Author POV
" Aku ... Akan pergi kerumah sakit..., " ujar Hematite " kau … mau ikut Ruby?. " lanjut Hematite
" Tentu. "
Di perjalanan menuju rumah sakit... Ruby dan Hematite di selimuti dengan keheningan tidak ada satu dari mereka berdua yang ingin berbicara lebih tepatnya belum ingin
" Hei … aku … tidak percaya jika dia melakukan hal seperti itu " ucap Hematite memulai pembicaraan
" Iya … aku juga " ucap Ruby parau
" Hei kau menangis? " tanya Hematite
" Ak-aku hiks hanya t-tidak percaya s-saja hiks Dengan apa yang ku lihat hiks..., " jawab Ruby
" iya aku juga tidak percaya... ," ucap Hematite menatap lurus ke arah rumah sakit besar didepan " Dia hanya tertekan. " Sambung Hematite sambil menyunggingkan senyuman kecil.
" kau … percaya kepadanya kan? " tanya Ruby menghapus jejak air matanya dan menatap bagunan besar di depannya
" iya tentu. " jawab Hematite
" aku juga. " ucap Ruby melangkahkan kakinya menuju bangunan besar itu
Amethyst place
Amethyst POV
Aku hanya menatap mereka dari balik pintu yang dilengkapi kaca ditengahnya untuk melihat keadaan orang yang berada didalam
Setelah aku di beritau oleh orang yang sering disebut dengan dokter bahwa keluargaku tidak apa-apa
Aku melangkahkan kaki menuju sebuah Taman yang letaknya tak jauh dari ruang perawatan keluargaku
Tap
Tap
TapDan disini lah aku meratapi apa yang telah kubuat sampai-sampai orang-orang yang ku sayang terkulai lemah di dalam ruang yang besar
" Apa ini salah ku "
Aku menatap kedua tangan yang kugunakan untuk melindungi rumah ku ... Aku yang bersalah akan hal ini?.
' Hei … kau kenapa? ' tanya seseorang
Aku menyunggingkan senyum tipis setelah melihat orang yang berada di depan ku.
" Hai … Drake " jawab ku menurun kan senyuman tadi
Pemuda di depan ku sekarang menyuguhkan senyuman Indah
' Apa kabar … Amethyst ' seyuman pemuda itu semakin merekah melihatku membalas senyumnya
Disinilah aku sekarang ... Terjebak dalam khayalan konyol ditengah Taman nan rindang dibawah sebuah pohon besar hanya berjarak 135 meter dari ruang rawat keluargaku.
' Boleh aku duduk? ' tanya laki-laki bersurai putih dan beriris light blue itu
" Tentu " jawab ku
Dia pun duduk di sampingku ... Kami duduk di atas rerumputan hijau ... Aku mendongak ke atas melihat langit biru yang diserang awan hitam
" Hei ... Drake... " ujar ku, pemuda itu melihat kearah ku saat ku panggil namanya " ini ... Salah ku ... Benar? " tanya ku sedikit sendu
' Hei … aku tau apa yang kau lakukan ' ucap Drake melihat kearah pohon di belakangnya dan menyenderkan punggungnya ke pohon itu
" jadi ... Aku yang salah ... Apa yang ku lakukan? Aku ... Hanya melindungi rumah ku" ucap ku
Ngiing....
" Aaarrhhh sa-sakit " ucap ku memegang kepalaku yang sakit mata ku membulat sempurna dalam artian aku mengingat akan sesuatu hal
KAMU SEDANG MEMBACA
Erectus
FantasyIni cerita perdana saya jadi tolong di maklumi jika Typo. Gaje Ngak nyambung alurnya Dan masalah lain Ini genre fantasy dan mengandung sedikit unsur romance jadi mohon maaf atas ketidak nyamanan nya Sekian terimakasih Penyihir amatir ♡ #326 da...