"Pssstt... baby... sini," ujar Rezel di jam makan siang saat melihat Yanda dan ke tiga teman cowoknya masuk ke area kantin dibawah menara jam.
Rezel ada di pojok kantin dekat dengan pintu masuk, jelas Yanda mendengar suara yang cukup keras itu. Yanda menatap kearah tiga temannya dan bicara sesuatu hingga akhir Yanda berpisah dari yang lain dan berjalan kearah Rezel.
"Hai," kata Yanda saat duduk di depan Rezel.
"Hai, kamu gak pesen makanan?" Tanya Rezel menatap Yanda heran.
"Udah itu nitip ke Jun, kamu?"
"Em,... aku udah kok tapi belum di anter," ucap Rezel sedikit gelagapan karna sebenarnya dia belum memesan apapun. Btw biasanya kalo gini kan banyak yang peka ama dia jadi banyak yang beliin dia makan siang.
"Kamu kapan ke ruangannya Gin kok dia bilang kamu setuju buat gabung sama kita?" Tanya Yanda membuka percakapan.
"Ya... udah tau duluan, emang ya Gin itu udah di bilang gak boleh kasih tau juga," jawab Rezel bertingkah seolah dia merajuk.
"Gin tiba-tiba nyuruh orang untuk tambahkan meja dan semua fasilitas yang sama kayak kita untuk satu orang, sedangkan terakhir kali aku lihat dia bareng sama Ozi pacarnya dia, kan aku jadi curiga kalo itu kamu," jelas Yanda menyipitkan mata menatap Rezel.
"Em, tadi dia bilang kamu lagi ke perpustakaan pas aku kesana,"ujarnya menunjukan cengiran tanpa dosa.
"Wehh, iya, dia nyuruh aku nyari buku yang gak ada di perpustakaan, kan kurang ajar! Aku udah bongkar-bongkar satu perpustakaan." Ucap Yanda tiba-tiba teringat kejadian saat tadi.
"Sabar sayang ku, ini cobaan," Hibur Rezel mengusap rambut Yanda pelan.
Di tengah percakapan akrab mereka tiba-tiba seorang gadis berpakaian seragam SMA A.L.M.A datang dari arah belakang Yanda menyapa Rezel, tapi setelah menyadari ada Yanda di sana, gadis itu juga menyapa Yanda hanya saja dengan sedikit tergagap. Gadis itu membawa dua nampan makanan btw.
"Hai Tirtan, H-Hai k-kak Y-Yanda," sapa gadis yang di yakini Yanda adalah adik kelas Rezel.
"Hei, ada apa?" ucap Rezel menjawab sapaan adik kelas itu, sedangkan Yanda hanya tersenyum sebagai balasannya.
"Ini gue pesanin lo makan kayak biasanya, tapi..." kata si dekkel menggantung seolah bilang kalo ada pengganggu di antara mereka.
"Oh, siniin, makasih ya, tapi gue gak bisa duduk sama lo, tempat duduknya udah penuh," sahut Rezel seolah tau apa yang di maksud si dekkel, bersamaan dengan Rezel menjawab kalimatnya si dekkel. Jun, Kun, dan Haku datang dari arah belakang Yanda juga membawa nampan masing-masing juga nampannya Yanda. Mereka lang sung duduk di mana ada kursi kosong di meja itu.
"Hai, Tirtan, nih Yanda pesanan lo, besok lo yang pesanin gua ya,"kata Jun duduk di samping Yanda diikuti dengan Kun yang duduk di samping Rezel dan terakhir Haku yang mencomot kursi entah dari meja yang mana duduk di antara Rezel dan Yanda.
"Ok bossq," ucap Yanda.
"Sorry," kata Rezel lagi seolah dia menyesal.
"Gak papa kok, gue duluan ya, bye," ujar dekkel itu tersenyum rama ke Rezel dan fake smile ke yang lain.
"Ok, bye,"
Seperginya dekkel tadi Yanda menatap Rezel dengan senyum yang cukup ambigu. Kayaknya sih marah gitu.
"Oh, jadi sebenernya belom pesen?" Tanya Yanda yang di tanggapi senyum kikuk Rezel.
"Enak banget ya punya banyak dagem mah," ujar Haku yang mulutnya emang ceplas-ceplos.
"Pada peka semua lagi dagemnya." Imbuh Kun iri.
"Hahaha... makan kuy,"sahut Jun.
"Btw, Tan—"
"Weh please ya yang panggil gua siapapun diantara kalian, jangan panggil gua pake sebutan Tan doang, lengkapi kek, kan entar di kiranya gua Tante Tante_-" cerocos Rezel memotong kalimat Kun yang di sambut gelak tawa mereka yang ada di sama.
"Huahahaha... Weh... Tirtan bisa ngomong panjang banget gitu ya... hahaha..." cetus Haku.
"Setau gua lu gak suka ngomong panjang lebar," kata Jun setelah ketawanya selesai. Btw, Jun itu yang paling cool lo di antara mereka bertiga. Kalo Haku ma paling ampas emang, kalo ngomong mulutnya gak bisa di kontrol. Kalo Kun sih, di antara keduanya, kadang bijak n cool kaya Jun, kadang gila katak Haku.
"Sejak gue nikah ama ni anak gua jadi sering ngomong panjang kali lebar kali tinggi," jawab Rezel santai sambil nunjuk Yanda yang ada di depan dia.
"Buset dah Nda, aurah lo itu emang sesuatu banget ya, haha..." cetus mulut cabenya Haku yang kebetulan ada di antara Yanda dan Rezel.
"Btw selamat ya buat kalian berdua," ucap Jun mencoba mencair suasana antara Yanda yang mo nge-kill Haku.
"Ok, thanks," jawab Rezel senyum ke Jun.
"Gue kasih kalian berdua hadiah. Ada di kamarnya Yanda lo entar malem kesana aja, gua siapin khusus buat kalian." Kata Haku masih tatap-tatapan ama Yanda.
"Gue curiga ni," cetus Yanda akhirnya.
"Gue juga," timpal Rezel setuju.
"Oh jadi yang itu tadi buat mereka?" Tanya Kun ke Haku.
"Yoi bro, bagus gak?" Jawab Haku gak nyelo
"Bagus lah bagus..." jawab Jun ikutan.
"Lumayan lah kalo besok bisa telat kan radak longgar gak on time mulu." Ucap Kun
"Paan?" Tanya Yanda merasa mulai ada bau-bau konspirasi.
"Lihat aja lah entar malem." Kata Jun.
"Yaudah deh, yang, entar malem aku tidur kamar kamu ya?" Ujar Rezel ke Yanda yang posisinya lagi mau nelen makanan. Karna denger Rezel panggil Yanda yang, dia jadi tersedak makanan yang mau dia telen deh. //dramarama//
"Uhuk... uhuk... uhuk..."
"Makan tu pelan-pelan lah yang, ih, kalo kesedak gini kan sakit tu pasti tenggorokan kamu, nih minum dulu." Ucap Rezel spontan nyodorin minunannya dia ke Yanda. Sedang yang laen ngeliatin.
"Duh Tirtan, lo tu doyan ngalus gak kesemua dagem doang ya, tapi sama istri juga doyan banget dah kayaknya." Cetus Haku melihat kemesraan di antara mereka.
"Kasihan kita," lanjutnya lagi sambil senyum miris.
"Kita? Lo aja lagi, dasar jomblo," timpal Kun gak terima.
"OI... HALLOOOOO... SITU KATA GUA JOMBLO...? TERUS SITU APA...? DI KAMAR ASRAMA LU GAK ADA KACA?!" Ucap Haku tiba-tiba sambil koar-koar gak jelas dan bikin meja mereka pusat perhatian kantin.
"EH... NYELO BANG GAK USAH GAS POL GITU, SENSITIVE AMAT KALO DI BILANG JOMBLO." Jawab Kun gak kala kerasnya.
"YA SENSITIVE LAH JELAS, BEGOK LU, KAN KALO LU KATA GUA JOMBLO, KAN lu bener, aihhhh sakit uy 💔🔪" kata Haku tereak tapi ngomong pelan di akhirnya.
"HUAhahahhaha... ampas emang lu hahaha..." ceplos Kun abis itu mereka berdua ngakak bareng. Gak jelas bok😒
"Temen kamu yang,😧"
"Temen lo Jun😕..."
"GAK KENAL LU PADA GUA NJIR," Tereak Jun abis itu pergi ninggalin mereka semua. Doi lelah sepertinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Paradise
Teen FictionSedang dalam tahap revisi, insyaallah secepatnya di update. Terimakasih🙏