Part 6

164 9 3
                                    

****

"Car pajak nya woyy!" teriak Mia dan Mutiara yang memberhentikan Carissa di depan pintu kelas.

"Gun? Maneh teu miluan?" tanya Mia sambil teriak.

"Gak." jawab Anggun cepat.

"Pajak apaan?" tanya Carissa yang mengernyitkan dahi nya. Carissa yang baru saja masuk sekolah, menjadi palakan sahabatnya yang meminta pajak. h

"Alahh so polos. Jadian sama Gybran juga!" ucap Mutiara greget.

"Anjay! Jadian aja kagak."  umpat Carissa yang langsung meninggalkan sahabatnya itu menuju  bangkunya.

Kringgg!!!

"Geus  bel coy, geura asup bisi di gantung ku Bu Dini." ucap Mia tertawa.

"Goblok! Ntar keluar tanduk, haha..." balasnya Mutiara yang ikut tertawa.

****

Bel pulang sudah berbunyi. Carissa dan sahabatnya masih di dalam kelas kecuali, Anggun yang sudah pulang duluan.

"Carissa,  kita nunggu di depan. Kunci yang bener biar maling nggak masuk." ujar  Mutiara yang menepuk pundak Carissa yang sedang mengunci kelas.

"Iya enci." jawab Carissa dengan sebutan 'enci' karena Mutiara yang mirip seperti orang China.

Carissa pun telah selesai mengunci kelas dan beranjak  pergi dari depan kelas tapi, saat berjalan dia dihalangi oleh seorang  wanita dan dua temannya. Laila cs.

"Ehem!" Laila yang sengaja menghalangi jalan Carissa.

"Misi gue mau lewat." ucap Carissa yang merasa jalan nya dihalangi.

"Lo nggak liat ada orang!?" tanya Laila dengan sedikit menaiki oktaf suaranya.

"Gue udah di tunggu. Jadi permisi." ucap Carissa yang menerobos jalan. Tapi mustahil, jalan nya di halangi oleh Laila dan temannya.

"Sopan dikit dong sayang kalau ngomong sama senior." ucap Rifa.

"Lo bisa jauhin Gybran? Nggak usah cari perhatian gitu." ucap Laila.

"Siapa yang caper? Kak Gybran yang deketin gue. Bukan gue. Jelas?!" ucap Carissa yang mulai terpancing emosi. "Terus lo siapa? Ngatur ngatur hidup gue." Carissa tak kalah sengit.

"ADA! Dia mantannya!" bela Niken.

"Mantan? Haha. Udah nggak ada hubungan kali." balas Carissa yang memperlihatkan smirk nya.

"Lo—" ucap Laila terpotong ketika mau menampar Carissa. Carissa pun refleks langsung menutupi kedua matanya dengan tangannya. Tapi keajaiban pun berpihak pada Carissa. Tangan Laila di tahan oleh tangan seseorang.

"Ka Di..maass??" ucap Laila gelagapan.

"Iya kenapa? Kaget lo?!" tanya Dimas dengan nada dingin nya. Dimas tidak sengaja melewati kelas X-4.

Sontak Laila terkejut karena Ketua MPK itu datang tiba-tiba. "Kak Dimas belum pulang?" tanya Laila yang masih bingung harus gimana.

"Mending kamu pulang. Nggak ada kerjaan amat." Dimas menyuruh Laila. Laila dan yang lain pun langsung pergi sambil memberikan tatapan tajam nya ke arah Carissa.

"Kamu nggak pa-pa kan de?" tanya Dimas dan Carissa hanya mengangguk.

"Gue anter ke parkiran." ucap Dimas yang memegang tangan Carissa. Carissa cukup terkejut.

"Ehem! Kak maaf, takut nggak enak di liat orang." ucap Carissa yang gugup.

"Izinin kakak. Kakak pengen pastiin kamu selamat sampai parkiran." ucap Dimas tersenyum. Carissa membalas senyum nya dengan senyuman tipis.

TASIM CREWTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang