Dua hari berlalu setelah lomba pemilihan da'i cilik, pasukan lima bocah itu datang lagi ke masjid secara berbondong-bondong. Teriak-teriak ribut di masjid minta lombanya diulang, soalnya mereka ga sempet ikutan lomba.
"Kak, Kaka mau lomba."
"Lomba apa?"
Hyunbin yang sedang menata air mineral terang saja bingung tiba-tiba ditodong pertanyaan begitu.
"Lomba da'i cilik."
"Kan udah lewat, dek."
"Tapi Kaka belum ikutan." Kaka mengerucutkan bibirnya sedih.
Hyunbin tampak tak peduli dan kembali menyusun air mineral untuk persiapan berbuka.
"KAK!"
Hyunbin langsung menutup telingan kanannya yang diteriaki Kaka kencang.
"Ya udah sana, kamu ceramah aja sendiri."
Merasa mendapat ijin, Kaka langsung berlari kearah mimbar. Niatnya mau ceramah di atas mimbar, tapi badannya kurang tinggi untuk mencapai mic penceramah.
"Kaka ngapain di situ?" Jonghyun menghampiri Kaka yang dari tadi tampak ingin memegang mic tapi tidak sampai.
"Mau itu, kak." Kaka menunjuk mic di atasnya.
Jonghyun menatap Kaka bingung, "Mau ngapain emangnya."
"Mau lomba kak, pemilihan da'i cilik."
"Heh?"
"Kata Kak Hyunbin aku disuruh ceramah."
Jonghyun melirik Hyunbin yang masih sibuk mengangkat-angkat kardus air mineral. Apa, sih, yang dibicarakannya sampai Kaka maksain naik-naik ke atas mimbar begini.
Jonghyun jongkok, mensejajarkan tubuhnya dengan Kaka.
"Kaka, jangan mainan di mimbar ya. Nanti dimarahin Mas Taehyun loh."
Kaka langsung memasang wajah takutnya. Karena Mas Taehyun kalau sudah marah nakutin, suaranya keras, ngomongnya cepat kaya bajaj merepet.
"Ya Allah ini kursi dibawa-bawa ke masjid, buat apa sih, dek?"
Ini Sewoon udah ga berdaya lagi ditarik-tarik sama Dede. Rasanya mau ngegebuk Dede pake kursi yang dibawa, tapi ga tega, soalnya Dede lucu.
"Buat itu, aku mau jadi uztaz." Dede menunjuk-nunjuk ke arah mimbar.
Mendengar jawaban Dede, Sewoon cuma ketawa aja.
"Huruf hijaiyah aja belom hafal, kok sok-sokan mau jadi uztaz."
"IH, KAK SEWOON!" Dede merengek lagi, sampai gandolin kakinya Sewoon kaya bayi koala.
Chaeyeon yang ga tega liat Dede diseret-seret gitu langsung mukul punggung Sewoon.
"Itu anak kok dijadiin mainan, sih."
Yang gandolin siapa yang kena marah siapa. Nasib kalo kebanyakan bergaul sama anak kecil ya gini.
"Gue lagi, kan, yang disalahin." Sewoon masang mukanya datar sambil narikin tangan Dede biar lepas dari kakinya.
"Kak Chaey, Dede mau ceramah." Sekarang Dede merengek ke Chaeyeon.
Melihat Dede yang kalo misal permintaannya ditolak ini tangisnya bakal langsung pecah, Chaeyeon akhirnya ngegandeng tangan Dede dan dibawa mendekat ke arah mimbar. Saka ngikutin aja dari belakang, masih sambil mebawa kursi, yang diduga buat ganjelan berdirinya Dede supaya tingginya bisa sejajar sama mic di mimbar.
KAMU SEDANG MEMBACA
remaja masjid― produce 101 ✔
Fanfictionshare unforgetable moment this Ramadhan | kpoplokal ©2017 syyouth- Parallel Universe}