****"Carissa mana tugas kamu?!" tanya bu Ranti
"Belum ngerjain bu." Jawab Carissa polos. Sepolos kertas HVS.
"Hahaha...."
"goblok nya natural"
"Bego lu upil onta!" sorak siswa dikelas x-4
"UDAH! JANGAN BERISIK! Karena kamu tidak mengerjakan tugas dari saya. Maka kamu saya hukum." ucap Bu Ranti.
"Salin kembali dari bab satu sampai bab empat berupa makalah. Lalu kumpulkan nanti siang diruangan saya. Jangan dibantu oleh siapa pun atau hukuman kamu akan bertambah. Kerjakan diperpustakaan sekarang!" Carissa hanya mengangguk walaupun dalam hatinya dia jengkel setengah mati dengan guru nya itu. Dengan langkah gontai, Carissa melangkahkan kakinya ke perpustakaan yang ada dilantai dua.
****
Dimas melangkahkan kakinya perlahan sambil sesekali bersenandung kecil dengan earphone yang menyumpal kedua telinganya. Karena freeclass, yang dikarenakan gurunya sedang ada keperluan mendadak. Maksud hati ingin ke kantin dan membaca buku favoritnya tapi, pandangannya teralihkan oleh sosok perempuan yang tengah tertidur diatas lipatan tangannya.
Dimas semakin mendekat untuk memperjelas penglihatannya dan benar saja dugaannya kalau cewek itu adalah Carissa. Cowokitu segera membuka pintu perpustakaan dengan sangat pelan lalu berjalan mengendap-endap hingga berdiri dihadapan Carissa.
Dimas melirik beberapa lembar kertas yang lumayan tebal. Kemudian terkekeh pelan. Menarik kursi lalu duduk dihadapan Carissa. Cowok itu mulai mengerjakan hukuman yang diberikan Bu Ranti pada cewek itu.
"Ternyata kena hukumannya bu Ranti. Gimana mau kelar yang dikasih hukuman aja ngebo haha." Gumam Dimas sepelan mungkin sambil cekikikan lalu kembali fokus pada kertas yang mana harus ditulis.
****
Carissa mengerjapkan matanya berulang kali ketika ada seseorang yang menepuk pundaknya.
"Wih...enak banget lo tidur disini. Sedangkan gue, Mutiara, Anggun malah ngenes ngikutin mata pelajaran." celetuk Mia sambil duduk dihadapan sahabatnya begitupun dengan yang lainnya. Jam pelajaran sudah selesai dan jam menunjukkan pukul dua belas siang dimana Carissa harus segera mengumpulkan hukuman yang diberikan oleh bu Ranti sekarang juga.
"Eh, lo dari tadi tidur Car?" tanya Mutiara dan dijawab anggukan kecil dari Carissa. "Kalo lo tidur...hukuman lo siapa yang ngerjain?" tanyanya lagi.
Carissa mengangkat bahunya santai "belum gue kerjain." jawabnya singkat.
"Masa? Ini udah kelar kok punya lo." sambung Anggun sambil memperlihatkan kertas folio yang tadinya kosong, sekarang sudah terdapat beberapa coretan tangan yang merupakan penyelesaian dari satu jilid kertas yang tadi diberikan bu Ranti padanya sebagai hukuman.
Carissa mengernyitkan dahinya bingung "siapa yang ngerjain?" tanyanya heran.
"Lah? Lo kenapa balik nanya? Kan lo yang dari tadi di perpustakaan ya kali bukan lo yang ngerjain. Aneh lo." sahut Anggun sambil terkekeh melihat tingkah sahabatnya yang menurutnya konyol.
Carissa menggeleng "orang dari tadi gue tidur." jawabnya enteng.
"Pasti ada yang berbaik hati nih, sama lo makanya pas lo tidur, hukuman lo dikerjain sama tuh orang." timpal Mia.
"Wih...gue rasa nih, ya. Yang ngerjain ini sama lo, pasti suka sama lo Car. Nggak mungkin lah hari gini ada yang dengan sukarela ngerjain hukuman orang lain. Ngerjain hukuman sendiri aja kadang masih suka males. Ya nggak?" ujar Mutiara yang dijawab anggukan dari temannya yang lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
TASIM CREW
Teen Fiction[PROSES REVISI] Persahabatan yang kuat menjadi runtuh karena seorang cowok. Semua itu dialami oleh Carissa, Mia, Mutiara, dan Anggun. Banyak konflik-konflik yang muncul untuk meruntuhkan persahabatan itu. "Kasih gue kesempatan. Gue minta maaf sama...