Bonus Story: When We Grow Older

249K 7.6K 760
                                    

Karena saya udah menjanjikan Oneshoot Demi-Revan maka saya pun hadir kembali membawa cerita singkat mereka. Karena seperti orang bilang, janji adalah hutang. Saya ga mau nanti ditagih diakhirat karena lupa nepatin janji. hehehe

Sebenarnya cerita ini udah lama selesai, sejak Baby, Don't Cry tamat. Tapi ga yakin gitu mau di publish atau ga. huhu. takutnya ceritanya basi banget.

Okelah, langsung aja yaa.

*Entah masih ada yang nungguin apa ga cerita ini. wkwk

Oiya, di sini ada sekilas cerita soal orang tua Anye (Karakter Let Out The Beast).

Happy reading y'all

---

Demi POV

"Perempuan itu hamil ... dia hamil ... hiks hiks" ujar Sandra dengan suara serak dan pelan diantara tangisannya. Nata yang duduk disebelahnya pun memeluk tubuh Sandra mencoba menenangkannya. Melly yang di sisi satu lagi menggenggam tangan Sandra mencoba menguatkannya.

Aku dan Rina melihat Sandra dengan sedih dan juga marah di saat yang sama. Marah pada lelaki yang membuatnya menangis dan menderita seperti ini.

"San, kamu sudah tanya langsung sama Doni? Mungkin saja wanita itu ... " kata Rina bersuara.

"Dia Cuma diam. Dia ga bisa menjelaskan apapun. Hik ... hik ... dia bahkan tidak mau menatap wajahku lagi. Setelah wanita itu pulang kami bertengkar hebat. Aku menangis meraung meluapkan perasaanku dan dia Cuma diam. Tidak lama dia pergi entah kemana"

Nata mengusap kepala Sandra yang masih menangis. Kami tidak bisa mengatakan apapun saat ini. Ini semua terlalu mendadak dan mengejutkan.

Tadi siang tiba-tiba Melly meneleponku yang sedang berada di kantor untuk segera ke rumah Sandra. Katanya ada sesuatu hal yang gawat terjadi. Melly tidak menjelaskan hal gawat apa yang dimaksud, sehingga aku berpikir Sandra mengalami kecelakaan atau sakit. Setelah izin ke Revan, aku pun langsung melesat ke rumahnya. Semua sudah berkumpul mengelilingi Sandra yang menangis sesenggukan. Matanya merah dan bengkak, wajahnya sangatlah pucat. Kondisinya benar-benar memprihatinkan. Aku sendiri tidak mengerti apa yang terjadi hingga akhirnya Nata menceritakannya.

Doni, suami Sandra selama kurang lebih 15 tahun ini ternyata selingkuh dengan wanita lain. Setahuku tadi wanita itu adalah salah satu staf di kantornya. Mereka menjalin hubungan asmara diam-diam selama hampir 5 tahun tanpa ada yang menyadari sama sekali, bahkan Sandra sekalipun. Karena baginya, Doni terlihat seperti biasa tidak berubah sedikit pun.

Namun, kemarin malam tiba-tiba wanita itu datang dan mengatakan kalau dia sedang mengandung anak Doni dan usia kandungannya sudah 5 bulan. Wanita itu meminta pertanggungjawaban Doni, karena selama ini Doni selalu saja mengelak. Karena putus asa akhirnya wanita itu datang langsung ke rumah dan bicara dengan Sandra. Doni pun ada saat itu.

Sampai wanita itu pulang, Doni tidak juga mau mengakui kesalahannya. Dia Cuma diam saja. Akhirnya Sandra yang meminta wanita itu pulang dan sekarang Doni pergi entah kemana. Meninggalkan Sandra yang hatinya tersakiti dengan begitu dalamnya. Meminta maaf pun tidak. Aku geram sekali mendengarnya. Lelaki macam apa itu?

"Wanita itu bilang, Doni sudah tidak lagi mencintaiku. Sejak 5 tahun lalu. Katanya aku cerewet dan tidak pernah memperhatikannya. Aku sibuk dengan anak-anak dan kegiatan lain sehingga mengacuhkannya. Akhirnya dia mencari pelampiasan di luar dan menemukan wanita itu. Kenapa Doni bisa setega itu sama aku? Apa salahku? Apa menurut kalian aku memang salah? Makanya dia mencari wanita lain?" tanya Sandra sambil melihat kami satu per satu.

"Tidak, itu bukan salah kamu" jawab Rina tegas. "Kamu mengurus anak-anaknya, memperhatikan kebutuhan keluargamu, menjalankan tugasmu sebagai ibu dan juga istri. Kalau itu salah aku tidak tahu lagi yang mana yang benar"

[2] Baby, Dont Cry [SUDAH DITERBITKAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang