20. [MPB] Jalan jalan

94.7K 4.4K 51
                                    


Pagi cerah di musim semi ini, Dara awali dengan penuh kebahagiaan. Pasalnya dia diajak jalan jalan sama Reza mengelilingi keindahan kota ini. Seharusnya dia mulai terapi pengobatan hari ini, tapi kebetulan sekali tantenya Reza sedang ada urusan di salah satu Rumah Sakit kota ini.

Dalam perjalanan mengelilingi kota ini pun Dara tak berhenti mengoceh pada Reza, membuat suasana dalam mobil ramai karena ocehannya itu. Sesekali Reza juga tertawa menanggapi ucapan Dara yang menurutnya lucu.

"Tujuan pertama kita kemana Za?" Tanya Dara dengan wajah  antusiasnya membuat Reza terkekeh pelan. Diusapnya rambut Dara lembut karena gemas akan tingkahnya yang lucu itu.

"Hmm, kamu maunya kemana dulu?" Tanya balik Reza membuat Dara berpikir sejenak.

Otak Dara mulai mengingat tempat tempat yang wajib dikunjungi saat berlibur ke kota Koln ini. Ia sempat searching searching di google tentang tempat wisata kota Koln di mansion tadi. Dan Dara sangat ingin mengunjungi semua tempat wisata itu. Apalagi Koln adalah kota di mana banyak sekali museum museum sebagai salah satu tujuan wisata. Mungkin museum adalah suatu tempat membosankan tetapi tidak dengan Dara, dia sangat menyukai tempat ini. Ia berbeda dengan cewek lain yang kebanyakan menyukai tempat tempat romantis, ia lebih memilih menulusuri setiap inci museum yang menyajikan beberapa peninggalan jaman dulu daripada menikmati tempat tempat romantis.

"Gimana kalau kita ke Museum Ludwig dulu Za." Saran Dara. Reza tersenyum mengangguk, dugaannya sejak tadi benar, Dara pasti akan memintanya mengunjungi Museum Ludwig dulu. Ia tahu betul Dara sangat menyukai tempat yang namanya museum apalagi jika museum itu berisi karya karya seni.

Reza menggemudi mobilnya dengan santai menikmati kebersamaannya dengan Dara. Tak terasa mobil yang dikendarainya sampai ke tujuan yaitu Museum Ludwig. Seperti biasa Reza dengan telatennya menggendong Dara dan menempatkannya di kursi roda.

Mata Dara berbinar melihat bangunan di depannya, terlihat sangat jelas sebuah nama di bangunan itu 'MUSEUM LUDWIG' ia sangat tak sabat memasuki museum itu. Melihat karya karya seni terpajang di dalam membuatnya sangat bersemangat untuk mengelilingi museum ini sampai selesai.

 Melihat karya karya seni terpajang di dalam membuatnya sangat bersemangat untuk mengelilingi museum ini sampai selesai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ayo Za, cepetan!!" Ujar Dara bersemangat. Reza mencubit pipi Dara gemas, tingkahnya sangat lucu sekali. Reza lalu mendorong kursi roda itu memasuki museum. Pengunjung museum ini tak terlalu banyak, mungkin karena ini bukan musim liburan makanya tak terlalu banyak pengunjung. Dara dan Reza juga tak terlepas dari tatapan beberapa pengunjung yang memandanya entah dengan arti apa, mereka berdua menghiraukan dan tetap melanjutkan masuk ke dalam museum.

Suasana di dalam museum tak terlalu ramai, pengunjung sibuk dengan aktivitasnya masing masing, ada yang berselfie ria, ada yang mencatat apa yang dibicarakan pemandu wisata dan masih banyak lagi. Begitupun yang dilakukan Reza dan Dara sama seperti pengunjung lain, Reza masih setia mendorong kursi roda Dara mengelilingi museum ini. Dara sangat senang bisa melihat karya karya seniman terkenal di sini. Koleksi museum Ludwig ini cukup beragam contohnya PopArt, Abstrak, Surealisme ditambah lagi dengan berbagai macam koleksi Picasso di Eropa yang terkenal.

My Possesive BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang