#8

13 5 13
                                    

👑Happy reading👑

"Ansel, pulang yuk!"
Audrey menghampiri Ansel yang sedang membereskan alat tulisnya. Ansel hanya diam, tidak menghiraukan perkataan Audrey.

Tiba-tiba Keyza datang dan langsung merangkul Ansel.
"Sayang, kita ke mall yuk! Temenin aku shopping."

Audrey terkejut mendengar perkataan Keyza, dia menatap Ansel yang juga sedang menatapnya. "Sayang?"

"Iya, Ansel sekarang pacar gue! Makanya mulai sekarang lo gak boleh dekat-dekat sama pacar gue!" tegas Keyza.

"Ini beneran, An? Dia bohong kan?"

"Nggak, Dy! Keyza gak bohong, kita baru jadian tadi. Dan gue harap lo jauh-jauh dari gue mulai sekarang!" Maafin gue, Dy.

Audrey tidak percaya dengan perkataan yang meluncur dari mulut sahabatnya itu. "Jadi maksud lo, lo mau mutusin persahabatan kita? Gitu?"

"Iya! Gue mau kita gak temenan lagi!"

"Oh, gitu ya? Fine! Gak usah negur gue lagi! Jangan pernah ganggu hidup gue lagi! Tega lo, An!" teriak Audrey.

Audrey segera berlari keluar dari kelas dengan mata berkaca-kaca. Dia tidak percaya kalau sahabatnya itu tega bersikap seperti itu kepadanya. Apa salahnya? Hanya karena perempuan itu, sahabatnya tega meninggalkannya!

Alvin tiba didepan sekolah Audrey. Dia bermaksud untuk menjemput Audrey, karena dia ingin mengajak adiknya itu jalan-jalan. Alvin menengok kesana-sini
mencari sosok Audrey. Audrey terlihat sedang berdiri didepan halte bus. Alvin segera menghampiri Audrey. Saat Alvin berdiri di depan Audrey, ia terkejut melihat mata adiknya berkaca-kaca saat ia menatapnya.
"Kamu kenapa??" tanyanya sambil mengelus wajah adiknya. Audrey menggelengkan kepalanya seraya memamerkan senyumannya.
"Gapapa kok kak, tadi aku cuma kelilipan. Kakak ngapain disini?"

"Kakak mau jemput kamu soalnya kakak mau ngajak kamu jalan-jalan. Kamu maukan?"

"Iya kak."
***

Audrey dan Alvin memutuskan untuk pergi ke mall, Alvin bilang dia ingin membeli sesuatu. Setelah puas berbelanja, merekapun pergi ke salah satu restoran yang ada disana. "Kamu mau pesan apa, Dy?" tanya Alvin.

"Air putih aja" jawab Audrey asal.

"Apa??"

"Eh anu waffle sausnya stroberi aja, sama jus stroberi,"

Alvin mengatakan pesanan mereka kepada seorang pelayan, setelahnya mereka hanya diam. Tidak ada satupun dari mereka yang ingin berbicara. Audrey hanya diam, namun pikirannya melayang entah kemana. Dia teringat dengan perkataan Ansel pulang sekolah tadi. Nggak, Dy! Keyza gak bohong, kita baru jadian tadi. Dan gue harap lo jauh-jauh dari gue mulai sakarang!. Iya! Gue mau kita gak temenan lagi!.

"Tega banget lo, An." gumam Audrey.

"Apa?" jawab Alvin.

"Eh ada apa kak?" Audrey kelabakan, dia pikir kakaknya mendengar gumamannya.

"Kamu bilang apa tadi?"

"Nggak ada tuh" untung kak Alvin gak denger! batinnya.

"Eh itu Ansel kan? Temanmu itu, dia sama siapa?" ucap Alvin. Audrey melihat ke arah pandangan kakaknya itu, dan benar saja disana ada Ansel dan Keyza yang baru masuk ke dalam restoran.

"Ansel!" teriak Alvin. Anselpun menoleh ke asal suara dan terkejut melihat Alvin dan Audrey. "Sini!" teriak Alvin lagi. Merekapun segera menuju meja Alvin dan Audrey.

"Duduk disini aja, kita makan sama-sama. Kamu mau makan kan?"

"I-iya, t-tapi-" ucapan Ansel terpotong saat Alvin kembali bersuara.

"Udah, disini aja, ayo duduk! Kamu juga temannya Ansel!" ajak Alvin kepada Ansel dan Keyza.

Merekapun duduk dalam satu meja. Keyza menatap tajam ke arah Ansel dan Audrey, sedangkan Ansel hanya bisa memohon untuk tidak protes kepadanya. Audrey menyembunyikan wajahnya dibalik rambutnya yang panjang, Mampus gue!.
"Ayo dimakan, nanti keburu dingin loh" ucap Alvin.

"I-iya"

Audrey menatap makanannya dengan tidak berselera, padahal perutnya sedang lapar, tapi karena ada Ansel dan Keyza, selera makannya langsung hilang. Alvin menatap Audrey dan Ansel yang tidak saling berbicara sejak tadi. Dia heran, bukannya mereka bersahabat? Kenapa saat bertemu terlihat canggung? Alvin kembali menatap ke arah seorang gadis yang duduk disebelah Ansel. Sejak tadi dia perhatikan kalau gadis itu selalu menatap tajam ke arah adiknya. Ada yang gak beres nih, batinnya.

"Oh iya kenalin, saya Alvin kakaknya Audrey." ucap Alvin kepada Keyza.

"Keyza" jawab Keyza.

"Sudah temenan berapa lama sama Ansel dan Audrey?"

"S-sejak kelas sepuluh."

"Dia pacarnya Ansel, kak." ucap Audrey. Perkataan itu langsung saja meluncur dari mulutnya yang bahkan ia tidak menyadarinya.

"Benarkah? Kok kamu gak bilang kalau Ansel udah punya pacar?" tanya Alvin kepada Audrey.

"Soalnya mereka baru jadian hari ini." Audrey mengutuk mulutnya yang selalu mengeluarkan kata-kata yang tidak ingin ia ucapkan.

"Wah, kalau gitu selamat buat kalian!"

"M-makasih, kak" jawab Keyza.

Alvin kembali menatap mereka semua satu-persatu. Dimulai dari Audrey, Audrey sepertinya tidak senang dengan Ansel yang berpacaran dengan Keyza. Kemudian Ansel, dia sepertinya kelihatan sedih dan menatap Audrey dengan tatapan meminta maaf. Sedangkan Keyza, dia terus-terusan menatap tajam ke arah Audrey. Sepertinya memang ada yg gak beres nih.

Selesai makan, merekapun memutuskan untuk pulang. Ansel pulang dengan Keyza, sedangkan Audrey tentu saja dengan kakaknya.

Malamnya setelah makan malam, Alvin pergi ke kamar Audrey. Dia mengetuk pintu kamar Audrey, kemudian terdengar sebuah suara yang menyuruhnya untuk masuk. Alvin membuka pintu tersebut, kemudian menghampiri adiknya yang sedang belajar.

"Dy, kakak mau minta nomor teleponnya Ansel boleh gak?"

Audrey menghentikan pekerjaannya dan menatap Alvin heran.
"Buat apa?"

"Ada yang pengen kakak tanyain, biasa masalah cowok."

"Ooh, tuh cari aja di kontak aku" ucap Audrey seraya menyerahkan ponselnya.

Alvin segera mencatat nomor telepon Ansel dan menyimpannya di kontak ponselnya.
"Makasih, dek."
***

Alvin bangun dari tidurnya di tengah malam yang sepi, dia beranjak dari tempat tidurnya untuk pergi ke dapur. Saat dia melewati kamar Audrey, dia mendengar suara tangisan seseorang. Alvin yang penasaranpun segera mendekati pintu kamar Audrey dan memasang pendengarannya. Dan benar saja dia mendengar suara tangisan dari dalam kamar Audrey. Dia mulai mengintip dari sela-sela bawah pintu, dilihatnya Audrey yang tengah menangis sesenggukan di samping tempat tidurnya.

"Kenapa, An? Kenapa lo mutusin persahabatan kita, hiks. Salah gue apa? Apa karena Keyza? Bukannya lo benci banget sama Keyza? Tapi kenapa lo malah jadian sama dia? Kenapa lo ninggalin sahabat lo ini demi pacar lo itu?! Kenapa, An?"

Audrey terlihat berbicara pada dirinya sendiri. Alvin menatap iba kepada adiknya itu, dia sadar bahwa ternyata kecurigaannya benar bahwa ada yang tidak beres dengan adiknya hari ini. Dia memikirkan sesuatu untuk memecahkan masalah adiknya itu. Sifat Alvin memang seperti itu jika ada orang yang berani membuat adiknya menangis. Bahkan, ia tidak segan-segan akan memberikan pelajaran kepada orang yang telah menyakiti adiknya. Ibarat kata, Alvin sudah mengalami yang namanya Sister Complex, dimana dia terlalu mencintai adiknya sendiri secara berlebihan melebihi rasa sayang persaudaraan.
***

220717

A Pitch Of My HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang