WINDA KENZEI

45 16 0
                                    

Nokia & Winda

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nokia & Winda

Namaku adalah Winda Kenzei yang berasal dari Prancis. Aku adalah anak dari penerus perusahaan swasta terkenal bernama Woodbridge. Hal itu baru saja kuketahui saat aku kembali pindah ke Indonesia terkait pekerjaan ayahku. Ayahku berkata bahwa aku bukan satu satunya penerus perusahaan besar ini, tetapi masih ada saudara sepupuku yang lainnya yang akan menjadi penerus Woodbridge, hanya saja ayah tidak mengatakan padaku siapa saja saudara sepupuku secara detail. Ayah yakin jika suatu saat aku pasti akan bertemu dengan mereka semua secara tidak sengaja. Hal itu membuatku penasaran.

Kuharap aku bisa bertemu dengan mereka.

Cermin yang dihadapanku saat ini memperlihatkan wajah asliku.
Ibuku mewariskan sebagian gennya kepadaku yang menyebabkan mataku berwarna orange keemasan persis seperti warna rambutku, membuatku terlihat sangat mencolok. Sebagai ABG, aku diam diam bereksperimen dengan alat rias, namun tidak semua melakukannya sambil berusaha sebisa mungkin untuk tidak mencolok. Karena aku bukan tipe orang yang suka pamer wajah, aku lebih memilih untuk menjadi tipe yang feminin dan tertutup. Bukan berarti aku tidak menyukai wajahku yang seperti ini, hanya saja aku merasa risih.

Oleh sebab itu aku menggunakan lensa kontak untuk menutupi warna iris mataku serta menggunakan wig hitam untuk menutupi rambut asliku. Kini gadis yang berada didepan cermin tampak berbeda dari sebelumnya. Sekarang aku siap untuk berangkat ke SMA Nusantara.

"Permisi non,, mobil anda sudah siap didepan.." kata Jevuska menghampiriku.

Jevuska merupakan orang yang sangat penting dirumahku. Meskipun ayah mempekerjakannya, namun aku tetap menghormatinya dan ia sudah kuanggap seperti ibuku sendiri. Jevuska selalu peduli padaku dan juga disaat ibuku meninggal, ialah satu satunya orang yang berada disisiku selain ayah.

"Oke Jevuska, aku segera keluar..", balasku dengan senyum.

Aku berhasil berdadan dan keluar dari kamarku. Terlihat mobil mercy hitam mengkilap milik ayah sedang menunggu kedatanganku. Aku berpamit dengan ayah dan juga Jevuska. Kini mobil mercy ini sedang melaju menuju sekolahku.

Aku tiba di depan gerbang sekolah. Kulihat kerumunan yang mulai menghapiriku. Itu adalah para murid yang baru saja datang. Langkah kakiku semakin melebar, aku berusaha menghindari mereka. Kupercepat langkahku hingga aku berada di tengah lapangan. Ini masih terlalu pagi untuk memulai kegiatan MOS dihari kedua. Jadi aku menghabiskan sisa waktuku untuk berjalan santai disekitar sekolah.

Pikiranku hanya tertuju pada satu tempat : halaman belakang sekolah.

Terlihat banyak sekali anggota OSIS sedang berjaga disekitar area itu. Sepertinya mereka memasang pembatas disekitar gedung tua yang terletak dipojokkan itu. Disisi lain ada sebuah pemandangan yang menarik perhatianku. Gadis centil yang berdiri tak jauh dariku. Dapat kukenali gadis itu adalah Nokia. Selain itu ia tidak hanya sendiri, dihadapannya terdapat sosok laki-laki yang tinggi, bertubuh tegap, kulitnya sangat hitam dan yang lebih buruk lagi adalah wajahnya, seperti manusia purba yang hidup di zaman batu : Meganthropus. Tapi dilihat dari pakaian yang ia kenakan, sepertinya lelaki itu merupakan salah satu anggota OSIS.

Mystery 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang