yaoi :v

31 7 6
                                    


Sesampainya ditempat kakek tua atau lebih tepatnya guru Amethyst

" KAAAKEEEKK! CEEPAT KELUAAR " Pekik Amethyst

" Hei jangan teriak-teriak nant... " belum selesai Hematite menyelesaikan perkataannya

" Apa sih teriak-teriak lihat saja akan kubuat dia ngak bisa BAB selama satu minggu " Teriak kakek-kakek itu dari dalam rumah tuanya

" Waks! " Ucap Amethyst melihat Hematite

" Pfft rasain " Ucap Hematite menjulurkan lidahnya kepada Amethyst

" To-tolong aku Hema-chan " Ucap Amethyst memohon layaknya kucing

" Tak akan " Ucap Hematite Kesal

" Waks ke-kejam, maafkan aku perut aku tak bisa menyelamatkanmu " Ucap Amethyst menunduk mengelus-elus perutnya

" pfft yang benar saja " batin Hematite

BRAAK 

Terdengar suara pintu terbuka dengan keras

" SIAPA YANG TERIAK-TERIAK HAA! " Ucap Kakek itu kesal

" Uhh " Ucap Amethyst masih menunduk dan mengelus-elus perutnya

" A-amethyst? " Ucap kakek itu lembut

" Ap-apa yang terjadi padamu " Ucap kakek itu mendekati Amethyst

" ka-kau hamil? " Tanya kakek tua itu

" WAKKS APA-APAAN PERTANYAANMU ITU " Pekik Amethyst mengangkat kepalanya

" Kau yang melakukannya " Ucap kakek tua itu melirik Hematite yang sudah menahan tahan sejak awal terlihat dari mukanya yang merah padam

Mendengar perkataan kakek tadi Amethyst dan Hematite langsung menampar Kakek itu

" Apa-apaan kalian " Ucap kakek itu

" kau yang apa-apaan aku memegang perutku karena kau bilang siapa yang teriak-teriak itu akan kubuat tidak bisa BAB selama satu minggu! " Ucap Amethyst menirukan kata-kata kakek tadi

" Hoo ku kira kau... " Ucapan kakek itu terpotong dengan Ucapan Amethyst sambil ber sweat drop

" Pintu itu rusak kau perbaiki lah " Ucap Amethyst

" Ada syaratnya " Ucap Kakek itu bernegosiasi

" Apa itu? " Tanya Amethyst

" jangan yang aneh-aneh please... " batin Amethyst dan Hematite bersweat drop

" Biarkan Hematite tidur dirumah ku " Ucap Kakek itu sambil tersenyum smirk yang menjijikan melirik Hematite

" Tak akan " Ucap Hematite ingin membunuh kakek itu tapi ditahan oleh Amethyst

" Kalo tidak mau ya sudah ... Aku masuk " Ucap kakek itu menutup pintunya

" Biarkan saja Hematite kan hanya semalam " Nego Amethyst walaupun sedikit ragu dengan ucapannya

" Ha ... Kau gila kesucian ku akan terancam " Ucap Hematite menggoyang-goyangkan bahu Amethyst

" Ma-mau bagaimana lagi? " Ucap Amethyst memalingkan wajahnya sambil Bersweat drop

" Kejam apa salahku Amethyst kenapa " Pekik Hematite
menunduk

Amethyst merasa kasihan kepada Hematite Harus menerima hal tersebut tapi harus bagaimana lagi Amethyst tidak punya pilihan

" Hoi kakek tu... " belum sudah Amethyst menyelesaikan Ucapannya

" Apa dia mau? " Ucap Kakek itu dengan dengan tampang bernafsu

Erectus Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang