2

4.3K 502 42
                                    

Hari ini akhir pekan dan kebetulan Namjoon libur sedangkan Mijae memang tidak ada kelas mengajar untuk hari ini.

Namjoon tiba tiba saja datang sambil membawa dua kotak pizza dan sebotol cola ke apartemen Mijae, sekarang yg mereka lalukan hanya duduk diruang tengah dan menonton film sambil menikmati pizza.

"Kau tidak ada rencana untuk berkencan hari ini?" tanya Mijae saat ia sedang menikmati potongan pizza ketiganya.

"Aku tidak punya teman kencan" jawab Namjoon singkat.

"Bukankah kau sedang berkencan dengan..ah siapa itu aku lupa namanya" sambung Mijae menengok ke arah Namjoon mencoba mengingat nama gadis yg ia tahu sebagai kekasih pria ini.

"Nara maksudmu?"jawab Namjoon ketika Mijae tidak kunjung mengingat nama perempuan itu.

"Kami sudah putus kemarin" tambah Namjoon enteng.

"Yaa kau gila bukankah kalian baru berkencan dua bulan?" teriak Mijae mulai merasa gemas.

Kali ini apa lagi masalahnya,batin Mijae.

"Dia sangat merepotkan benar benar seperti anak kecil, aku tidak tahan lagi"jawab Namjoon membela diri.

"Bukankah kau bilang dia tipemu? Kau bahkan bilang dia adalah jodohmu" Mijae semakin tidak mengerti jalan pikiran sahabatnya ini.

Dulu bahkan Namjoon pernah bilang jika gadis ini adalah gadis yg ia impikan karena ia masuk dalam kriteria gadis idaman seorang Kim Namjoon, tapi lihatlah sekarang bahkan baru dua bulan ia sudah memutuskannya.

"Kau tidak tahu ia selalu menelfonku setiap dua jam sekali, ia bahkan merengek memintaku untuk menemaninya ke mall padahal aku sedang ada rapat penting lalu ia akan marah marah tidak jelas" gerutu Namjoon.

"Astaga.. bahkan gadis gadis sebelumnya juga sama kan?" hela Mijae lelah.

"Lalu apa yg akan kau lakukan sekarang? Kau tidak mau mencari pasangan untuk diajak serius? Umurmu hampir dua puluh tujuh Kim Namjoon" Mijae mulai mengeluarkan ceramahnya.

Namjoon hanya menggaruk kepalanya yg tidak gatal "kurasa aku tidak akan mencarinya untuk saat ini"

"Lagipula kau juga belum punya kekasih lagi kan?" tebaknya sambil melirik ke arah Mijae.

"Memangnya kenapa jika aku masih sendiri?" sambar Mijae sedikit kesal.

"Bukan begitu, memangnya kau masih belum bisa melupakan si Taehyung itu?" tanya Namjoon seketika membuat Mijae bungkam.

Ia memang belum bisa melupakan mantan kekasihnya itu tapi bukan berarti ia lupa dengan rasa sakit yg ditinggalkannya.

Setelah hampir tiga tahun berpacaran tiba tiba saja kekasihnya itu menghilang tanpa sebab dan kemudian sebuah kabar mengatakan jika ia sudah bertunangan dengan wanita lain.

Mijae bahkan tidak berhenti menangis selama dua hari, dan selama dua hari itu pula Namjoon selalu setia berada disampingnya memberi semangat.

"Aku hanya takut hal itu akan terulang lagi" jawab Mijae lemah.

"Kau tahu sendiri kan sifatku, aku tidak mudah untuk menyukai seseorang apalagi sampai mencintainya"

Namjoon yg merasa tidak enak langsung berdiri dari duduknya "aku bosan ayo kita pergi keluar"

"Mau pergi kemana?" tanya Mijae penasaran.

"Sudahlah kau hanya tinggal ikut saja" jawab Namjoon sambil menarik tangan Mijae untuk mengikutinya.

-----

"Apa kita tidak terlalu tua untuk kesini" tanya Mijae heran ketika Namjoon membawanya ke taman hiburan.

Tempat ini cukup ramai mengingat sekarang akhir pekan tapi tidak mengurangi kesenangan para pengunjung yg datang bersama keluarga, teman atau bahkan dengan pasangan masing masing.

"Kau tidak akan pernah tua untuk bersenang senang" jawab Namjoon sambil tersenyum.

"Kajja kita naik itu" sambil menggandeng tangan Mijae menuju wahana pertama.

"Mwo? Andwe.. Kau gila ,aku tidak mau!" tolak Mijae tegas. Ia ngeri membayangkan menaiki wahana roller coaster yang akan bergerak cepat seakan akan bisa melemparnya keluar.

"Berapa umurmu?jangan cengeng, bahkan anak ingusan berani naik itu" Namjoon masih tidak berhenti menarik Mijae yang terus menerus berontak darinya.

"Hey, begini saja. Kau naik wahana itu dan aku akan menunggumu di bawah" usul Mijae putus asa.

"Tidak! Kau kira aku sedang mengajak eomma ku? Kita naik sama-sama" dengan gerakan cepat Namjoon menarik tubuh Mijae dan mengangkatnya dengan mudah ke depan tubuhnya, kini posisi Mijae seperti koala yang bergelantungan pada induknya.

"KIM NAMJOON TURUNKAN AKU!! YA KAU GILA!!" teriakan Mijae begitu keras hingga membuat orang-orang di sekitar mereka melihat tingkah keduanya.

"Jika kau mau naik sekali saja aku akan mengajakmu naik biang lala selama kau mau" tawar Namjoon serius. Mendengar hal itu Mijae seketika diam dan mulai memikirkan tawaran Namjoon hingga ia tidak sdar jika keduanya sudah masuk antrian.


Tbc.

Namjoon and I ✅ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang