[5] Tak terduga

67 6 0
                                    












"Lah gue lagi dijalan padahal Ra"

"Yaudah mending lo langsung balik kerumah lo aja deh Van, maaf ya bikin lo repot" ujar Flora

"Lo bohong pasti Ra, baru beberapa menit yang lalu lo minta jemput dan mau nunggu masa sekarang udah dirumah aja bohong kan lo pasti? Lo jalan kaki lagi kan? Iyakan?" Cerocos Vano tak terkalahkan.

Flora sedikit menjauhkan ponsel dari telinganya itu karena ia tidak tahan dengan omelan Vano yang begitu memekikan telinganya. Abrar yang melihat itu hanya menatap dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Halo Ra? Lo masih idup kan? Jangan bilang lo jalan kaki lagi? Lo pasti belom sampe rumah kan? Iyakan? Ra? Oy jawab!"

"Ck, gue udah dirumah Arpanooo" dan setelahnya Flora mematikan ponselnya.

Lalu Flora memutuskan untuk pulang sekarang juga dengan jalan kaki. Melihat Flora yang akan pergi Abrar langsung menaiki motornya dan mulai menyusul Flora.

Merasa diikuti seseorang Flora menoleh ke belakang dan menghentikan langkahnya tiba-tiba.

"Lo ngapain ikutin gue?" Sinis Flora

Abrar sedikit terkejut, "Idih! Geer banget lo Cinaa, gue bukan ikutin lo tapi gue mau kerumah temen gue"

Flora menegang, benar juga apa kata Abrar mungkin ini hanya dia yang merasa ke geeran. Lalu Flora melanjutkan jalannya dan Abrar masih tetap dibelakang Flora.

Dia merasa bingung, sebenarnya tidak tega melihat wanita berjalan sendirian. Hasrat hati ingin mengajaknya pulang bersama, tapi rasa gengsi yang berlebih telah menutupinya akhirnya dia hanya bisa mengikuti Flora dari belakang begini dengan dalih akan kerumah temannya.

Sudah lumayan jauh berjalan dan lumayan lama mengikuti Flora, Abrar mulai angkat bicara. "Cinaa--" ujarnya sedikit ngos-ngosan padahal sedari tadi dia mengendarai motor.

"Hm"

"Berhenti sebentar deh" pinta Abrar

"Apa?"

"Berhenti anjir lo budeg ya?"

Yang diminta malah terus berjalan, mau tak mau Abrar melajukan motor nya dan menghalangi Flora dengan menghentikan motornya dihadapan Flora.

"Apa?" Tanya Flora

"Tunggu deh, lo yakin kuat pulang jalan begini? Kost an lo kan jauh nya setengah budeg capek gue" keluhnya

"Lah? Jadi dari tadi lo ngikutin gue? Bukannya lo mau kerumah temen lo ya?" Tanya Flora

Mampus lo Brar mampus ketauan kan jadinya. Bego sih lo segala nanya.

"Ehm..itu tadi e.. ya! Si Gandi nggak ada dirumah iya, ho'oh iya, yaudah deh kebetulan kan gue lihat lo lagi jalan eh yaudah gue susulin aja terus gue ikutin deh gitu" jelasnya

Flora diam dalam hatinya terkekeh geli mendengar penjelasan abrar ia tahu bahwa itu semua hanya bohong. Rasanya Flora begitu senang kini dia tidak susah seperti dulu untuk selalu menarik perhatian Abrar, kini Abrar rasanya begitu dekat dengannya.

"Kenapa diam?" Tanya Abrar

"Kaga! Awas gue mau pulang," ujarnya sambil berusaha menyingkirkan Abrar namun usahanya sia-sia abrar tetap kekeh ditempatnya.

"Pulang sama gue aja gimana?" Tawar Abrar ragu. Dalam hatinya ia gengsi menawarkan tumpangan seperti ini pada Flora tapi apalah daya Abrar yang pada dasarnya begitu respect pada wanita.

Flora's LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang