Pagi menjelang, sinar matahari yang menembus jendela kamar membangunkan Naruto ditengah tengah tidurnya. Menutupi wajahnya yang terkena sinar matahari pagi yang menyilaukan penglihatannya dan perlahan membuka matanya.
Pusing melanda. Iya itu yang dirasakan Naruto sekarang. Tak mengingat kejadian apapun semalam yang dia lakukan hingga dia berada dikamarnya sekarang ini. Melihat keadaannya yang terlihat acak acakan, dan tertegun saat melihat ternyata sepatu dan jas yang ia pakai semalam sudah dilepas. Tapi siapa ? Apa jangan jangan gadis itu. Pikir Naruto.
Tak mau ambil pusing dan juga tak memperdulikannya, Naruto turun dari ranjang dan masuk kekamar mandi untuk menyegarkan dirinya.
Sementara itu, Hinata sedang berkutat didapur. Dengan memakai apron, Hinata memasak sup untuk Naruto. Dengan sup ini keadaan Naruto yang mabuk bisa segera pulih. Pikir Hinata.
"Sudah selesai" Hinata meletakkan sup buatannya itu diatas meja makan.
"Apa Naruto-kun sudah bangun ya?" ucap Hinata sambil melirik kearah pintu kamar Naruto.
Tanpa pikir panjang Hinata berjalan menuju kamar Naruto. Mengetuk terlebih dahulu pintu Naruto lalu memutar knop pintunya.
"Na.Naruto-kun"
Hinata masuk perlahan kedalam kamar dan tak melihat si empu berada ditempat tidur. Hingga Naruto keluar dari kamar mandi dengan memakai handuk yang melilit dipinggangnya.
Hinata membulatkan matanya dan wajahnya berubah menjadi merah saat melihat Naruto yang baru keluar dari kamar mandi dengan memakai handuk dipinggang, dan menampakkan tubuh atletis miliknya.
"APA YANG KAU LAKUKAN DIKAMARKU" Naruto juga tampak terkejut melihat Hinata yang berada dikamarnya secara tiba tiba.
"Ma.maafkan aku Naruto-kun. Aku tidak tau kalau kau berada dikamar mandi" jawab Hinata dengan pipi merona.
"KELUAAAR"
Hinata langsung bergegas keluar dengan perasaan malu karena baru pertama kalinya melihat tubuh suaminya yang begitu membuat Hinata terpesona.
.
.
"Naruto-kun makanlah. Aku membuatkan ini untukmu. Ini bisa menghilangkan efek mabukmu" ucap Hinata mendekatkan semangkuk sup ke hadapan Naruto yang duduk dimeja makan."Kau tidak usah bersikap baik kepadaku. Apa kau kira aku akan terbuai dengan apa yang kau buat ini untukku. Haah..cehh" Naruto mengumpat kata kata kasar lagi dengan Hinata dan mendecih tak suka.
Hinata tidak bergeming dan menahan air matanya agar tidak keluar dengan memeras roknya.
Tak lama suara bel apartemen berbunyi. Hinata dan Naruto terpekik dengan suara bel itu, Hinata pun bergegas membukakan pintu apartemen melihat siapa yang datang. Dan ternyata adalah seorang kurir pengirim barang.
"Permisi. Apa benar ini apartemen tuan Namikaze?" ucap kurir itu setelah Hinata membukakan pintu.
"Ah. Iya benar. Ada apa ya ?"
"Ada kiriman untuk tuan Namikaze. Tolong diterima nona"
"Eh kiriman? Dari siapa?"
"Saya tidak tau nona. Saya hanya mengantarkannya"
"Begitu ya. Terima kasih"
Kurir itu pun pergi. Dan Hinata menatap bingung kiriman milik Naruto yang sedang dipegangnya. Sebuah amplop berwarna coklat. Tanpa perduli isi nya Hinata lalu memberikan amplop itu dengan Naruto.
"Na.Naruto-kun. I.Ini ada kiriman untukmu" Hinata menyerahkan amplop itu.
"Haah..dari siapa ?" jawab Naruto dengan nada datar.
"Aku tidak tau" ucap Hinata.
Naruto merampas amplop itu dari tangan Hinata. Hinata yang tak mau dapat umpatan kasar lagi dari Naruto memilih kembali kedapur melanjutkan pekerjaanya.
Sementara itu Naruto membuka isi amplop tersebut. Didalam amplop itu terlihat ada beberapa lembar foto. Karena penasaran Naruto menarik foto foto itu dari dalam amplop. Dan terkejut saat melihat foto yang ia lihat sekarang. Mata Naruto membulat saat melihat foto tersebut.
"Brengsek. Wanita jalang" umpat Naruto saat melihat foto foto tersebut.
Naruto langsung bangkit, mengambil mantel dan kunci mobilnya.
Hinata tampak terkejut dengan Naruto yang hendak pergi dengan amarah. Dan berlari mengikuti Naruto.
"Naruto-kun. Kau mau kemana?" ucap Hinata yang mengikuti Naruto.
"Bukan urusanmu" jawab Naruto memilih mengacuhkan Hinata dan pergi.
Hinata terlihat bingung dengan Naruto yang tiba tiba pergi dengan amarah. Bertanya tanya ada apa dengan Naruto. Kenapa dia terlihat sangat marah. Apa ini karena kiriman tadi. Ingin tau penyebab Naruto marah, Hinata pun melihat kiriman tadi yang diletakkan Naruto diatas meja makan.
Hinata juga tampak terkejut dengan apa yang dilihat Naruto tadi pada foto tersebut.
"Naruto-kun" lirih Hinata. Sekarang Hinata tau penyebab Naruto pergi dengan amarah.
Foto tersebut terlihat Shion yang sedang bermesraan dengan pria lain bersurai merah menyala di sebuah club malam.
"Kuharap ini dapat menyadarkan mu Naruto-kun" ucap Hinata.
.
.
.
To Be ContinuedChapter 8 udh selesai
Kuharap kalian menyukainya.
Jangan lupa dengan komen dan vote nyaTerima Kasih😚😚
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sadness Because Of You
Fanfic[SLOW UPDATE] Aku lelah dengan ini semua, ingin ku akhiri namun aku tidak bisa, karena aku mencintaimu. Sayonara Naruto-kun, Aku mencintaimu. ~Hinata Maafkan kesalahanku Hinata, aku tidak akan mengulanginya kembali. Kumohon kembalilah padaku. ~Naruto