53

5.2K 378 32
                                    

"Fly, gak bakal ke kantin?" Tanya Diat.
"Gak deh Yat. Males." Jawab Rafly.
"Mau titip gak?" Tanya Diat.
"Mau banget. Diat baik. Beliin mie ayam yaa.." Pinta Rafly.
"Uangnya?" Tanya Diat.
"Lo yang bayarin lahh.. Ya? Ya? Sekaliii aja." Pinta Rafly.

"Ngomong aja gak ada duit. Pake alesan males segala." Ucap Diat.
"Duit ada. Ayolahh sekali-kali." Jawab Rafly.
"Yaudah iya." Ucap Diat.
"Yess! Gitu dong. Kan jadi makin ganteng." Ucap Rafly.
"Ada maunya baru muji." Ucap Diat lalu pergi.

Rafly diam di kelas. Membuka buku yang selalu ia bawa untuk mencatat apa pun yang penting. Sekarang ia menulis sebuah puisi.
   Teruntuk Mantan Terindah
        Karya: Rafly Alvin
(Bohong. Karya Adiba Novembia. Jangan ngaku-ngaku Fly.😒)

Kau istimewa bagiku
Kau begitu berarti bagiku
Hingga aku lupa
Masih banyak wanita lain di sana

Kau adalah kenangan terindah
Yang takkan bisa kulupakan
Sekuat apapun usahaku
Untuk melupakanmu

Sejuta kenangan tentangmu
Masih kuingat dan kusimpan
Di dalam hatiku
Sampai kapan pun

Aku tau kau kecewa
Aku tau kau sakit hati
Namun sudikah kau izinkanku
Untuk kembali padamu
Memperbaiki hubungan kita

Jika tidak
Maka biarkan aku melupakanmu
Jangan kau gagalkan usahaku
Agar aku membuatmu bahagia
Dengan menjauh darimu

Di bawahnya ia tulis dengan tulisan yang sangat kecil

To: (Nk).

Oh tidak! Rafly! Jangan kau tikung Aca. Apa yang kau lakukan? Itu tindakan yang salah. Jangan kau ganggu hubungan mereka. Mereka sudah bahagia.

"Ya kagak lah. Alay lu."
-Rafly-

Syukurlah.

Tak lama kemudian Diat datang dengan dua mangkok mie ayam di tangannya.
"Nih!" Ucap Diat sambil meletakkan mie ayamnya di meja.
"Minumnya?" Tanya Rafly.
"Beli sendiri! Nyuruh-nyuruh mulu lu. Lu pikir gue baby?" Protes Diat.
"Baby? Hahaha.." Rafly menertawakan Diat.
"Maksudnya babu. Typo." Ucap Diat.
"Ada ya ngomong typo." Ucap Rafly.
"Udah jan banyak ngomong. Makan aja." Ucap Diat.

At (Nk)'s Home

"Betee.. Novel udah dibaca semua." Gumam (Nk).
Tiba-tiba ada telpon dari Aca.

Aca
(Nk)

"Hallo? Bisa bicara dengan (Nk)?"

"Maaf saya bicara dengan siapa?"

"Saya pacar (Nk). Lebih tepatnya calon suaminya."

"Ohh.. sebentar. Biar saya panggilkan (Nk)."

"Maaf, boleh tau dengan siapa saya berbicara?"

"Oh, saya Salshabilla Adriani."

"Demi apa? Benarkah saya berbicara dengan Salsha? Apakah ini mimpi? Aaaa.."
(Pura-pura seneng)

"Tunggu sebentar. Saya panggilkan (Nk)."

"Oke."

"Hallo?"

"Ini (Nk)?"

"Iya."

"Hahaha. Konyol."

"Abisnya lagi boring."

"Lagi waktunya istirahatkan?"

"Aku gak sekolah."

GC Line Muser IndonesiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang