasnya, kekhawatiran yang dia rasakan kemarin menjadi kenyataan. Refina mengikuti wali kelasnya dengan mengenakan seragam siswi academy.
"Semuanya harap tenang, kita kedatangan murid pindahan, Refina, perkenalkan dirimu."
"Selamat pagi, namaku Refina Maughard. Aku berada di kelas Bishop. Aku datang ke sini untuk menjadi yang terbaik."
Refina terlihat sangat bersemangat, apa lagi saat dia menyatakan bahwa dia ingin menjadi yang terbaik, dia terlihat sangat yakin dengan ucapannya tersebut.
"Baiklah, kau bisa duduk di sebelah Hiura," perintah wali kelasnya.
Eh? Jadi meja tambahan ini untuk si Refina itu?! batin Hiura.
Refina kini telah duduk di kursinya, dia menengok ke arah Hiura.
"Mohon bantuannya, Hiura."
Hiura mengangguk dengan gelisah, dia merasakan tekanan yang kuat terpancar dari Refina namun ada lagi yang lebih kuat, siapa lagi jika bukan Iva.
Bagi Hiura, aura Iva yang menekan seolah ingin memberitahukan kepada Refina untuk tidak mengambil mangsanya.
Pelajaranpun berlangsung, Hiura bisa merasakan sedikit kelegaan di hatinya, namun semuanya harus berakhir saat jam istirahat tiba.
KAMU SEDANG MEMBACA
Uncrowned King [End]
ActionHighest Rank 6 dalam action (21 September 2017) Genre (Action - Fantasy - Romance[Minor]) Saat kekuatan manusia digolongkan menjadi 6 kelas yang terdiri dari King, Queen, Bishop, Knight, Rook dan Pawn. Seorang pemuda bernama Hiura dengan kelas pawn...