Ansel merapikan buku-buku dan barang-barangnya yang berhamburan di atas meja kemudian memasukkannya kedalam tas ranselnya. Dia berjalan ke arah sahabatnya yang sudah selesai merapikan barang-barangnya.
“Lo pulang duluan aja, gue ada urusan.” Ucap gadis itu seperti mengetahui maksud dari sahabatnya itu.
“Oh, yaudah gue duluan ya,”
“Iya, hati-hati.”
Ansel berjalan menyusuri koridor sekolah yang mulai nampak sepi. Ia memikirkan apa yang dilakukan sahabatnya itu. Ia dan Audrey telah bersahabat sejak masuk SMA, mereka dipertemukan saat mereka dihukum oleh senior mereka pada hari pertama MOS. Pengalaman yang takkan mereka lupakan.
Ansel tidak pernah bertanya kepada Audrey apa yang dilakukan gadis itu setiap pulang sekolah di hari rabu. Audrey pernah bilang kalau dia ikut ekskul, tapi dia tidak pernah tahu gadis itu masuk ekskul apa. Pemuda itu mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedang menuju ke rumahnya. Setibanya di rumah, ia langsung melangkah menuju kamarnya dan merebahkan tubuhnya di atas kasur. Ia meraih handphone yang ada di saku celananya, kemudian mulai mengutak-atiknya. Ia membuka file video dan menemukan video tempo hari yang direkamnya secara terpaksa agar sahabatnya tidak merengek karena tidak bisa menonton penampilan Dj misterius yang ada di sekolahnya itu. Ia memutar video tersebut sambil memperhatikan penampilan si Dj misterius itu dan juga musik yang telah di remix sedemikian rupa oleh orang itu.
Penampilan Dj itu sama persis seperti penampilan Dj Alan Walker, dengan mengenakan celana jeans hitam panjang, hoddie hitam dengan tudung yang menutupi separuh wajahnya dan masker dengan warna serupa. Yang berbeda dari penampilannya adalah dia selalu mengenakan kacamata hitam khasnya membuatnya terkesan sangat misterius. Tidak ada yang pernah mendengar suaranya maupun melihat wajahnya sedikitpun, bahkan saat berbicarapun ia selalu menuliskannya disecarik kertas. Kalau dilihat-lihat, orang-orang banyak menyimpulkan bahwa orang itu adalah seorang lelaki dan sejujurnya menurut Ansel orang itu cukup tampan dengan kulitnya yang sekilas terlihat seputih salju dan badannya yang tinggi namun tidak kurus dan juga tidak gemuk.
Persetan dengan penampilan Dj itu, Ansel tetap tidak menyukainya. Ia bahkan sepertinya sangat benci dan anti dengan yang namanya Dj. Mungkin karena masa lalunya. Mengingat hal itu membuatnya teringat akan pertanyaan yang selalu dilontarkan oleh Audrey, gadis itu selalu bertanya alasan mengapa ia tidak menyukai Dj. Namun, Ansel tidak pernah menjawab pertanyaan sahabatnya itu. Ia tidak tahu harus menceritakannya atau tidak, makanya ia hanya akan membalas pertanyaan itu dengan melangkah pergi menjauh dari sahabatnya.
“Ansel, makan siang dulu, nak!” teriak ibunya dari dapur.
Ansel segera berlari menuju meja makan, kemudian membuka tudung saji yang ada di atas meja. Wajahnya terlihat gembira saat ia melihat makanan yang tersaji di atas meja.
“Hmm… Mama masak makanan kesukaan Ansel?”“Iya, sudah lama mama nggak masakin kamu makanan kesukaan kamu. Makanya sekarang mama bikin, kebetulan mama juga pengin makan cumi rica-rica.”
“Wuih tumben mamah tercintah pengin makan cumi rica-rica? Sering-seringin aja kali, ma. Ansel mah oke-okeh ajah, hehe.”
“Huh, kamu~”
Merekapun makan bersama-sama sambil diselingi dengan candaan receh dari Ansel.
“Mama tahu nggak, kenapa zombie suka jalan rombongan?”“Kenapa?”
“Karena, kalo cuma sendiri berarti ZOMBLO! Whahahaha..”
Ibu Ansel hanya menggelengkan kepalanya saat melihat anaknya yang tertawa keras karena candaannya sendiri. Kadang ia berpikir, kenapa anaknya semakin hari makin receh ya? Tapi ia hanya bisa pasrah dan menyerahkan semuanya kepada Tuhan Yang Maha Esa, eh?
“Ansel?” panggil ibunya saat Ansel telah selesai tertawa.
“Iya ma?”
“Besok kan weekend, nah kamu tolong bilangin ke Audrey ya? Suruh ke rumah”
“Emang mau ngapain mah?”
“Mau tau aja.” Setelah mengatakan itu Ratnapun meninggalkan anaknya yang belum selesai makan untuk mencuci piring.
***Vomment ya..
KAMU SEDANG MEMBACA
A Pitch Of My Heart
Teen FictionPersahabatan antara Ansel dan Audrey sangat erat layaknya "kakak, adik" Mereka bahagia ketika bersama dan sedih saat ada orang yang mencoba untuk memisahkan mereka. Hingga masalah jatuh bertubi-tubi dan mencoba memisahkan mereka Akankah mereka sangg...