#3

53 17 3
                                    

|Happy reading|

"So rockabye baby, rockabye
I'm gonna rock you
Rockabye baby, don't you cry
Somebody's got you
Rockabye baby rockabye
I'm gonna rock you
Rockabye baby, don't you cry
Rockabye.."

Riuh suara para siswa-siswi SMA Nusa Bangsa memenuhi seantero sekolah. Mereka ikut bernyanyi saat seorang siswa sedang tampil membawakan sebuah lagu berjudul Rockabye yang memang cukup hits dikalangan para remaja. Hari sabtu, hari dimana seluruh siswa SMA Nusa Bangsa terbebas dari tugas-tugas mereka di sekolah. Sabtu merupakan hari dimana mereka semua bebas menunjukkan bakat mereka kepada semua orang. Ada yang bernyanyi, bermain drum, berpuisi, dan lain-lain. Kepala Sekolah berkata "Tunjukkan pada dunia bahwa kamu bisa melakukan apapun yang kamu mau" tanda kutip "hal-hal yang positif". Maka dari itu, sekolah memberikan ketetapan bahwa setiap hari sabtu seluruh siswa dibebaskan dari jam pelajaran dan diganti dengan ajang penyaluran bakat.

"Ansel," teriak Audrey.
Ansel langsung membuka matanya dan tiba-tiba terjatuh dari kursinya.
"Duh apaan sih?!" tanya Ansel sambil mengelus bokongnya yang terhempas ke lantai karena terkejut tadi.

"Hehe, sakit ya?"

"Udah tau sakit, masih aja nanya!"

"Lu sih, orang asyik seneng-seneng diluar, lah elu kerjaannya tidur mulu!"

"Terserah gue lah, emangnya ada apa sih?"

"Anu itu anu apa aduh gue lupa,"

"Apaan sih? Anu itu anu itu!"

"Anu itu apa, ah coba lo tebak deh gue lupa nih" ucap Audrey sambil mengingat-ingat tujuannya memanggil Ansel.

Ansel menghela napasnya, "Eh, Dy. Asal lo tahu aja, kata anu itu mengandung seribu makna jadi gue gak tahu lo mau ngomong apa."

Audrey kembali berpikir, "Oh iya, gue inget! Ansel yang ganteng.." duh, amit-amit! batinnya. "Gue boleh minta tolong gak?"

"Minta tolong apaan?"

"Lo rekam penampilan Dj itu, ya? Gue dipanggil Pak Budi nih, pliss ya?"

"Gak"

"Ah masa lo gak mau berbuat baik sama sahabat lo ini? Pliss ya?" bujuk Audrey seraya membulatkan matanya agar terlihat imut-imut tapi nyatanya amit-amit.

"Oke, gue lakuin. Tapi, karena ini hal yang gue gak sukai jadi lo harus bayar!"

"Bayar pake apa? Gue lagi gak punya duit nih. Sekarang aja gue gak bawa uang."

"Loh, kenapa?"

"Kemarin gue ngeliat ada preman ketabrak motor, dia kelihatan kesakitan gitu. Gue kan orangnya gak tegaan, ya gue samperin aja. Tapi ternyata dia nipu gue, yang nabrak itu temennya sendiri trus dia minta duit gue. Gue bilang gak ada duit cash cuma ada atm doang. Trus dia minta atm gue, karena gue takut ya gue serahin aja atm gue. Abis itu gue disuruh pergi. Sebelum gue pergi, si preman itu tiba-tiba kepeleset, akhirnya tuh atm jatuh ke selokan. Abis itu gue langsung kabur."

Ansel menepuk jidatnya, "Dasar bego! Udah tahu preman, kenapa malah lo samperin? Bisa aja kan dia sengaja kayak gitu buat ngelakuin yang kayak lo alami. Udah ah, lo gak perlu bayar! Mana hp lo?"

"Buat apa?"

"Ya ngerekam lah."

"Pake hp lo aja, soalnya gue perlu hp gue, siapa tahu Pak Budi nyuruh gue ngitung duit yang banyak. Kan kalau gue serahin ke elo gue jadi gak punya kalkulator, masa iya gue ngitung pake jari? Kalau sejuta sih masih bisa dihitung, lah kalo miliaran gimana?"

A Pitch Of My HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang