PROLOG

143 26 3
                                    

By May Zelda 

Mereka semua menggunakan pakaian serba putih, sangat mencolok dalam kegelapan ruangan. Lilin-lilin putih menyala di sekeliling dinding, memberikan penerangan sekaligus aura menyeramkan di ruangan ini, sementara bau obat-obatan yang tak kukenali melayang-layang di udara.

Aku mendapatkan diriku berada diatas ranjang putih. Kedua tanganku terikat, demikian juga kakiku. Disisi kanan dan kiriku terlihat orang-orang tak sadarkan diri dan keadaan mereka sama denganku. Mereka semua adalah teman-temanku. Mataku menelusuri setiap sudut ruangan ini, mencari sesuatu untuk melepaskan ikatanku.

Mendadak aku menyadari sesuatu, salah satu dari mereka mendekatiku. Mataku terbelalak melihat sosok yang mendekatiku berlumuran darah, hingga membuat baju putih yang ia kenakan tak tampak berwarna putih, melainkan berwarna merah darah.

"Terima kasih sudah membantu gue mengakhiri penderitaan gue selama ini. Berkat rencana hebat lo, gue bisa menangkap kalian semua dengan mudah, tanpa menguras tenaga sedikit pun." kata Galiena sambil tersenyum. Astaga, saat ini dia benar-benar terlihat seperti hantu!

"Apa maksud lo!? Lepasin gue!" teriakku.

Tiba-tiba dia tertawa. "Tenang saja, setelah ini lo bakalan bebas dari sini dan sekaligus lo akan beristirahat dengan tenang. Selamanya!" wanita itu langsung mengacungkan pisau kearahku. Aku berusaha menggerakkan tubuhku sekuat tenaga, mencoba untuk melepaskan ikatanku. Namun tetap saja, sia-sia.

"Selamat tinggal, May Zelda!"

Dengan cepat pisau itu melesat kearahku. Aku hanya menutup kedua mataku rapat-rapat. Tak ada yang bisa kulakukan saat ini.

Aku hanya berharap..
Berharap semua ini hanyalah mimpi burukku.

Hai readers, maaf ini pertamakalinya aku buat cerita. Maaf prolognya agak singkat heheh,, untuk berikutnya aku akan berusaha biar ceritanya lebih seru. Mohon saran dan dukungannya ya,, 😊

Mystery 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang