The feeling-11

108 40 14
                                    

Setelah menuliskan segala perasaan nya di dalam diary itu,zifa menutup dan mengunci kembali diary tersebut ,,zifa mengusap wajahnya yang sudah di penuhi air mata dan langsung pergi ke kamar mandi agar wajah dan matanya tak terlihat seperti orang yang sedang menangis

Zifa pun keluar dari kamarnya menuju ke ruang makan ia berharap bahwa vano sudah pulang,tetapi pada saat ia sampai keruang makan ternyata vano dan agra telah lebih dulu ada di sana,ada sedikit rasa caggung dan sedih ketika dia harus bertemu lagi dengan vano namun mau apa lagi kenyataan nya ia harus tetap bertemu dengan vano,agra yang melihat adik nya itu sedang melamun ,ia pun langsung menghapuskan semua lamunan zifa dengan cara memulai obrolan dengan zifa

"Dek,dari tadi abang ketok-ketok pinta kamar kamu tapi tak ada jawaban sama sekali"

"Ohiya bang tadi zifa ketiduran"jawab zifa berbohong

"Ohya sini duduk,bunda lagi buat buat ayam goreng kesukaan kamu"

"Oke bang"

Zifa duduk di kursi yang berhadapan dengan vano,mau bagaimana lagi kursi di samping nya adalah kursi ayah dan bundanya dan kursinya sudah di tempati vano,pilihan terakhirnya adalah harus duduk berhadapan dengan vano

Zifa merasa canggung dengan suasana saat itu sehingga dia memilih untuk fokus ke handphone nya dengan sedikit mencuri pandang pada vano

Tak lama bunda datang bersama mbok ina yang membawakan makanan,bunda duduk di sampingku dan merangkul ku

"Ade,kok ngak bareng reva" tanya bunda yang heran

"Tadi ban mobilnya reva pecah dan adek di suruh bareng sama vano,ya udah adek pulang bareng vano deh"

"Oh gitu,makasih ya nak vano "jawab bunda sambil mengangguk anggukan kepalanya

"Sama sama tante"jawab vano seraya tersenyum

"Bunda jadi kapan makannya" sahut agra yang sedari tadi memang menahan lapar

"Ohiya ayo makan ,vano makan yang banyak ya,jangan malu malu anggap aja rumah sendiri" sahut bunda

"Tenang aja bun vano pasti bakalan nambah lima piring" sambung agra

"Apaan sih gra jangan percaya sama agra tante dia itu ngaur" tangkis vano

"Uh,jangan bohong deh van"

"Apaan sih"

"Udah udah jangan berantem mendingan sekarang makan aja"lerai bunda pada mereka berdua

Akhirnya mereka pun larut dalam makanan masing masing meskipun masih sedikit di selingi cerita antara vano dan agra

Zifa hanya bisa diam dan mendengarkan obrolan mereka tanpa mengeluarkan satu kata apapun karena sekarang zifa sedang tidak mood untuk berbicara dengan orang yang ada di sekitarnya meskipun itu bundanya ia sedang tidak mau mengobrol dengannya

Akhirnya makan malam pun selesai zifa lebih dulu meninggalkan ruang makan,zifa memilih untuk pergi ke taman samping dan duduk di atas ayunan sambil memikirkan tentang vano,tetapi tiba tiba ada yang menepuk pundaknya

"Hey" kata cowok yang menepuk pundak nya tersebut

"Eh vano,kenapa?" tanya zifa sedikit kaget kenapa vano sekarang ada di taman bersamanya

"Ngak apa apa,lagian agra lagi mandi tuh jadi gue ke samping rumah,niatnya cuma mau lewat,eh ada lo jadi gue mampir deh kesini" jawab vano dengan jelas

"Oh "hanya itu kata yang keluar dari mulut zifa

"Udah ngomong panjang lebar dan jawabannya cuma oh aja"sahut vano sedikit kesal terhadap jawaban zifa

"Terus maunya apa?"tangkis zifa

"Ngak jadi deh,,ziff ngomong ngomong gue ngak pernah ya denger lo pacaran??padahal angkatan kita banyak yang ganteng"tanya vano sedikit penasaran.

"Gue lagi ngak minat buat cari cowok lagi mau fokus belajar dulu"jawab zifa

"Emangnya ngak kepikiran ya??ngomong ngomong ada ngak cowok yang lo suka di sekolah?" tanya vano kembali

"Cowok yang guee suka itu lo vano,tapi lo ngak pernah peka"

Desis zifa dalam hatinya andaikan saja ia bisa mengungkapkan isi hati nya pada vano,tapi tidak semudah itu karna dengan melakukan itu ia akan menerima konsekuensi nya yang akan membuat zifa lebih sakit lagi

"Ziff,zifa" panggil vano sambil melambaikan tanggan nya di muka zifa

"Eh iya van"jawab zifa kikuk

"Melamun ternyata,lo belum jawab pertanyaan guee,ada ngak cowok yang lo suka di sekolah" tanya vano lagi

"Ada kok"

"Siapa?" tanya vano penasaran

"Nanti lo bakalan tau sendiri"jawab zifa seraya tersenyum

"Ngak asik lo" jawab vano sambil menatap zifa yang kiku

"Eh ada di sini ternyata,di cariin di mana mana" sahut agra sambil merangkul mereka berdua

"Mandi lo lama banget ,jadi gue mutusin jalan jalan bentar deh" tangkis vano pada agra

"Oh jadi gitu,maaf deh,"

"Ade mau ikut abang ngak,kita mau ke mall" ajak agra pada adeknya itu

"Mau ngapain di sana" tanya zifa

"Mau beli baju nih,,kamu mau ikut ngak?" tanya agra lagi

"Boleh deh"

Mereka pun bergegas menuju mobil milik agra dan langsung pergi menuju ke mall

"Lo ngak di marahin pulang malam van?" tanya agra pada sahabatnya itu

"Ngak lah,lagian bokap nyokap lagi di amerika ngurusin bisnisnya ,gue sumpek kalau harus di rumah melulu"

"Oh gitu ya,,bokap nyokap lo sibuk benget ya van"

"Ya gitu deh,,lagian bokap nyokap lo ngak sibuk apa?"

"Sibuk juga sih tapi biarin aja,kan ada si kecil di rumah"

"Siapa yang kecil bang" tanya zifa yang agak jengkel

"Ya kamulah"

"Apaan sih bang," mereka pun tertawa

Akhirnya mereka larut dalam obrolan mereka sampai pada akhirnya mereka sampai pada mall yang mereka tuju tersebut

Hallo readers maaf agak telat tapi akhirnya aku update👏








Jangan lupa vote,komen dan like nya ya guys❤(kiss😍) dan jangan lupa tunggu bab 12 nya ya guys,insyallah akan update antara tanggal 17-18 juni ya guys
Seeyou😇

FeelingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang