Pagi-pagi sekali, Langit sudah terbangun. Alarm ponselnya berbunyi nyaring membangunkan gadis itu. Ia bergegas mandi dan bersiap-siap berangkat sekolah. Laksh maupun Arjuna belum terbangun.
Rencananya, Langit mau berangkat sekolah tanpa tatap muka dengan ayahnya. Hatinya masih agak panas karena kejadian semalam. Toh, lagipula di sekolah ia bisa bergabung bersama anak-anak OSIS yang sudah pasti telah tiba di sekolah untuk mempersiapkan acara festival.
Tak perlu lama bagi Langit untuk bersiap diri. Jam menunjukkan pukul 5.40, masih pagi sekali. Ia pun turun dari kamarnya dan menuju garasi. Di sana sudah ada Surya. Pemuda itu segera membantu Langit untuk mengeluarkan motornya. Awalnya, Surya ingin menanyakan kenapa majikan mudanya itu berangkat pagi-pagi sekali—mengingat Langit selalu berangkat mepet, tapi setelah ia melihat ekspresi Langit yang asem luar biasa, Surya mengurungkan niatnya.
Niatnya sih baik, waktunya yang kurang baik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ingénue - discontinued until not
Fiksi RemajaAyahmu yang duda jatuh cinta dengan sahabat laki-lakimu. Langit adalah seorang gadis SMA. Dia cantik, agak tomboy, jago olahraga, tinggi, punya banyak teman, dan populer. Namun Langit juga manusia, dia tak sempurna, begitu juga keluarganya. Langit h...