Yoongi:
Besok bisa ketemu?Setelah Wendy dapet sms begitu, rasanya dia mau guling-guling saat itu juga.
Tanpa basa-basi dia jawab iya, dan setelah itu Yoongi ngasih tau kapan dan dimana mereka bakal ketemu.
Lega rasanya orang yang selama ini dia pikirin akhirnya ngajak dia ketemu. Walaupun dia nggak tau tujuan Yoongi tiba-tiba ngajak ketemu itu apa.
°°°
Yoongi menunggu kedatangan Wendy. Dia sibuk menjawab telepon dari beberapa klien ayahnya yang dialihkan ke dia. Sudah berkali-kali dia menolak, dia nggak mau mengurus perusahan ayahnya. Dia nggak mau menjadi pewaris perusahaan ayahnya. Masih ada adiknya, kenapa harus dia.
Matanya menangkap perempuan mungil yang celingukan mencari keberadaan dirinya. Dia melambaikan tangannya, Wendy pun datang menghampiri Yoongi.
"Bentar ya" ujar Yoongi.
Wendy hanya mengangguk.
Setelah selesai urusannya dengan para kliennya, dia langsung menatap Wendy serius. Wendy bingung, dia kikuk juga ditatap seperti itu.
"Wen, gue mau ngomong serius sama lo"
"I-iya"
"Lo mau gak pura-pura jadi pacar gue? Untuk beberapa bulan ke depan"
JEDER. PACAR PURA-PURA?
BEBERAPA BULAN KE DEPAN???
WOE DIKIRA BENTAR KAYAK MAKAN EMPING.
Wendy menggigiti bibir bawahnya. Bingung mau jawab apa.
"Buat apa?" Cuma itu yang keluar dari mulut Wendy.
Kalau ditembak beneran juga Wendy bakalan terima. Tapi kenapa harus pura-pura? Bohong?
"Bokap gue mau jodohin gue sama anak sohibnya. Gue nolak, tapi bokap gue nyuruh gue nunjukin pacar gue, dan gue cuma dikasih waktu selama 2 bulan, dan setidaknya gua udah pacaran selama 3 bulan setelah itu tunangan"
Wendy menatap Yoongi, tatapannya kosong. Gak ada arti apapun dalam manik mata Wendy. Otak Wendy terus berputar mencari jawaban apa yang harus dia berikan.
"Bisa gak, Wen? 3 bulan aja lo mesti pura-pura pacaran sama gua, habis itu kita tunangan… Boongan juga"
Dengan polosnya Wendy menjawab, "Iya gue bantuin lo kak"
Yoongi menarik napas, lalu mengembuskannya. Dia lega mendengar jawaban Wendy. Dia mengucapkan terima kasih berkali-kali.
Setelah perbincangan yang serius itu, mereka melanjutkan makannya dalam diam.
°°°
"Aku cuma bisa kasih itu, yang" ujar Seulgi.
Jaebum mengangkat pakaian yang dia dapatkan dari Seulgi. Dia senang dapat hadiah dari Seulgi, apapun itu bentuknya.
"Ku tebak, kamu beli ini sama Wendy?"
Seulgi membulatkan matanya, lalu dia tertawa. "Kok tau?"
"Ini tuh tipe-tipe bajunya Wendy tau? Walaupun ini model cowok"
"Siapa lagi yang tau masalah baju cowok kalau bukan dia"
Jaebum mengangguk. Dia mendekati Seulgi kemudian memeluk Seulgi erat.
"Makasih ya, sayang"
Seulgi mengangguk, dia menepuk-nepuk punggung Jaebum. "Iya nak, sama-sama"
"Mommy ku tersayang"
"My lovely son"
Jaebum melepaskan pelukannya. "Sebentar aku ambil makanan di dalem. Atau kamu mau ke dalem?"
"Hehehehe boleh, kalau aku gak digebukin ibu kos mu abis itu"
Selagi Jaebum mengambil makanan. Seulgi mengecek hapenya, takut sesuatu terjadi sama Wendy. Wendy belum juga menghubungi dia setelah bilang mau ketemu sama Yoongi. Pikiran-pikiran negatif terhadap Wendy mampir di kepalanya.
Jaebum kembali dengan kedua tangan memegang makanan. Dia menaruh di atas meja kecil yang ada di teras kosnya.
"Jae" panggil Seulgi.
"Iya?"
"Yoongi ngekos disini juga kan?"
"Gak, cuma dia emang sering nginep di kamar temennya tuh. Kakak tingkat juga, si Mark sama Mino"
Seulgi mengangguk paham.
"Kok dia sering nginep?"
"Gak tau deh. Tapi aku pernah gak sengaja denger mereka ngomongin Yoongi sama bokapnya gak akur"
°°°
"Yah, kenalkan ini Wendy calon tunangan Yoongi."
KAMU SEDANG MEMBACA
Fairy Son Wendy ✔
Cerita Pendek< wenga's area > "Makanya jadi cewek itu lembut dikit" © 2017, choco-kim #9 wendy #37 short story #919 fanfiction Published: 23/03/17