if i can

35 6 3
                                    

Amethyst POV

' Hei … kau kenapa? ' tanya seseorang

Aku menyunggingkan senyum tipis setelah melihat orang yang berada di depan ku.

" Hai … Drake " jawab ku menurun kan senyuman tadi

Pemuda di depan ku sekarang menyuguhkan senyuman Indah

' Apa kabar … Amethyst ' seyuman pemuda itu semakin merekah melihatku membalas senyumnya

Disinilah aku sekarang ... Terjebak dalam khayalan konyol ditengah Taman nan rindang dibawah sebuah pohon besar  hanya berjarak 135 meter dari ruang rawat keluargaku.

' Boleh aku duduk? ' tanya laki-laki bersurai putih dan beriris light blue itu

" Tentu " jawab ku

Dia pun duduk di sampingku ... Kami duduk di atas rerumputan hijau ... Aku mendongak ke atas melihat langit biru yang diserang awan hitam

"Hei ... Drake... " ujar ku, pemuda itu melihat kearah ku saat ku panggil namanya  " ini ... Salah ku ... Benar? " tanya ku sedikit sendu

'Hei … aku tau apa yang kau lakukan ' ucap Drake melihat kearah pohon di belakangnya dan menyenderkan punggungnya ke pohon itu

" jadi ... Aku yang salah ... Apa yang ku lakukan? Aku ... Hanya melindungi rumah ku" ucap ku

Ngiing....

" Aaarrhhh sa-sakit " ucap ku memegang kepalaku yang sakit mata ku membulat sempurna dalam artian aku mengingat akan sesuatu hal

' sudah? ' tanya Drake

Tes

' eh...? Kau tidak apa-apa? ' tanya Drake menghapus air mataku yang tak terbendung lagi dengan kedua ibu jari nya

" hiks ... Aku yang hiks ... Me-melakukan hiks ... nya ? " tanyaku parau

' bukan kau ... Aku percaya itu ... Kau hanya belum bisa mengontrol nya ' ucap Drake menyunggingkan senyuman nya

" Ta-tapi tetap hiks ... Saja aku yang melakukannya " ucapku memandang kedua tangan ku

Setelah aku tenang aku mulai untuk menanyakan apa aku bisa menjadi pahlawan? Menjadi seseorang yang terpilih?

" Hei ... Drake ... Apa aku bisa menjadi pahlawan atau sebut saja orang yang terpilih? " Tanyaku menatap langit

' Tentu saja bisa... ' ucap Drake menyunggingkan senyumannya

' Itu adalah impianmu bukan? Dan kau telah belajar banyak akan hal itu, yang pasti aku selalu mendukungmu jika kau berada di jalan yang benar ' Ucap Drake lagi

" Benarkah? Aku selalu ingin menjadi pahlawan atau orang yang terpilih, dan itu mimpi kita bukan? Tapi keadaanku sekarang membuatku seperti penjahat kau tau " Ucapku menunduk dan menenggelamkan kepalanya di kedua kakiku

' kau bisa menjadi pahlawan atau apalah namanya dan itu adalah mimpimu karena aku sudah tidak mempunyai mimpi seperti apa yang bisa kau rasakan, yang kuharap sekarang kau harus bisa menerima apa yang ada didepanmu jangan lari dari kenyataan Amethyst, dan satu hal lagi... ' ucap Drake mengelus-elus Puncak kepalaku

' kau bukanlah penjahat, kau adalah sahabatku dan kau adalah teman bagi semua orang, kuucapkan sekali lagi kau bukan penjahat Ame-chan ' Ucap Drake seraya memudar dan sedikit melayang kelangit

Melihat Drake pergi menjauh aku segera meraih tangannya dan yang paling mengejutkan aku bisa menyentuhnya

" ak-aku bisa me-menyentuhmu? " Tanyaku terkejut

' Tentu saja, emang kau kira aku hanya khayalan mu saja, jika aku hanya khayalanmu saja aku tidak mungkin sepintar ini ' ucap Drake menghiburku dan mengusap air mataku dengan ibu jarinya

" aku senang " ucapku tersenyum sumringah

' aku tau itu dan sekarang aku akan pergi jika kau butuh bantuanku aku akan datang ' ucap Drake perlahan melayang menjauh tetapi tangan kami masih mengait sampai akhirnya Drake menghilang dari pandanganku

Hematite langsung menghampiri Amethyst yang sedang memandang langit yang sudah tertutup awan gelap

" Hei " ucap Hematite  " kau melihatnya ? " ucap Amethyst menatap manik pemuda bersurai putih itu yang tak lain adalah Hematite

" iya " ujar Hematite

Hanya sebagian kata yang baru kuucapkan dan kau menjawabnya dengan sangat menohok membuat kokoro ku hancur berkeping-keping  - Amethyst -

Short story about Amethyst and Drake

Penyihir amatir ♡







Erectus Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang