18. [MPB] Putus?? No!!

120K 5.4K 188
                                    

~Christina Perri¤¤ Jar Of Hearts~

Suasana di dalam mobil Reza hening, tak ada pembicaraan diantara mereka. Mereka berdua masih tenggelam dalam pikirannya masing-masing. Reza yang sedari tadi menahan emosinya masih fokus menjalankan mobilnya dengan kecepatan penuh, seakan-akan ia meluapkan emosinya. Dara juga hanya diam melihat ke luar kaca mobil, ia terus merapatkan doa agar dirinya dan Reza tidak terjadi sesuatu akibat kecepatan mobil yang sangat tinggi.

Akhirnya setelah 30 menit menempuh perjalanan, sampailah mereka di sebuah danau. Mereka tetap di dalam mobil dan masih diam tak ada yang memulai pembicaraan. Dara yang duduk di samping Reza juga masih memikirkan kata kata yang pas untuk memulai pembicaraannya. Sebenarnya Dara tahu ini semua kesalahannya karena membuat Reza emosi. Ia tahu Reza sangat marah karena kejadian pagi ini, ditambah sejak kemaren ia mengacuhkan telepon dan SMS dari Reza, pasti itu menambah amarah Reza. Dara menarik matanya untuk melihat keadaan Reza, wajahnya masih menegaskan amarah mendalam. Ia menarik napasnya untuk menetralkan jantungnya yang semakin berdetak tak karuan, ia akan memberanikan diri untuk memulai pembicaraannya.

"Maaf." Akhirnya kata maaf dari Dara itu keluar dari mulutnya, memecahkan keheningan di dalam mobil. Reza masih fokus ke depan, tak sedikitpun ia menoleh pada Dara. Ia ingin menenangkan pikirannya yang sangat kacau pagi ini. Dara menghela napasnya lelah karena Reza tak merespon ucapannya.

"Za..." panggilnya lagi dan berhasil. Reza menoleh dan menatap Dara tanpa ekspresi. "Maaf." Ucap Dara lagi. Reza masih membungkam mulutnya tak menjawab. Ia menatap intens manik mata Dara, ia menghembuskan napasnya kasar.

"Untuk?" tanya balik Reza dengan sifat dinginnya tanpa ekspresi.

"Semuanya."jawab Dara lalu menundukkan kepalanya, ia ingin menghindari tatapan tajam Reza yang sangat mematikan itu.

"Hmmm, aku maafkan." Dara mengangkat kepalanya dan membelakkan matanya kaget akan respon Reza. Tak biasanya Reza dengan mudah memaafkan kesalahannya. Biasanya ia akan dimarah marahin dulu sama Reza, dan sekarang dengan mudahnya Reza memaafkannya, sungguh keberuntungan bagi Dara.

"Kamu nggak marah sama aku?" tanya Dara memastikan apakah Reza tak marah lagi padanya. Reza menggeleng pelan lalu tersenyum tipis, "Nggak." Dara bisa melihat dari mata Reza tak ada lagi kemarahan di sana, tapi entah kenapa Dara bisa melihat kekecewaan di mata Reza. Apakah Reza kecewa padanya? tanya Dara dalam hati.

Setelah Dara menanyakan itu, Reza turun dari mobil dan membuka jok belakang untuk mengambil kursi roda Dara. Reza menggendong Dara dan didudukannya ke kursi roda.

"Sekarang kita nikmati udara segar pagi ini." Seru Reza mendorong kursi roda Dara. Dara masih berkutat dengan pemikirannya tentang Reza, ini sangat aneh untuknya. Sikap Reza sangat berbeda dari sebelumnya ketika ia membuat Reza marah. Hatinya masih diliputi rasa kegelisahan karena Reza. Ia bingung, sungguh bingung karena sikap Reza yang berbeda pagi ini.

Dara mengenyahkan pikiran pikiran tentang sikap Reza pagi ini, ia berpikir bahwa ini adalah suatu keberuntungan karena Reza tak memarahinya. Dara yang suka suasana segar di danau ini tersenyum senang. Lantas, mereka berdua menuju pinggir danau dan menikmati udara segar pagi ini dengan canda tawa, seakan akan mereka melupakan kejadian pagi tadi.

Di danau ini hanya mereka berdua, tak ada satupun orang. Dara sangat tahu kalau danau ini sebenarnya tempat wisata, tapi kenapa hari ini tak ada satupun orang, itulah pertanyaan Dara dalam hatinya. Walau ini bukan hari libur, biasanya danau ini akan tetap ada pengunjungnya, karena danau ini memang menyajikan pemandangan yang sangat indah. Air di danau juga sangat jernih, apalagi banyak sampan sampan kecil yang berwarna warni berjejer rapi mengambang di sekitar danau untuk mengelilingai danau ini. Di pinggir pinggir danau juga banyak tersedia kursi panjang warna putih untuk melihat pemandangan di sekitar danau. Pohon pohon yang ditanam menambah keasrian danau ini, apalagi banyak bunga bunga yang sengaja ditanam menambah keindahan danau ini.

My Possesive BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang