Part 15

82 5 0
                                    

****

"Sampai juga." ucap Mia.

"Bawain tas gue dong." perintah Hans.

"Nggak mau! Lu kira gue pembantu lu!" tolaknya.

"Ya iyalah! Lu kan harus turutin apa yang gue mau." ucap Hans. "Udah bawain."

Mia menuruti apa kata Hans. Kalau bukan dia yang mau mana mungkin dia menuruti perintah Hans. Ya salah dia juga. Kenapa waktu itu dia meng–iya kan perkataan Hans begitu saja.

"Taruh kamar gue ya," perintah nya lagi.

"Lu kira–" Hans pun langsung menatap mata Mia dengan tajam.

"Rese!" ucap Mia saat Hans sudah pergi.

****

"Ini kamar apa gudang? Berantakan banget. Katanya anak pemilik sekolah tapi jorok banget." ucapnya pelan.

"Apa lu bilang?" ucap Hans yang datang tiba-tiba.

"Nggak kok." jawabnya dengan fake smile nya. "Gue keluar dulu, Hans." izin Mia.

"Yaudah sana. Gue mau mandi. Tapi inget jangan pulang dulu sebelum gue yang suruh!"

"Iya bawel!" ujarnya dengan volume yang di kecilkan sedikit.

"Bilang apa lu?" Lagi-lagi Hans berbalik.

"Gue cuma bilang iya. Udah sana lu."

****

"Kak Bara? Udah pulang? Tumben." ucap Carissa yang menuju sofa.

"Iya." jawab Bara.

"Kok cepet kak?" tanya Carissa. Lagi.

"Nugas di rumah gue." sahut Bara lagi.

Carissa ber–oh ria sambil menganggukan-anggukan kepalanya.

Mending gue vidcall Mia aja deh. Batin nya.

Carissa pun menekan aplikasi Line di layar ponsel nya. Tangan nya dengan lihai mencari nama Micha06 dan langsung menekan tombol video call diatas.

"Miiii"

"Apa Sa?"

"Lu dimana? Muka lu kaya capek gitu. Belum ganti baju juga?"

"Gue lagi–"

"Sayangg. Tolong beliin bahan makanan dong ke mini market depan. Soalnya mama mau bikin makan malam." ucap Ranti–Mamanya Carissa.

"Iya ma bentar." jawab Carissa dengan sedikit teriak.

"Mi gue di suruh nyokap buat ke mini market. Udah dulu ya,"

"Oke. Bye."

Carissa langsung menutup video call nya.

"Kak anterin gue yuk ke mini market depan." rengek Carissa.

"Iya. Gue tunggu depan."

****

"Gue pulang dulu. Udah gue selesai kerjaan gue." ucap Mia.

"Gue anterin." jawab Hans sigap.

"Nggak usah. Gue naik taxi aja. Takut ganggu lu juga, barangkali lu mau siapin buat penelitian besok."

"Udah itu mah gampang. Pokoknya gue anterin. Tunggu di depan. 5 menit gue kesana." ucap Hans.

****

"Ini uang nya." ucap Carissa yang langsung memberikan uangnya.

"Kak? Pacar Mas nya ya?" tanya mbak kasirnya.

TASIM CREWTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang