27 Mei 2016
Rinai hujan membasahi bumi di pagi yang kelabu ini. Tak nampak sedikit pun kecerahan yang terpancar dari awan awan hitam di atas sana. Suasana pagi ini serupa dengan gambaran hati wanita cantik yang sedari tadi berdiri dibalik jendela kamarnya. Mata indahnya menatap keluar jendela, menyaksian setiap tetes air hujan yang turun membasahi pohon dan jalan jalan diluar sana. Senyum indah itu tak lagi terpancar di bibir mungilnya. Semuanya sirnah setelah kejadian semalam, Kejadian yang mempertemukannya kembali dengan seseorang yang dulu pernah mengisi relung hatinya. Seseorang yang dulu Mewarnai setiap harinya dengan penuh cinta dan kebahagian. Seseorang yang selama 4 tahun belakangan ini selalu ia rindukan. Dan Seseorang yang dulu bahkan sampai saat ini masih tetap dicintainya.
Namun kini, takdir tuhan berkata lain. Semuanya sudah terlambat. Cintanya yang dulu tak akan pernah terulang lagi. Kini, semuanya hanya tinggal kenangan, kenangan yang pastinya tak akan pernah bisa ia lupakan seumur hidupnya.
Tapi,
kini ada satu pertanyaan yang harus ia jawab. Apakah ia masih sanggup melewati hari hari berikutnya setelah kejadian semalam?
Mengapa engkau waktu itu
putuskan cintaku..
Dan saat ini engkau selalu ingin bertemu..
Dan memulai jalin cinta..Mau dikatakan apa lagi..
Kita tak akan pernah satu..
Engkau di sana, aku di sini..
Meski hatiku memilihmu...Lantunan lagu 'Mantan Terindah' dari kahitna terus mengalun, menemani dirinya yang masih saja berdiri menatap buliran hujan di luar sana.
Andai aku bisa..
Ingin aku memelukmu lagi..
Di hati ini hanya engkau mantan terindah..
Yang selalu ku rindukan...Mau dikatakan apa lagi..
Kita tak akan pernah satu..
Engkau di sana, aku di sini,"Meski hatiku memilihmu."
Bibirnya tanpa sadar menyanyikan sepenggal bait lagu itu. lagu yang sedari tadi terlantun dari ponselnya yang menjadi gambaran perasaannya untuk saat ini.
TESS
Tampa terasa air matanya kembali jatuh mengaliri pipinya. Entah sudah berapa kali ia meneteskannya. Setelah pertemuan itu rasanya ia tak mampu lagi tuk menahan setiap bulir air matanya.
"Kenapa kita dipertemukan disituasi yang sesulit ini, Nico?"
"Kenapa kamu datang disaat yang tidak tepat?"
"Kenapa kamu datang terlambat?
"Kenapa Nico?"
"kenapa?"
Sudah sedari tadi ia melontarkan
pertanyaan pertanyaan itu, namun sampai detik ini ia belum juga mendapatkan jawabannya. Ia marah, ia kecewa, dan ia sangat menyesal. Kenapa, kenapa semua ini terjadi. Kenapa semua kepedihan ini harus ia rasakan kembali.Semua ini salah siapa?
Dia harus menyalahkan siapa sekarang?
Apakah dia jarus menyalahkan Nico yang datang kembali kekehidupannya?
Ataukah dia harus menyalahkan Dafa karna berada di tengah tengah dirinya dan Nico?Tidak, Semua itu tidak benar. Dia tak boleh menyalahkan siapa siapa. Tak ada yang salah. Baik Nico maupun Dafa, kedua pria itu tak bersalah. Terlebih Dafa, tidak sepatutnya dia menyalahkan pria baik hati itu. Semua ini bukanlah salahnya. Justru sebaliknya, dia harus berterima kasih padanya karna berkatnyalah, dirinya masih bisa bertahan selama 4 tahun ini.
Dan jika harus ada yang disalahkan, maka dirinyalah yang bersalah. Yahh, dirinyalah yang paling patut untuk disalahkan. Sebab dirinya masih belum bisa menutup lembaran masa lalunya bersama Nico.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mantan Terindah
Random👉Nike {Nico&Keke} Love Story👈 Sekuat apapun aku mengelaknya, maka semakin kuat juga perasaan ini menyiksaku. Dan setegar apapun aku melawan sakit itu maka semakin rapulah hati ini. Itulah kenyataannya.. Kenyataan yang menegaskan betapa aku masih s...