"Gimana kak. Udah ketemu kak Niconya." Tanya Nayla kepada Andre yang baru saja menghampirinya. Sejak tadi lelaki itu berkeliling pantai mencari Nico.
"Belum sayang. Aku udah muter-muter sekitar pantai ini, tapi nggak ketemu juga."
Nayla tampak semakin resah. "Kak Nico kemana yah, Kak. Aku takut banget terjadi apa-apa sama dia."
Melihat keresahan Nayla. Andre langsung memeluk tubuh kekasihnya itu. "Kamu tenang yah. Nico pasti nggak jauh-jauh dari sini. Kita cari lagi. Oke."
Nayla mengangguk. Lalu bersama dengan Andre, mereka kembali berjalan menyusuri sisi pantai. Sepanjang jalan. Kedua mata mereka tak pernah lepas dari para pengunjung pantai yang semakin ramai. Sun set pun telah nampak, tapi keindahannya tak bisa dinikmati oleh mereka. Kegelisahan di hati keduanya membuat semua yang nampak indah tak ada artinya.
"Kak Nico kemana yah, Kak. Aku bener-bener takut."
"Tenang, Sayang. Kita pasti akan nemuin Nico."
Andre terus menenangkan kekasihnya, hingga mereka tiba disebuah tanjung yang sangat sepi. Tak seorang pun yang mereka lihat berkeliaran disana.
Niatnya, Andre ingin membawa Nayla pulang ke Villa lebih dulu, biar dirinya saja yang mencari Nico. Hari juga mulai gelap. Tapi Nayla tak mau, dia tetap saja Kekeh ingin mencari Nico. Sudah berapa kali ia menolak ajakan Andre untuk pulang. Sepertinya kali ini kekeras kepalaannya bertambah dua kali lipat. Terlebih saat ia samar-samar melihat seseorang hampir tergeletak diatas pasir putih tanjung itu.
"Kak liat deh. Itu seperti kak Nico."
Andre mengikuti arah tunjuk kekasihnya. Didapatinya seseorang yang memang memiliki postur tubuh yang sama dengan Nico. Dia semakin menajamkan matanya. "Iya itu beneran Nico, Sayang."
Setelahnya mereka memekik Saat melihat pria yang mereka yakini adalah Nico itu terkulai diatas pasir.
"Kak Nico.." ---- "Nico.."
~~☆♡☆~~
Dafa langsung membawa Keke pulang ke Villa setelah dia melihat kondisi kekasihnya semakin tak baik. Wajahnya mulai memucat. Entah apa yang menyebabkannya seperti itu. Dia tak tahu. Tapi yang bisa dia pasti saat ini adalah jiwa kekasihnya sedang tertekan.
"Kok Keke bisa lemes gini sih. Tadi kan dia baik-baik aja." Ujar Alex ketika memasuki Kamar yang ditempati Keke dan Nadia. Saat ini dia sudah tak marah lagi pada Dafa. Meski belum bisa sepenuhnya menerima kehadiran Nico dan Andre di Villa ini. Tapi dia berusaha memahami keinginan sahabat sejak kecilnya itu.
"Gue juga nggak tau. Tapi kayaknya dia kecapean deh." Jawab Dafa yang saat ini duduk disamping tempat Keke berbaring. Satu tangannya terus membelai rambut kekasihnya dengan sayang.
"Yaudah. Kalau gitu, kita keluar aja yuk. Biar Keke bisa istirahat." Kata Nadia yang sejak tadi terdiam menatap Keke. Firasatnya mengatakan kalau semua ini terjadi karna Nico. Kehadiran pria itulah yang membuat Keke menjadi drop seperti ini.
"Iya Daf, kita keluar aja yuk."
Dafa mengangguki ajakan Alex. Sebelum beranjak, dia kembali memandang kekasihnya. Ditatapannya wajah pucat itu dengan cemas seraya kedua tangannya memperbaiki letak selimut yang membalut tubuh Keke. Dikecupnya pula kening Keke dengan penuh kasih sayang.
Saat bibirnya menempel di kening yang terasa hangat itu. Kedua mata Keke perlahan terbuka. Wajahnya sumringah melihat kekasihnya sadar juga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mantan Terindah
Random👉Nike {Nico&Keke} Love Story👈 Sekuat apapun aku mengelaknya, maka semakin kuat juga perasaan ini menyiksaku. Dan setegar apapun aku melawan sakit itu maka semakin rapulah hati ini. Itulah kenyataannya.. Kenyataan yang menegaskan betapa aku masih s...