"Perjuangan adalah hal yang paling menyakitkan di dunia ini,tetapi melalu perjuangan kita dapat memahami arti kehidupan yang sesungguhnya"
Film yang sedang di putar akan habis sementara tak ada satupun alur cerita yang masuk ke otak zifa,lagi lagi dan lagi tak ada hal yang bisa masuk ke otak zifa karena vano!
Vano yang selalu ia cintai,tapi vano tak pernah sadar dengan kenyataan itu,ia hanya menjalani hari hari nya dengan santai,hidupnya sangat berbeda dengan zifa yang harus memikirkan semua hal tentang dirinya
Sangat bertolak belakang tapi semua itu nyata dan tak bisa untuk di ubah,zifa hanya bisa pasrah dengan perasaan nya ini
Film pun sudah habis reva dan zifa memutuskan untuk segera pulang,tetapi saat sampai di loby bioskop vano memanggil mereka
"Rev,zif makan bareng yuk" ajak vano pada mereka berdua
"Yuk bareng gue dan vano." sambung raisa dengan muka duanya yang sok baik pada mereka berdua
Zifa dan reva tak bisa menolak ajakan vano,karena vano sudah lebih dulu menarik tangan mereka
"Cobaan apa lagi ini tuhan?" desis zifa dalam hatinya
Mereka pun sudah sampai di salah satu rumah makan yang berada di dalam mall tersebut
Seorang pelayan menghampiri mereka dan memberikan daftar menu yang ada di restoran itu
Tring-tring handphone raisa berbunyi
"Van,,aku angkat telefon dulu ya" pamit raisa untuk menjauh sedikit dari meja merekaVano hanya menjawab dengan anggukan
"Saya pesan milk shake dan bakso ya mba" sahut reva
"Kalau saya bakso dan jus alvukat ya mba"
"Saya juga sama mba jus alvukat dan bakso"
Pelayan itu mengangguk sambil menuliskan pesanan mereka dan langsung pergi
Tak lama raisa pun kembali
"Maaf ya,kita ngak jadi ngumpul deh,gue ada urusan mendadak"ucap raisa pada mereka semua
"Yah,,terus kamu pulang naik apa?" sahut vano
"Ntar supir aku jemput ko,ok ya see you next time kita jalan lagi ok?." sahut raisa sambil berlalu pergi dari tempat vano,reva dan zifa berada
Tak lama menunggu pesanan mereka pun sampai,pelayan itu menata makanan mereka di meja yang memang sudah di sediakan.hening beberapa menit tapi vano memecahkan semua keheningan itu
"Sejak kapan suka alvukat zif?" tanya vano memandang zifa yang kini tengah meminum jus nya
"Dari kecil van,kalau lo?"tanya zifa kembali
"Sama dong" jawab vano
"Jangan jangan jodoh."sahut reva
"Apaan sih,kita kan sahabat,ya kan zif"tanya vano pada zifa
Sahabat?ya sahabat zifa tidak lebih dari sahabat dan tak akan pernah menjadi pacar vano,ntah kenapa hati zifa sesak, rasanya ia ingin mati saja ketika vano mengucapkan kata sahabat pada zifa
"Benar kan zif?'' Tanya vano untuk memberikan kebenaran
zifa malah bengong
"Zifaaa" panggil vano sedikit berteriak
"Iya,kita cuma sahabat ko" jawab zifa dengan terpaksa rasanya zifa ingin menangis,tapi harus ia tahan karena ia tak mau vano melihat air matanya menetes
KAMU SEDANG MEMBACA
Feeling
Teen Fiction[#256 dalam teenfiction] -20 agustus 2017 (REVISI SETELAH TAMAT) Aku seorang wanita yang berharap suatu hal yang tak pernah pasti di saat aku terus berjuang tapi yang di perjuangkan sibuk dengan kehidupannya sendiri Di saat dia seorang revano sapu...