11,

159 8 1
                                    


"Yangggggg..." bisik Rezel di telinga Yanda dengan intonasi yang... ya begitulah.

"Sshhh... geli tau,..."

"Apanya yang geli, yang?"

"Itu, berhenti,"

"Apanya yang berhenti? Aku gak bisa berhenti, kan udah enak,"

"Ih ambigu tau gak sihh,"

"Hah? Lah kamu nyuruh aku berhenti..."

"Berhenti panggil aku yang maksudnya." Ucap Yanda dengan nada yang super datar.

"Oh... hah? Berhenti apa?" Tanya Rezel seakan memastikan apa yang dia denger, tapi,

"Panggil aku yang_-"

"Iya sayang aku akan terus panggil kamu yang kok😘" dia malah nge gombal_-.

Jadi Rezel dan Yanda saat ini ada di kamar Yanda. Seperti yang Jun, Kun, juga Haku sebelumnya bilang, mereka punya hadiah untuk Rezel juga Yanda. Kedoknya si bilang ini hadiah pernikahan gitu, tapi Yanda udah curiga aja isinya barang yang gak bener. Hadiah yang mereka kirim berupa kotak persegi panjang warna abu-abu dengan pita biru sebagai hiasannya. Masalahnya, si kotak ini tipis loh, kan Rezel juga Yanda jadi curiga dengan isinya.

"Hadehhh... kamu kok..." ucap Yanda kayak kesel gitu.

"Ganteng sih, emang aku ganteng, tapi cuman buat kamu kok," potong Rezel dengan gak tau dirinya

"Kepo deh aku, kamu emang sering ngalus gitu jadi dagem kamu banyak?" Tanya Yanda niatnya pengen nyindir gitu.

"Ngomongin dagem lagi," ujar Rezel malas.

"Kepo aja gitu loh akunya, ngalus mulu dadi tadi,"

"Gini deh, aku gak pernah ngalus sama merek kok, mereka aja yang mau sama aku. Dan, buaian manis aku cuman aku lontarkan ke kamu loh serius karna sebelumnya aku gak bisa ngalus kayak gini. Ini aja aku di ajarin ama Kun ama Haku." Ucap Rezel menatap mata Yanda dan meyakinkan dirinya, setelah itu memeluk tubuh kecil Yanda.

"Em pantes... rusak kamu zel deket ama mereka..." sahut Yanda dalam pelukan Rezel yang buat Rezel melepas pelukannya.

"Rusak gimana, emangnya aku barang apa?"kata Rezel datar dengan ekspresi yang gak kala datar pula.

"Bukan rusak gitu, maksudnya kamu pasti bakal tambah mesum kalo deket ama mereka."

"Yeh gak papa dong kalo aku mesum," ucap Rezel menunjukan senyum devilnya.

"Lah kok gitu..." Yanda mengerutkan dahi.

"Iya dong, kan kalo aku gak mesum kamu gak mesum terus naenanya kapan dong," sahut Rezel dengan senyum bangsatnya.

"KANNNNN... kayaknya aku harus jauhin kamu deh, dari Kun ama Haku."

"Gak perlu kamu jauhin yang, biar aku yang deket deket terus aja ama kamu," Rezel memeluk Yanda lagi.

"Ya tuhan cukup Zel cukup," ucap Yanda mendorong tubuh Rezel tapi gak bisa.

"Panggil aku sayang dulu baru aku udahan ngalusnya," katanya lagi.

ParadiseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang