Part 26 - Lembaran Baru

949 25 3
                                    

18 MEI 2017

Tiga bulan setelah pernikahan, Keke tak lagi tinggal bersama keluarga Dafa. Sebuah rumah Mewah bergaya klasik Dafa hadiahkan untuknya. Hari ini tepat hari pindahan mereka, Nadia dan Alex ikut membantu.

"Ahh gila. Capek banget gue." Keluh Nadia yang kala itu tengah duduk bersantai di sebuah Gazebo yang letaknya berada di halaman belakang. Dihadapan Gazebo itu terdapat kolam renang besar yang menambah kenyamanan suasana di dalam rumah.

"Nih. Loe minum dulu." Keke tiba dengan membawa 4 gelas minuman. Dibelakangnya, Dafa mengikuti dengan membawa dua buah piring berisi kue. Langsung saja Nadia dan Alex mengambil minuman dan kue itu.

"Thansk banget yah kalian udah mau bantuin kita pindahan." Kata Dafa Ikut duduk disamping istrinya.

"It's oke lah, Daf. Loe kan sahabat kita. Masa kita nggak mau bantu sih. Ia nggak sayang" Ujar Alex. Nadia mengangguki ucapannya.

Dafa tersenyum pada mereka. Kedua sahabatnya ini memanglah yang terbaik. Beruntungnya ia memiliki mereka. Tapi dia lebih beruntung lagi memiliki sahabat bernama Nico. Pria itu, sudah lama sekali ia tak pernah melihatnya. Setelah pernikahan mereka, Nico tak pernah lagi menampakkan batang hidungnya.

"Loe sekarang dimana Nick? Loe baik-baik aja kan?"

"Sayang. Kamu kenapa?"

Suara Keke menyadarkannya. "Ahh. Aku, aku nggak apa-apa kok sayang."

Keke menatapnya curiga. Ini sudah kesekian kalinya Dafa terdiam seperti itu. Dia sangat yakin kalau suaminya itu tengah memikirkan sesuatu. "Apa ada yang Dafa sembunyikan dariku yah?"

"Kamu yakin nggak apa-apa?" Tanya Keke Lagi, berusaha mencari tahu.

Dafa hanya tersenyum, digenggamnya Tangan mungil sang istri seraya berkata. "Iya sayang. Aku nggak apa-apa kok."

Keke ikut tersenyum, meski dalam hatinya masih dipenuhi pertanyaan. Namun tak mungkin jika ia membenani suaminya dengan kecurigaannya yang tak berdasar itu. Mungkin saja keterdiaman Dafa hanya menyangkut masalah pekerjaannya di kantor.

Yah, sebaiknya ia berPositif Thinking saja.

Senyuman Keke itu membuat Dafa merasa lega, Bukan karna terbebas dari kecurigaan Istrinya tapi merasa jika istrinya itu kini telah bahagia. Setelah pernikahan Mereka, dia tak pernah lagi mendapati Keke murung ataupun bersedih. Setiap saat ia selalu melihat Istrinya tersenyum bahagia. Bahkan sudah Jarang sekali ia mendapati sikap-sikap Keke yang janggal seperti saat mereka masih pacaran Dulu. Saat menyentuh istrinya Pun, tak ada penolakan lagi yang ia terima. Bahkan setelah mereka berbulan madu di London, Keke menjadi lebih manja dan mesra padanya.

Sepertinya Keke kini benar-benar menerimanya. Dan Sepertinya Janji yang ia berikan pada Nico telah terlaksana.

Patutlah Jika hatinya merasa sangat lega.

~~♡☆♡~~

Siang ini Vigo telah kembali dari tugas luar Daerahnya. Wajah lelahnya nampak jelas, membuat Amel yang tengah bersamanya merasa kasihan.

"Apa tidak sebaiknya Dokter Vigo pulang ke rumah saja. Dokter terlihat sangat lelah." Ujarnya seraya terus memperhatikan wajah lelah Dokter Pujaannya.

"Tidak perlu suster, Saya baik-baik saja. Lagi Pula masih banyak yang harus saya selesaikan." Kata Vigo terus melangkah menuju ruangannya. Suster Amel masih setia mengikutinya.

Saat telah tiba di depan pintu ruangannya, Vigo berhenti sejenak. Ia menoleh, menatap Ruangan Dokter Tirta. Pertanyaan selama tiga bulan terakhir ini kembali melintas di kepalanya.

Mantan TerindahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang