-----Happy reading-----
Aku melihatnya. Dia menatapku. Orang itu, sepertinya aku pernah melihatnya tapi kapan?. Semalam aku tidak bisa tidur karena memikirkan orang itu, wajah itu. Aku tidak bisa mengingatnya!"Woy! Ngapain lo?"
Audrey, dia selalu mengejutkanku. Terkadang aku tidak suka dengan sifatnya itu. Namun, aku hanya bisa mengabaikan sifatnya itu. Sampai detik ini, aku masih memikirkan siapa orang itu. Orang yang kulihat kemarin di dalam mobil ayahnya Audrey. Walaupun hanya sekilas, tapi aku bisa merasakan sesuatu yang tidak ku mengerti tentang orang itu. Aku berniat untuk menanyakannya kepada Audrey, siapa tahu dia kenal dengan orang itu.
"Helloww~"
"Eh Audrey, sejak kapan lo di situ?"
"Huh? Ah lupakan, oh iya ke rumah gue lagi yuk!"
"Ngapain?"
"Udah pokoknya lo dateng aja!"
Apalagi ini? Aku harus ke rumah Audrey lagi? Memangnya ada apa ya? Apa mungkin karena orang itu? Apa mungkin orang itu kerabatnya Audrey? Sepertinya aku memang harus datang, rasa penasaranku benar-benar sudah di ambang batas. Aku benar-benar penasaran dengan orang itu.
***"Kenalin, ini kakak gue namanya Alvin, dan kak, ini temen aku, Ansel."
Alvin dan Ansel saling berjabat tangan memperkenalkan diri mereka. Saat Ansel menatap mata Alvin, ia merasa tidak asing. Dia benar-benar penasaran siapa orang ini sebenarnya. Apakah mereka pernah bertemu sebelumnya? Pertanyaan itu terus terngiang dikepala Ansel. Sedangkan Alvin menatap Ansel sendu. Dia benar-benar mirip dengan Axcel, batinnya.
Suara Audrey membuyarkan pikiran mereka.
"Kalian berdua ngobrol aja dulu, gue mau masak makan siang." setelah itu Audrey segera pergi ke dapur untuk memasak.Hening
Tidak ada yang berbicara. Mereka berdua masih sibuk dengan pikiran mereka masing-masing. Hingga Alvin memutuskan untuk berbicara terlebih dahulu.
"Sudah sejak kapan temenan sama Audrey?" tanyanya basa-basi."Sejak masuk SMA."
Ansel kembali menatap Alvin dengan ekspresi bingung. Ia benar-benar lupa kapan dia pernah bertemu dengan orang ini. Audrey menghampiri mereka untuk mengajak mereka makan siang. Mereka menghabiskan waktu makan siang dengan sedikit mengobrol dan sedikit candaan dari Audrey. Waktu berlalu, Ansel pamit pulang. Alvin dan Audrey mengantarkan Ansel ke depan rumah.
"Aku pulang dulu, kak. Dy, gue pamit.""Hati-hati ya." kemudian Audreypun berlalu masuk ke dalam rumah.
Ansel hendak membuka pintu mobilnya saat tiba-tiba Alvin menahan tangannya. "Ada apa, kak?" tanyanya."Besok kamu sibuk?"
"Kayaknya nggak tuh, emangnya kenapa, kak?"
"Besok, temuin saya sepulang sekolah di kafe Sarang Tawon. Ada yang mau saya bicarakan."
Ansel menganggukan kepalanya, kemudian menjalankan mobilnya menuju ke rumahnya.
***Ansel segera pergi ke kafe Sarang Tawon sepulang sekolah. Tadi ia sempat bilang kepada Audrey kalau dia tidak bisa mengantarnya pulang karena dia ada perlu. Ansel memandang ke seluruh penjuru kafe, dan menemukan Alvin duduk di pojok kafe. Dia segera menghampirinya, "Maaf kak, nunggu lama ya?"
"Nggak kok, saya juga baru tiba. Kita pesan makan dulu ya."
Setelah memesan makanan, Anselpun mulai bersuara.
"Sebenarnya, kakak mau ngomong apa ya?"Alvin menarik napasnya sebelum berbicara. Dia menatap lekat ke arah Ansel. Matanya benar-benar mirip.
"Begini Ansel, sebelumnya saya minta maaf karena sudah mengganggu waktu kamu-"
KAMU SEDANG MEMBACA
A Pitch Of My Heart
Teen FictionPersahabatan antara Ansel dan Audrey sangat erat layaknya "kakak, adik" Mereka bahagia ketika bersama dan sedih saat ada orang yang mencoba untuk memisahkan mereka. Hingga masalah jatuh bertubi-tubi dan mencoba memisahkan mereka Akankah mereka sangg...