24

8.8K 618 45
                                    

"Aha! Iya." Ucap (Nk).
"Arga? Beli kebabnya besok aja ya?" Bujuk (Nk).
"Gak. Maunya sekarang." Tolak Arga.
"Yahh kok gitu sih? Kalo belinya besok dibeliin ice cream deh." Bujuk (Nk) lagi.
"Gak mau!" Tolak Arga.
"Ish batu banget si! Arga gak kasian apa sama kakak? Kalo kakak dibegal gimana? Kalo kakak meninggal ntar siapa yang nemenin Arga main?" Tanya (Nk).
"Gak peduli." Jawab Arga sambil berlalu meninggalkan (Nk).

"Jahat anjir. Gimana ya? Yaudah deh. Daripada di omelin lagi sama ibu negara." Ucap (Nk).
(Nk) keluar mengendarai motor karena jarak yang cukup dekat.

"Kebabnya 1 ya. Yang kecil aja. Pake keju parut." Ucap (Nk).
"Yang kecil abis neng. Tinggal yang gede. Keju parut juga abis. Kalo keju slice masih ada." Ucap penjual kebab.
(Nk) tampak berpikir.
'Gue makan yang kecil ganti ruginya yang gede. Gimana ya? Yaudahlah. Ikhlasin aja." Batin (Nk).
"Gimana neng?" Tanya penjual kebab.
"Yaudah  yang gede aja. Pake keju parut." Jawab (Nk).

"Kan keju parutnya abis neng." Ucap penjual kebab tersebut.
"Oh iya. Gak usah pake keju deh." Ucap (Nk).
(Nk) duduk menunggu kebab.

'Itu kayak si Aca. Eh sama si Oces sama si Eza. Kok gak langsung ke rumah ya?' Batin (Nk).
"WOY! TERONG!" Teriak (Nk).
"Ups.." ucap (Nk) dengan pelan.
Aca dan kawan-kawan mengahmpiri (Nk).
"Apa lu cabe!" Ucap Eza.
"Sianying." Ucap (Nk).

"Ngapain malem-malem keluar rumah?" Tanya Oces.
"Disuruh beli kebab." Jawab (Nk).
"Kok mau? Biasanya gak mau." Tanya Aca.
"Ceritanya panjang." Jawab (Nk).
"Cerite? Nak dengar nak dengar." Ucap Eza menirukan salah satu tokoh kartun emensitipi.

"Jadi gini.. tadi gue liat kebab di meja makan. Gue ambil yakan. Trus gue makan. Taunya itu punya sepupu gue. Si Arga. Trus dia nangis. Trus gue diomelin ibu negara." Cerita (Nk).
"Oh.. seperti itu." Ucap Eza.

"Nah kalian napa belom pulang?" Tanya (Nk).
"Bengkel disana buka. Jadi kita mau balik lagi ngambil motor si Aca. Eh ketemu lo disini." Jawab Oces.
"Yaudah kalo gitu Aca bareng gue. Lu bareng Eza." Ucap (Nk).
"Gue baru mau ngomong gitu." Ucap Aca.
"Ciee sehati." Ucap Eza sambil menunjuk (Nk) dan Aca dengan jari telunjuk dan ibu jari seperti menembak.

"Neng ini kebabnya udah." Ucap penjual kebab.
"Oh iya." Ucap (Nk) sambil mengambil kebab dan mengeluarkan uang. Namun Aca menahan tangan (Nk).
"Biar gue aja yang bayar. Nih mang." Ucap Aca.
"Makasih." Ucap (Nk) yang hanya dibalas senyuman oleh Aca.

"Udah kuy ah ke rumah (Nk)." Ajak Oces.
Merekapun pergi ke rumah (Nk).
"Berasa jomblo njir. Boncengin cowok." Ucap Oces yang sedang mengendarai motor.
"Aing ge serasa jomblo njir. Diboncengin. Sama cowok lagi." Ucap Eza.

"Jangan-jangan? Kita? Jo-" ucapan Oces terpotong.
"Jodoh? Uuu co cuittt.." ucap Eza sambil memeluk Oces.
"Idiww geli anjir. Lepasin Za. Ntar nabrak. Maksud gue jomblo. Bukan jodoh. Ihh geer anjir." Ucap Oces.
"Jahat ihh." Protes Eza sambil melepaskan pelukannya.

"Tuh anak berdua kenapa dah?" Tanya (Nk).
"Gatau. Aneh banget dah. Ngapain peluk-pelukan trus marah-marahan. Drama banget njir." Jawab Aca.
"Biarin ajalah. Biarkan mereka bahagia." Ucap (Nk).

Sesampainya di rumah (Nk)

"Makasih ya udah nganterin." Ucap (Nk).
"Iya sama-sama." Jawab Aca.
"Cepet ambil Ca udah malem. Ntar keburu tutup bengkelnya." Ucap Oces.
"Iya iya." Jawab Aca.
Acapun mengambil motornya.

"Trus gimana tuh bawanya?" Tanya (Nk).
"Anjir tambangnya ketinggalan." Ucap Eza.
"Lah? Kan kempes. Bukan mogok. Emang bisa ditarik?" Tanya (Nk).
"Bisain we." Jawab Eza.
"Maneh mah gimana sih ih tambangnya pake ketinggalan." Ucap Oces.
"Maaf atuh da lupa." Ucap Eza.

"(Nam) punya tambang gak?" Tanya Aca.
"Punya. Bentar yah." Jawab (Nk).

Tak lama kemudian

"Ada (Nam)?" Tanya Oces.
"Ada. Nih." Jawab (Nk).
"Yaudah hayu cepetan." Ucap Aca.
Merekapun pergi ke bengkel.

GC Line Muser IndonesiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang