27. [MPB] Kecewa

76.2K 4K 197
                                    


Sekarang Dara sudah tampil cantik dengan balutan dress selutut warna hitam, tak lupa juga make up tipis menambah kecantikannya malam ini. Ia tengah duduk di kursi teras rumahnya menanti Reza menjemputnya. Tadi Reza mengirim pesan kalau ia akan menjemput jam 7 malam, dan sekarang kurang lima menit lagi pukul 7 malam. Dara kembali mengecek penampilannya, takut ada yang kurang di dirinya. Ia harus terlihat sempurna malam ini.

Tak lama setelah itu, sebuah mobil audi warna putih memasuki pelantaran rumahnya. Dara berdiri dari duduknya. Pengendara mobil itu keluar dan menyambut Dara sopan, awalnya Dara bingung kenapa bukan Reza yang menjemputnya malah bodyguardnya, Rendy.

"Selamat malam Nona." Dara mengangguk sambil tersenyum tipis membalas sapaan Rendy.

"Tuan menyuruh saya untuk menjemput Nona." Ucap Rendy dengan sopan.

"Memangnya Reza kemana?" tanya Dara.

"Tuan sedang ada urusan penting, katanya nanti akan menyusul anda di tempat yang sudah Tuan siapkan." Jelasnya. Dara mengerti lalu memasuki mobil yang sudah dibukakan oleh Rendy.

Dalam perjalanan menuju tempat yang sudah dipersiapkan Reza untuk dinner mereka berdua malam ini, Dara beberapa kali masih mencoba menelpon Reza dan mengirim pesan menanyakan di mana Reza sekarang berada. Namun telepon dan SMS nya itu tak kunjung mendapat balasan dari Reza.

Sampai akhirnya mobil itu sampai di sebuah taman yang sudah disulap menjadi sebuah tempat dinner romantis. Dara dapat melihat taman itu dari jendela mobil, seulas senyum terpatri di wajah ayunya. Lalu pintu mobil itu telah dibuka Rendy, segera Dara turun dan berjalan ke taman itu. Sepanjang jalan yang dilewati Dara dikelilingi lampu lampu yang menuju salah satu meja tempat duduk untuk dinner mereka berdua nanti.

Dara mengamati sekeliling taman, ia harus ancungin jempol pada Reza yang dapat mudah mengubah taman ini menjadi sebuah dinner romantis. Tak ada satupun pengunjung di taman ini, ia sendiri hanya ditemani semilir angin yang menerpa kulitnya. Makananpun sudah tersaji di depan Dara. Sayangnya itupun masih kurang karena Reza belum datang.

1 jam kemudian...

Dara sangat geram sekarang, kesal, sedih, marah dan kecewa sudah tercampur menjadi satu dihatinya. Bagaiman tidak, ia sudah satu jam menunggu Reza. Teleponnya bahkan tak di angkat oleh Reza, pesan pesan sudah terkirim namun tak ada balasan. Makanan yang sudah tersaji tak ia sentuh sama sekali padahal perutnya sedari tadi berbunyi meminta untuk diisi.

"Oke, gue akan tunggu satu jam lagi." Ucap Dara pada dirinya sendiri. Ia bertekad untuk menunggu Reza.

2 jam kemudian...

Oke ini udah keterlaluan banget Reza telat. Pukul 21.30 Dara masih stay di taman itu. Entahlah, ia hanya berharap Reza segera datang. Dara dari tadi juga tidak diam saja, berulang kali dia menelpon Reza tapi tak diangkat oleh dia. Bahkan dari tadi suara gemuruh guntur sudah bersahutan, pasti sebentar lagi turun hujan.

Benar benar bukan keberuntungan Dara kali ini, hujan deras sudah turun. Ia masih tetap tak beranjak dari duduknya, setidaknya untuk berteduh dari hujanpun ia tak melakukannya. Ia membiarkan tubuhnya diguyur hujan. Taman yang yang sudah dihias tadi juga sudah berantakan karena hujan malam ini disertai angin.

Yang jelas sekarang Dara sedang menangis tanpa isakan, hanya air matanya yang jatuh bersama dengan guyuran hujan itu. Sepertinya hujan sedang membantunya untuk menyembunyikan air matanya.

"Nona." Panggilan Rendy itu membuatnya menoleh. Rendy mengarahkan payungnya ke atas kepala Dara sehingga Dara tak kehujanan lagi. Dara melihat ke sampingnya yang sudah ada empat orang berpakaian formal membawa payung, ia tahu mereka semua bodyguard Reza.

My Possesive BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang