The feeling-13

108 37 22
                                    

"Sesakit sakitnya diriku semua akan baik baik saja ketika kau selalu ada bersama ku"


Setelah menebus obat yang di berikan dokter Agra segera kembali ke uks untuk menemui adiknya itu,dia tampak cemas dengan keadaan Zifa.Agra pun mempercepat langkahnya menuju ke ruang uks

Pada saat sampai di sana ia masih cemas karena Zifa sampai sekarang belum sadar dari pingsan nya itu,melihat Reva dan Vano masih setia menunggu Zifa sadar di ruang uks,Agra pun angkat bicara

"Reva,vano kalian ke kelas aja ntar ketinggalan pelajaran loh tenang aja kan sekarang Zifa sama gue pasti dia aman kok." sahut Agra yang takut mereka akan ketinggalan pelajaran

"Kakak yakin?" Tanya Reva yang masih khawatir pada keadaan Nazifa

"Iya yakin koh ,udah sana kalian balik ke kelas" jawab Agra mencoba untuk meyakinkan mereka bahwa Zifa akan baik baik saja

"Ya udah kalau gitu ka kita permisi dulu ya ntar jam istirahat kita bakalan mampir lagi ko. " sahut mereka yang serempak (entah dari mana kekompakan itu terjadi)

"Iya,sekali lagi makasih ya."

"Ya sama sama ka."mereka pun mulai melangkah kan kaki untuk meninggalkan tempat tersebut

****
cukup lama Agra termenung meratapi Zifa yang belum sadar juga, dan akhirnya sekarang mata Zifa sedikit demi sedikit mulai terbuka, melihat Zifa yang Sudah mulai sadar Agra merasa senang

"kamu baik baik aja kan de?." Tanya Agra yang masih agak khawatir

"gue di mana ka?" tanpa menjawab pertanyaan Agra,Zifa malah memberikan pertanyaan pada Agra

"kamu lagi di uks de,tadi pas upacara bendera kamu pingsan."
Zifa mencoba mengingat kejadian demi kejadian sebelum ia pingsan benar saja dia pingsan gara gara belum sarapan.

hening yang tercipta mereka berdua diam tanpa ada yang membuka suara tetapi tak lama dari itu terdengar suara cempreng seorang wanita yang di kenalnya siapa lagi kalau bukan Reva, tetapi Reva tidak sendirian dia bersama Vano yang berada di belakangnya

"Zif gimana keadaan lo, udah baikan belum,kenapa sampe pingsan sih?" begitu sampai Reva langsung memberikan Pertanyaan berturut turut kepada Nazifa, sampai-sampai Vano dan Agra geleng-geleng kepala dengan kelakuannya itu

"sabar kali re,satu satu kali nanya nya gue bukan robot." jawab Zifa yang sedikit kesal dengan kelakuan sahabatnya itu

"hehehe iya iya,,, maaf deh," jawab Reva dengan sedikit tawanya

"maaf maaf,, ngak ada maaf maafan."

"jangan gitu dong Zif ntar cantiknya ilang." jawab Reva yang sengaja menggodai sahabatnya itu

"paan deh rev,,gue baik baik aja kok Cuma kecapean aja."

"seharusnya lu harus jaga kesehatan kan bentar lagi bakal ujian." sahut Vano yang berhasil membuat pipi Zifa menjadi memerah

"cie cie ada yang berbunga bunga nih di perhatiin sama pangerannya." goda Reva kepada sahabatnya itu yang membuat pipi Zifa semakin memerah

"Paan deh rev lu ngeselin banget ya pengen gue tabok."jawab Zifa seraya memanyunkan bibirnya sehingga membuat seisi ruangan tersebut tertawa karna tingkahnya itu

*****
Pagi telah berlalu hari ini tepat pada tanggal 16 september hari yang di nantikan Nazifa untuk memberikan sebuah kotak yang berisikan hadia kepada vano,tepat pada hari ini Vano berusia 16 tahun

Umur 16 tahun bisa di sebut juga umur di mana kita bisa lebih dewasa lagi apalagi kalau telah berumur 17 tahun pasti semuanya berubah lebih dewasa baik dari sikap,penampilan maupun fisik dari masing masing orang

FeelingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang