Hinata Pov
Sendirian. Iya disini aku sendirian diapartemen besar milik suamiku. Aku menghabiskan hari ku sendirian diapartemen besar ini. Semula aku membersihkan apartemen ini walaupun dengan hati yang sedih. Aku menikmati peran baruku sebagai seorang istri.
Kulirik jam dinding sekarang sudah menunjukkan pukul stengah 12. Aku bergegas memasak makan siang. Aku berkutat didapur apartemen itu. Sesekali memotong sayuran dan sesekali mengaduk masakan.
Niatku kali ini adalah membawakan bekal makan siang kekantor suamiku. Mungkin dengan cara ini Naruto bisa memaafkanku atas kejadian tadi pagi. Aku begitu semangat membuatkan makan siang untuk Naruto.
30 menit aku menyelesaikan masakanku. Aku langsung keluar dari apartemen dan bertandang ke kantor suamiku. Dengan wajah gembira dan bersemangat aku menenteng bekal makan siang ini. Berharap suamiku memakannya dan hatinya bisa melembut.
Hinata Pov End
Normal Pov
Hinata membawa bekal makan siang itu dengan wajah gembira yang terpampang jelas diwajah putihnya.
Sesekali orang yang yang melewati Hinata menunduk hormat yang dibalas Hinata juga menunduk dan tersenyum. Mereka tau kalau Hinata adalah istri dari pemimpin perusahaan itu.
"Shikamaru-san" Hinata memanggil asisten Naruto yang kebetulan lewat.
"Oh Hinata-san" Shikamaru berojigi melihat Hinata. Hinatapun juga ikut berojigi.
"Maaf apa yang membuat anda kemari Hinata-san"
"A.ano aku..aku ingin bertemu dengan Naruto-kun" jawab Hinata dengan kepala tertunduk dan mengeratkan peganganya pada bekal yang dibawanya.
Shikamaru tau maksud kedatangan Hinata kekantor. Dan langsung memasang wajah kasian melihat Hinata yang tertunduk. Shikamaru juga tau bahwa Naruto tidak mencintai Hinata dan merasa iba dengan keadaan Hinata yang dipermainkan oleh Naruto.
"Begini Hinata-san. Naruto sedang tidak berada dikantor. Dia ada pertemuan diluar kantor" tutur Shikamaru.
"E-eh. Be-begitu ya.." Hinata tersenyum kecut ternyata usahanya untuk menemui Naruto gagal.
Shikamaru lebih merasa kasian lagi saat Hinata mengeluarkan ekpresi tersenyum kecut seperti itu. Shikamaru sebenarnya juga tau kemana Naruto pergi. Tapi dia terpaksa berbohong.
"Kalau begitu. Aku titip ini dengan Shikamaru-san. Kalau dia sudah kembali, beri kan ini padanya. Aku tau dia sibuk dan tidak sempat untuk makan. Jadi aku bawakan bekal ini untuknya. Kuharap dia menyukainya" ucap Hinata dengan memberikan bekal itu ke tangan Shikamaru.
"Baiklah Hinata-san" jawab Shikamaru dengan berojigi.
"Aku permisi dulu Shikamaru-san"
Hinata pulang dengan sedikit rasa kecewa. Dan Shikamatu memandang kepergian Hinata dengan raut wajah menyesal karena sudah berbohong.
"Maafkan aku Hinata-san. Aku berbohong" gumam Shikamaru melihat kepergian Hinata.
.
.
"Hujan" Hinata merasakan rintikan air yang mulai turun dari langit saat keluar dari kantor suaminya.Terlihat beberapa orang yang berjalan kaki disekitar situ juga tergesa gesa mencari tempat teduh. Hinata mengeluarkan payung yang kebetulan selalu ia bawa dari dalam tas.
Hinata berjalan kaki dengan payung yang ia bawa. Kali ini niatnya hendak pergi ke toko buku untuk membeli buku. Disepanjang jalan Hinata melihat beberapa pasang kekasih yang sedang berjalan berdua dengan satu payung. Sedikit merasa iri dengan pasangan pasangan yang terlihat mesra. Namun Hinata membuang jauh jauh perasaan irinya dan kembali melanjutkan perjalanannya.
Hinata berjalan disepanjang jalanan dengan hujan yang masih turun dengan deras. Dan saat melewati sebuah kafe, sepintas Hinata melihat suaminya sedang bersama seorang wanita. Hinata menghentikan langkahnya, memastikan bahwa yang dilihatnya itu benar suaminya dari luar jendela kafe tersebut.
Hinata membulatkan matanya, ternyata memang benar yang dilihatnya sekarang adalah suaminya yang bersama dengan seorang wanita. Naruto terlihat sangat mesra sekali dengan wanita tersebut, tanpa memperdulikan pandangan orang orang yang berada dikafe itu dengan pandangan risih melihat mereka berdua.
"Kau tau Shion, aku sangat mencintaimu" ucap Naruto kemudian mencium Shion dengan sangat mesra.
Orang orang didalam kafe itu melirik lirik risih dengan perilaku Naruto dan Shion yang tidak seharusnya dilakukan mereka ditempat umum seperti itu.
Disaat itu juga Hinata terkejut saat Naruto berciuman dengan wanita lain. Air mata yang tak dapat ditahan lagi keluar begitu saja. Perasaan sakit saat melihat orang yang dicintai berhianat dibelakanganya.
Hinata menangis melihat itu, tanpa sadar dia ditabrak oleh orang yang tak sengaja menyenggolnya karena berlari.
"Ma-maafkan aku" ucap orang yang menabrak Hinata dan langsung pergi.
Hinata terjatuh karena disenggol orang itu. Payung yang ia pegang juga ikut terjatuh dan kini Hujan membasahi tubuh Hinata.
Dari dalam kafe
Naruto melihat kejadian dimana Hinata melihatnya dari luar kafe dengan didera air mata. Sebenarnya Naruto sudah tau dari awal bahwa Hinata melihatnya dengan wanita lain. Tapi Naruto tidak memperdulikannya, bukannya memilih untuk mendatangi Hinata melainkan melanjutkan bermesraan dengan Shion.
Tubuh Hinata sudah basah kuyup. Yang tadinya niatnya untuk pergi ketoko buku, malah diurungnya dan memutuskan untuk pulang dengan rasa kecewa dan hati yang sakit.
.
.
.
To Be ContinuedYosh guys chapter ini udh selesai
Komen dan voteTerima Kasih😚😚
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sadness Because Of You
Fanfic[SLOW UPDATE] Aku lelah dengan ini semua, ingin ku akhiri namun aku tidak bisa, karena aku mencintaimu. Sayonara Naruto-kun, Aku mencintaimu. ~Hinata Maafkan kesalahanku Hinata, aku tidak akan mengulanginya kembali. Kumohon kembalilah padaku. ~Naruto