Jadi sebenarnya aku ogah banget nongkrong dengan orang yang baru kukenal.
Ya jelaslah, bayangkan jika kalian bertemu seseorang selama dua hari trus kalian langsung nongkrong bersama untuk menyusun rencana gila layaknya sahabat karib. Itu aneh karena kita merasa akrab banget!
Aku memandangi mereka semua dengan teliti persis seperti seekor macan yang memata-matai mangsanya. Sebagian besar aku sudah mengenalnya, hanya dua orang laki-laki dan seorang wanita yang belum pernah kudengar namanya.
"So, karena kita sudah kumpul disini, dan sepertinya ada orang baru, gue rasa kita perlu kenalan lagi biar adil.", kataku memulai perbincangan.
Mereka semua menggangguk tanda setuju. Terkadang aku merasa berbakat untuk jadi pemimpin. Bukannya aku ke-gr-an atau gimana, tapi lihat saja, tanpa basa basi mereka langsung menuruti apa yang kukatakan.
"Sebenarnya yang berbakat itu aku atau mereka yang bego ?", gumamku.
Mereka memulai perkenalan diri. Seraya menikmati es jeruk pesananku, terlihat dua orang lelaki memperkenalkan nama mereka. Supra dan Angga. Nama yang aneh! Persis seperti penampilan mereka. Satu berkulit hitam pekat dengan rambut biru yang sangat kontras dengan kulitnya. Hati kecilku tertawa saat membayangkan Supra dalam kegelapan. Kemungkinan hanya giginya saja yang terlihat sebab warna kulitnya pasti menyatu dalam kegelapan.
Yang satu lagi bernama Angga. Berambut jabrik hitam sangat serasi dengan bentuk wajahnya. Kemungkinan 99% lelaki seperti ini sangat mahir menggoda wanita untuk dijadikan boneka mainannya. Sungguh licik!
Lalu dilanjutkan dengan wanita berambut abu-abu bernama Tashya Wren. Wow! Sepertinya aku sedang bertemu dengan Agnesmo KW-10 nih. Bhak! Ya aku tidak sedang melawak. Gaya rambutnya sangat persis dengan Agnesmo. Haruskah aku meminta tanda tangannya?"Sudah selesai?",tanyaku dingin. Mereka hanya menjawab dengan menggerakkan kepala mereka tanpa kata. "Sekarang siapa yang ingin duluan memberikan info penting pada kita semua?", tanyaku kembali.
LMm gue deh..",jawab Adelia. Tanpa menunggu jawabanku, ia mengeluarkan tumpukan kertas yang terlihat usang dari dalam tasnya."Ini, gue udah ngambil berkas yang kita perlukan.", sambungnya seraya menyodorkan berkas itu padaku.Aku segera mengambilnya. Mataku menelusuri seluruh data yang ada pada berkas itu bagaikan mesin scanner. Sejak kecil aku memang sudah terbiasa mengingat semua hal yang pernah kulihat seperti sebuah mesin. Bukannya aku ingin menutupi kemampuanku, hanya saja aku tidak suka memamerkan kemampuan yang kumikili.
Tidak ada yang aneh dari berkas itu. Aku melanjutkan ke halaman berikutnya hingga sampai pada halaman terakhir. Mataku terhenti melihat biodata siswi berambut putih dengan mata semerah senja. Dia sangat manis didalam foto itu.
Aku tersentak. Tidak salah lagi! Dia.. wanita aneh di dalam gedung itu.
Galiena Zinnia, lahir pada 13 Desember 1998.
Tahun kelahirannya tak jauh beda dariku. Bukankah artinya dia kakak kelasku? Tapi kenapa dia ada di dalam gedung itu dengan penanpilan seperti hantu? Ini aneh!
"Kenapa lo May?", tegur Kikik mebuyarkan lamunanku. " Dahi lo udah mengkerut seperti nenek gue. Ada yang aneh?", tanya Kikik padaku.
"Coba deh lo liat ini Kik!", sahutku sambil menyerahkan berkas itu.
Kikik memandang kertas itu lekat lekat hingga raut menengangkan mulai terlukis di wajahnya.
"Ini kan..", katanya seraya menunjuk foto di ketar tersebut. "Wanita yang ada di dalam gedung itu.."
KAMU SEDANG MEMBACA
Mystery 1
Mystery / ThrillerSebelas orang remaja SMA yang terjebak dalam kasus yang mengerikan di sekolah mereka. Mereka semua dipertemukan dalam kegiatan MOS, namun ketika mereka bersatu, seseorang menunggu dan bersiap untuk menghancurkan mereka. Siapa dia? Apa masalahnya? ...