Pagi itu Hyeri terbangun dan mendapati tempat tidur disampingnya kosong. Seingatnya Mijae tidur disampingnya malam tadi setelah mereka bercerita.
Hyeri fikir Mijae sudah lebih dulu bangun dan bersiap namun saat ia mengecek kamar mandi tidak ada Mijae disana bahkan saat ia turun ke dapur dan bertanya kepada para pelayan mereka juga tidak melihat Mijae pagi ini.
Hyeri panik,kemana sahabatnya itu. Saat ia kembali ke kamarnya ia baru menyadari jika ponsel dan tas Mijae sudah tidak ada.
Hyeri panik karena Mijae pergi tanpa berpamitan padanya,biasanya jika ia hendak pulang ia selalu mengabarinya atau setidaknya berpamitan pada para pelayan di rumahnya.
Pikirannya semakin kacau saat gadis itu tidak bisa dihubungi. Apa mungkin dia kembali ke apartemennya?.
Buru-buru Hyeri berlari keluar dan memanggil salah satu sopirnya untuk mengantarkannya ke apartemen Mijae.
---
Mijae menyandarkan kepalanya pada kaca bus dan mulai memejamkan matanya mencoba menyamankan dirinya.Pagi tadi Mijae diam-diam pergi dari rumah Hyeri tanpa meninggalkan pesan, dia tidak ingin ada yg mencarinya untuk saat ini. Bahkan ponselnya sengaja ia matikan agar tidak ada yg menghubunginya.
Gadis itu masih terus memikirkan perkataan Hyeri dan Namjoon kemarin. Jika memang semua itu benar lalu reaksi apa yg harus ia berikan pada Namjoon, mungkinkah Mijae juga memiliki perasaan yg sama.
Hampir saja gadis itu tenggelam dalam mimpinya saat bus yg ditumpangi menghentikan lajunya. Mijae segera beranjak dan turun dari bus.
Kini ia telah berdiri di depan sebuah bangunan yg cukup luas dan terdapat sebuah tanah lapang di depannya. Gadis itu melompati pagar yg tidak terlalu tinggi didepannya,tidak terlalu sulit karena dulu ia sering melakukannya saat terlambat bangun pagi,ini seperti mengenang masa lalunya.
Gadis itu berjalan melangkahkan kakinya menyusuri lapangan tersebut kemudian duduk disalah satu bangku kecil disana,mengingat-ingat saat dirinya selalu duduk disana setiap jam istirahat dan menonton Namjoon bermain basket.
Tiba-tiba saja Mijae tersenyum saat mengingat dulu pria itu sangat terkenal di sekolahnya karena kemampuannya bermain basket selain karena kejeniusannya ,bahkan banyak anak perempuan yg mengidolakan Namjoon hingga membuat Mijae kewalahan saat para siswi perempuan menitipkan hadiah atau sekedar surat cinta padanya agar diberikan pada Namjoon, yg tentu saja tidak pernah ia sampaikan kepada pria itu, kebanyakan akan ia buang atau diberikan kepada adiknya.
---
Hari mulai siang saat Namjoon datang ke apartemen Mijae, pria itu langsung pergi saat Hyeri menelfonnya bahwa ia tidak menemukan Mijae dirumahnya ataupun di apartemen gadis itu.Semua barang-barang di apartemennya masih lengkap yg artinya gadis itu tidak pergi jauh seperti yg Hyeri takutkan.
Namjoon masih mencoba menghubungi Mijae dan adiknya, mungkin saja gadis itu pulang kerumahnya atau menghubungi keluarganya. Namun mereka juga tidak menerima kabar dari gadis itu.
Hyeri juga mencoba menghubungi teman-teman dekatnya namun mereka juga tidak tahu kemana gadis itu.
"Ya tuhan kemana sebenarnya anak itu",gumam Hyeri semakin kalut. Disisi lain Namjoon juga tak kalah khawatir,dia benar-benar tak habis fikir kenapa akhir-akhir ini gadis itu selalu membuatnya khawatir.
"Apa semalam dia mengatakan sesuatu sebelumnya?",tanya Namjoon berusaha untuk tetap tenang.
"Dia hanya cerita tentang masalahnya dengan Jimin kemudian dia juga bilang kau sebenarnya sudah tahu tentang hal ini lebih dulu",jelas Hyeri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Namjoon and I ✅
Fanfiction"You will forever be my always" Ketika wanita dan pria bersahabat akan ada satu yang menyimpan rasa, lalu bagaimana jika keduanya tidak benar-benar menyadarinya.