My Sadness Because Of You "P10"

3.6K 182 6
                                    

Naruto sampai didepan pintu apartemennya. Bukannya langsung masuk melainkan membunyikan bel apartemennya sendiri. Kalau bisa dikatakan apartemen milik Naruto yang cukup mewah itu, bisa dibuka secara otomatis dengan pin. Namun karna kemauan Naruto yang ingin sekali dibukakan pintu oleh Hinata, Naruto lebih memilih memencet bel.

Bel terus saja dibunyikan Naruto, namun tidak ada gerangan Hinata sama sekali untuk membukakan pintu.

"Apa dia sudah tidur ?" gumam Naruto.

Merasa tak ada jawaban dari bel yang dia bunyikan. Naruto pun memencet tombol pin untuk masuk.

Tit..tut..tit..tut..tit..

Pintu pun terbuka dan Naruto masuk. Suasana apartemennya tampak terlihat sangat sepi. Naruto memalingkan wajahnya melihat kesegala arah mencari keberadaan Hinata. Diruang tamu tidak ada, ruang tengah juga tidak ada. Dan yang terakhir, mungkin saja Hinata berada dikamarnya sudah tertidur.

Naruto pun berjalan menuju lorong kamar Hinata. Saat melewati dapur apartemen itu, Naruto terhenti dan melihat seseorang yang dia cari sedari tadi sedang tertidur dengan menangkup tangannya diatas meja makan. Dan makanan yang sudah tersedia diatas meja makan.

Naruto memandang miris, melihat Hinata yang tertidur karena menunggunya. Berjalan mendekati Hinata. Saat kakinya sudah sampai di samping Hinata yang tertidur. Naruto memandang sendu wajah gadis yang selama ini dia caci maki dengan umpatan kasarnya tanpa memperdulikan perasaan gadis tersebut.

"Apa kau menungguku" ucap Naruto melihat Hinata dengan pandangan kasian.

'Betapa kejamnya aku, menyiayiakan gadis yang selama ini mencintaiku' batin Naruto melihat intens setiap lekuk wajah cantik Hinata yang sedang tertidur.

Tak lama Hinata mengerang bangun dari tidurnya. Membuka mata nya secara perlahan. Saat matanya benar benar sudah terbuka sempurna, Hinata terkejut melihat Naruto yang berdiri disampingnya dan Hinata langsung berdiri dengan kehadiran Naruto.

"Na.Naruto-kun" pekik Hinata.

Naruto tidak berkata namun memberikan wajah datarnya melihat Hinata.

"Ka.kapan kau pulang?"

"Baru saja" jawab Naruto.

"Ma.maafkan aku. Aku tidak tau kalau kau pulang. A.aku ketiduran. Ma.maafkan aku Naruto-kun" ucap Hinata dengan menunduk.

"Iya tidak apa" jawab Naruto dan sedikit menyunggingkan senyumannya.

Hinata pun tertegun dengan sifat Naruto yang tidak marah dengannya. Biasanya jika Hinata melakukan kesalahan sedikit saja, Naruto seakan seperti sebuah bom waktu yang akan meledak. DUAAAR. Tapi kali ini, Naruto berbicara lembut dengan Hinata. Ada apa sebenarnya? Pikir Hinata.

"Lanjutkan tidurmu. Pergi kekamar, Kau akan masuk angin jika tidur diluar begini" ujar Naruto dan beranjak untuk masuk kekamarnya.

Hinata kembali lagi termangu mendengar ucapan Naruto barusan yang bisa dikatakan perhatian dengan dirinya.

"Tu.tunggu dulu Naruto-kun" ucap Hinata dan membuat langkah Naruto terhenti.

"Ka.kau pasti belum makan. Aku sudah menyiapkan ini untukmu. Makanlah"

Tanpa menjawab Naruto kembali menoleh dan berjalan kearah meja makan yang sudah tersedia masakan buatan Hinata. Hinata tidak percaya ini, Naruto mau mengikuti ajakan Hinata. Tidak seperti yang lalu lalu, dimana Hinata selalu diberikan umpatan kasar jika mengajak Naruto untuk makan.

"Apa lagi yang ditunggu. Kau menyuruhku untuk makan bukan? Ayo" ucap Naruto yang sudah duduk dikursi makan.

"A.aah i.iya" lamunan Hinata pun buyar seketika karena di tegur Naruto.

Hinata menyiapkan makanan untuk Naruto yang pertama kalinya pertama kalinya. Menyiapkan mangkuk nasi dan menghidang beberapa lauk dihadapan Naruto. Naruto tampak tergiut dengan masakan buatan Hinata dan langsung memakan makanannya. Hinata tersenyum sangat bahagia melihat Naruto memakan masakannya dengan sangat lahap. Perasaan senang mengguncah hati Hinata walaupun bertanya tanya ada apa dengan Naruto yang sebenarnya. Apa dia sudah berubah ?

"Kenapa kau berdiri saja. Duduklah. Ikut makan bersamaku" ucap Naruto yang merasa risih karena Hinata terus saja berdiri melihatnya makan.

"O.oh i.iya" ucap Hinata gugup dan langsung menduduki kursi disamping Naruto.

Mereka berdua pun makan bersama untuk yang pertama kalinya. Hinata sudah cukup merasa sangat bahagia. Akhirnya kejadian seperti ini bisa terjadi. Dan sebenarnya lagi, Naruto juga sangat senang dengan keadaannya sekarang yang dekat dengan Hinata, namun dia tutupi karena malu untuk mau mengakui kesalahannya dengan Hinata.

Mereka berdua telah selesai makan. Hinata mengangkat satu persatu piring bekas mereka makan untuk dicuci. Naruto yang masih duduk dikursi meja makan itu, hanya memperhatikan pergerakkan Hinata.

Hinata merasa sangat gugup saat dilihati terus dengan Naruto. Jantung berdegup sangat kencang dan tak karuan.

'Jika dilihat ternyata dia sangat cantik. Hehh aku saja yang bodoh bisa terhasut dengan kecantikan palsu wanita jalang itu dan tak memperdulikan perempuan yang didepanku ini' batin Naruto saat melihat punggung mungil Hinata yang sedang mencuci piring.

Seperti tarikan, Naruto bangkit dari kursi dan beranjak berjalan mendekati Hinata dan memeluk Hinata secara spontan. Hinata langsung termangu saat kedua tangan kekar itu memeluk perutnya dari belakang secara tiba tiba.

"Na.Naruto-kun" pekik Hinata dan langsung memberhentikan pekerjaannya.

"Sebentar saja. Aku ingin merasakan hangatnya dirimu"

Hinata membulatkan matanya. Seakan kembali terus menerus tak percaya dengan apa yang didengarnya langsung dari mulut Naruto.

"Maafkan aku Hinata. Selama ini aku terlalu kejam terhadapmu. Selalu menghujat mu dengan kata kata kasar dari ku. Tak memperdulikanmu dan semua hal buruk yang aku lakukan terhadapmu. Kumohon Hinata, maafkan aku" ucap Naruto membalikkan tubuh Hinata menghadapnya.

Terlihat sangat jelas pelupuk dari mata Naruto yang mulai tergenang air bening yang sedikit demi sedikit menetes diwajah Naruto. Hinata pun menjadi lirih saat melihat Naruto menangis dengan memohon maaf padanya.

"Tidak apa Naruto-kun. Tidak ada yang harus disalahkan. Aku tidak pernah marah maupun menyimpan dendam terhadapmu. Dan aku juga selalu memaafkan semua kesalahanmu" ujar Hunata dan menyeka air mata Naruto yang membasahi wajah tan Naruto.

"Terima kasih Hinata" lirih Naruto dan memegang tangan Hinata yang menempel dipipinya lalu mencium lembut tangan halus milik Hinata.

Hinata tersenyum bahagia dengan air mata bahagia. Akhirnya cintanya yang selama ini bisa terbayar dengan Naruto yang sudah berubah dan bersikap baik padanya.

Mereka pun berpelukan lalu mendekatkan wajah mereka dan berciuman dengan sangat lembut namun mesra. Rona merah tersirat diwajah putih Hinata. Untuk pertama kalinya Hinata bisa merasakan ciuman tulus yang diberikan Naruto untuknya.

"Jadilah milikku malam ini Hinata" ucap Naruto ditengah tengah ciuman mereka.

Hinata hanya menjawab dengan anggukan dan tersenyum lembut dengan Naruto. Naruto pun menggendong Hinata ala brydal style, membawa tubuh mungil itu menuju kamarnya untuk melakukan malam pertama mereka yang tidak pernah terjadi setelah pernikahan mereka.
.
.
.
To Be Continued

Yosh chap 10 selesai
Akhirnya si Naruto No Baka udh insyaf dan sadar juga haha.

Jangan lupa setelah membaca chap nya beri komen dan vote kalian

Terima Kasih😚😚

My Sadness Because Of YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang