☪[١٧]nuzulul qur'an

3.5K 708 162
                                    

Ikut merayakan kemeriahan Nuzulul Qu'an, Masjid Cahyaningati juga tak mau ketinggalan untuk menyemarakkannya. Salah satunya adalah dengan mengadakan lomba MTQ. Acaranya diadakan di Masjid Cahyaningati, Perumahan Bosque Heritage tepat pada 17 Ramadhan. Lomba ini tidak dikhususkan untuk orang-orang tertentu, siapapun yang ingin mengikuti lombanya bisa mendaftar.

Pendaftarannya sudah dibuka sejak hari kemarin melalui Mas Taehyun dan Mas Sungwoon. 

Sebenarnya ini acara remaja masjid, tapi karena kemarin masih ada masalah yang harus diselesaikan, mau tidak mau urusan pendaftaran lomba harus dipindah tangankan sementara.


Panitia acara sudah mempersiapkan diri sejak pagi. Menyiapkan tempat dan berbagai keperluannya. Gathering panitia sudah dilaksanakan sebelum persiapan dimulai. Mengingat masalah yang terjadi di acara tempo hari, para panitia berinisiatif melakukan evaluasi lebih dulu. Benar-benar mengantisipasi jika hal seperti kemarin terjadi kembali.

Tapi, semoga acara hari ini bisa lancar.


"Meja kursi buat jurinya mana?" Nayoung bertanya setelah melihat tempat lomba yang belum rapih sepenuhnya, padahal lomba akan dimulai sebentar lagi.

"Tadi yang cowo-cowo gue suruh ke belakang, ngambil, tapi sampe sekarang belom balik kayanya." Jawab Chungha.


Nayoung langsung melangkah ke arah belakang masjid.

"Ya Allah, gue nyuruh buat ngambil meja sama kursi, bukan malah jongkok di sini terus main game console ya."

Pantas saja ditunggu sejak tadi tidak kembali. Daniel, Hyeongseop dan Haknyeon yang memang mengurusi bagian pelengkapan malah asik mengelilingi Edo dan Dede, si anak tetangga, yang tampaknya baru membeli mainan baru.

"Acaranya bentar lagi mulai."

Menghindari omelan yang lebih panjang, tiga orang bagian perlengkapan ini langsung mengangkut meja dan kursi dengan sigap.


"Edo sama Dede ga ikut lomba?" Nayoung menghampiri keduanya yang masih asik berkutat dengan game console barunya.

Dede menoleh, "Mau ikut kak, tapi kata Kak Hyunbin ga boleh."

"Iya, tadi Edo udah rapi pake baju muslim baru, tapi ga boleh ikut juga sama Kak Samuel."


Nayoung hanya tersenyum maklum. Sebenarnya dia bertanya hanya basa-basi, bukannya meremehkan, tapi Nayoung dan anggota remaja masjid lainnya tahu betul bahwa dua anak sekolah dasar ini masih dalam tahap menghafalkan huruf hijaiyah.

"Ya udah, Edo sama Dede ke depan aja ya, di sini banyak orang lewat, emang mau nanti kesenggol terus nangis lagi kaya kemarin itu?"

Edo dan Dede kompak menggeleng. Kemudian mereka langsung bangkit dan berlari ke depan.


Di bagian depan masjid sudah ada Chaeyeon, Yeonjung, Guanlin dan Sewoon yang mengurusi bagian pendaftaran ulang peserta. Juga Yoojung dan Jinyoung yang bolak-balik menghampiri keempatnya untuk mengambil formulir yang telah diisi dan memberikan nomer urut untuk peserta.

"Lo udah sampe mana?" Tanya Yoojung masih merapikan lembar-lembar formulir di tangannya.

Jinyoung juga tampaknya kebingungan dengan kertas-kertas ini, "Duh, mana sih, ilang, gue lupa."

"Gimana, sih, kok bisa-"

"Inget evaluasi kemarin." Sahutan singkat Jinyoung sukses membuat Yoojung bungkam.

remaja masjid― produce 101 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang