☪[special chapter] cahyaningati squad

3.1K 642 272
                                    

Tiga hari setelah kepulangan anggota remaja masjid Cahyaningati dari liburan mereka di Yogyakarta, ini baru pertama kalinya dua puluh dua akhi dan ukhti ini berkumpul lagi. Tiga hari untuk istirahat sekaligus menenangkan diri setelah mendapat berita mencengangkan dari ibu warteg dan bapak petani.


404 sorry page not found

Itulah hasil yang keluar saat Samuel ditodong untuk membuka kembali website di mana ia mendapatkan informasi tentang penginapan tersebut.


Entah apa yang terjadi pada mereka, benar-benar pengalaman hidup yang tidak terlupakan.


Setelah cukup lama bepergian, akhirnya dua puluh dua remaja masjid ini kembali menjadikan Masjid Cahyaningati, Permahan Bosque Heritage sebagai tempat tokrongan mereka. Bukan untuk sekedar bersantai-santai, tapi hari ini, Masjid Cahyaningati akan menjadi tuan rumah perkumpulan remaja masjid sekelurahan yang memang diadakan rutin setiap tahunnya.

Tidak terlalu banyak hal yang dipersiapkan, karena ini bukan pertemuan resmi, hanya sekedar kumpul-kumpul untuk menyambung tali silaturahmi. Satu kotak kue dan segelas air mineral sudah dirasa cukup.


"Acaranya mulai jam berapa, kak?"

Seongwoo memperhatikan jam di tangannya, "Seharusnya, sih, udah pada dateng, masih di jalan mungkin."

Jinyoung dan Seongwoo yang bertugas menyambut para tamu dari remaja masjid lain sudah menungggu di halaman sejak tadi.


"Assalamualaikum."

"Wa'alaikumsalam."

"Hai Jinyoung!"

Raut wajah Junanda langsung berubah malas ketika perempuan chubby itu muncul dari belakang tubuh Nayoung.

"Eh, Kyla." Sapa Seongwoo.

Kyla hanya melambaikan tangan pada Seongwoo.

"Lo ngapain di sini?" Tanya Jinyoung cepat.

Kyla langsung mengerucutkan bibirnya, " Emang ga boleh ya gue di sini."

"Ga boleh-"

"Ya bolehlah, udah masuk aja." Potong Seongwoo mempersilahkan.


Nayla hanya tersenyum maklum, "Sorry ya, gue ngajak Kyla, sekalian mau pergi habis ini."

Sebenarnya Nayoung sudah mengatakan jika dirinya masih ada acara dengan teman-teman remaja masjidnya, jadi Kyla menunggu saja di rumah, kalau acara sudah selesai baru mereka pergi, tapi Kyla tetap ngotot mau ikut acara remaja masjid, katanya, sih, biar sekalian jalan. Padahal Nayoung juga tahu, kalau Kyla memaksa ikut karena ada Jinyoung.

"Jangan galak-galak, kenapa, sih. Kaya cewe pms aja lo." Seongwoo menyikut lengan Jinyoung.

Jinyoung hanya melirik, "Males gue, manja banget dia."

Seongwoo hanya mengangguk-angguk sok mengerti.

"Tapi pengecualian buat yang manja-manja gemesin kaya Yoojung ya."

"Apa, sih, bang. Enggak lah."

Lagi-lagi Seongwoo hanya mengangguk, masih melirik dengan tatapan jahilnya.


"ASSALAMUALAIKUM KAKAK-KAKAK!"

Sepertinya sudah cukup lama mereka tak mendengar panggilan ini. Sebuah koor suara cempreng yang terdengar sangat familiar. Siapa lagi kalau bukan lima bocah perusuh dari Bosque Heritage.

remaja masjid― produce 101 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang