My Sadness Because Of You "P11"

3.8K 177 8
                                    

Mata amestys itu terbuka secara perlahan. Membangunkannya karena terpaan sinar matahari pagi yang menembus jendela kamar. Menghalangi sinar yang menerpa matanya dengan menyikapnya dengan tangan.

"Sudah pagi" Hinata menoleh kearah jendela.

Hinata merasa nyeri sakit dibagian daerah bawahnya. Dan dia mengingatnya. Semalam adalah malam pertama dirinya dan suaminya untuk melakukan hubungan itu. Malam oanas mereka berdua. Mencurahkan segala hasrat mereka yang tertunda.

Dia pun hendak beranjak turun dari ranjang namun tangan kekar milik suaminya yang melingkar di perutnya menghalanginya. Menoleh kearah wajah suaminya yang masih terlelap dengan tersenyum lembut.

"Naruto-kun" gumamnya melihat wajah sang suami yang masih tertidur dengan memeluknya.

Akhirnya tugasnya sebagai istri telah terlaksana untuk melayani suaminya. Tak ingin membangunkan Naruto, Hinata perlahan lahan menyingkap tangan Naruto itu dari atas perutnya.

"Eegh" erang Naruto yang mulai terbangun karena merasa suatu pergerakkan ditangannya. Mata sapphire itu pun terbuka dan melihat gadis oh tidak sekarang sudah berubah menjadi wanita yang juga ikut berbaring disampingnya.

"Selamat pagi Hinata. Kau sudah bangun" ucapnya tersenyum.

"Se.selamat pagi Na.Naruto-kun"

"Bagaimana keadaanmu. Apa itu masih sakit ?" tanya Naruto dengan mengelus kepala Hinata.

Pipi Hinata seketika merona dengan perlakuan Naruto padanya yang seperti itu. Ini untuk kesekian kalinya Naruto bersikap baik kepadanya. Dari mulai kemarin malam, Naruto bermain dengan sangat lembut ke Hinata.

"I.iya. tapi aku baik baik saja" jawab Hinata gugup.

"Begitu ya. Syukurlah" ucap Narut tersenyum.

"Ka.kalau begitu a.aku akan menyiapkan sarapan dulu" Hinata pun hendak beranjank dari ranjang dan karena daerah bawahnya masih terasa nyeri, Hinata pun mengerang.

"Aaakh" erang Hinata. Seketika Naruto langsung bergerak menyikapi Hinata.

"Kau benar baik baik saja?" ucao Naruto dengan nada khawatir.

"Eehm. Aku baik baik saja. Hanya sedikit nyeri saja" jawab Hinata dengan nada lembut.

"Maafkan aku karena kemarin malam aku terlalu kasar bermain padamu" ucap Naruto dengan nada memelas.

"Tidak apa Naruto-kun. Ini sudah tugasku sebagai istrimu untuk menerima semua perlakuanmu"

"Terima kasih Hinata"

"Kalau begitu ayo aku bantu. Kau ingin kekamar mandi bukan untuk mandi. Aku akan membantumu"

"Ti.tidak usah Naruto-kun. Aku bisa sendiri" jawab Hinata malu malu.

"Sudah tidak apa apa. Ayo" Naruto mengangkat tubuh Hinata ala brydal style.

"Aaakh" Hinata terpekik saat Naruto menggendong tubuhnya.

Naruto membawa Hinata menuju kamar mandi. Mereka berdua mandi bersama dan kembali lagi melakukan hubungan itu lagi.
.
.
"Aku pergi kekantor dulu Hinata. Jaga dirimu saat aku dikantor"

"Eehm. Hati hati Naruto-kun" jawab Hinata dengan senyuman lembutnya sambil merapikan dasi Naruto.

"Bawa ini untuk bekal makan siangmu" Hinata memberikan sekotak bekal makan siang kepada Naruto.

"Terima kasih"

Naruto pun beranjak. Namun sebelum kakinya benar benar mencapai ujung pintu, dia terhenti dan kembali menoleh kearah Hinata. Hinata bingung dengan apa yang dilakukan Naruto.

My Sadness Because Of YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang