Pengakuan (13)

3.8K 201 29
                                    

...

Aisyah's Pov

Aku terduduk lemas sambil menatap kosong ke depan pikiranku melayang saat kejadian tadi di kantin melihat kedua insan berbeda gender yang nampak mesra walaupun karena insiden tidak kesengajaan.

Hei Bagaimana pun itu juga kecelakaan, steffi pingsan dan ari menggendong dan membawanya ke UKS. Mana mungkin ari membiarkan steffi tergeletak tak sadarkan diri disana kan?

'Stay positive' batinku

Akhirnya aku memutuskan menuju ke UKS, aku khawatir dengan kondisi steffi. Aku melangkah ragu ragu menuju UKS sesampainya di ambang pintu aku mengetukkan pintu beberapa kali namun tak ada jawaban lalu aku pun memasuki UKS.

Aku melihat ari dengan mata kepalaku sendiri ia tengah memandangi steffi sambil tersenyum, aku mendengar semua lontaran yang ari ucapkan pada steffi yang tengah tak sadarkan diri itu.

Aku tersenyum kecut, semua lontaran yang ari ucapkan pada steffi sama persis dengan perkataan ari tadi pagi. Ternyata benar yang rasyifa katakan waktu itu, ari masih tetap laki laki pemberi harapan palsu. Ia mengatakan kata kata manis kepada perempuan lalu membuatnya baper. Setelah baper, maka ari akan meninggalkan perempuan itu dan saat ia telah bosan ia mencari perempuan lagi untuk sasaran selanjutnya.

Seketika aku membeku di tempat melihat pemandangan itu dihadapanku, lidahku kelu sekedar berucap atau memanggil nama ari pun rasanya sulit sekali. Dadaku sesak menahan tangis dalam diam aku terisak melihat ari dan steffi berpelukan membuat kakiku lemas seakan akan aku tak bisa menopang tubuhku lagi.

Tak kusangka cairan bening itu lolos melewati kelopak mataku
"Lo jahat"

...

Ari's Pov

Aku segera membaringkan tubuh steffi di kasur itu setelah itu aku terduduk di pinggir kasur menatap wajah cantik steffi yang sedang tertidur.

"Lo cantik" celetuk ari sambil menyelipkan poni steffi ke belakang telinganya hingga akhirnya ia tersadar dan menggeleng cepat

'Gue kenapa sih?!'

Ari segera bangkit dari pinggir kasur dan melangkah menjauh dari steffi namun sebelum ari melangkah steffi lebih dulu mencekal pergelangan tangan ari membuat ari terdiam membeku
"J-jangan" ujar steffi masih dengan mata tertutup

Jadi daritadi steffi telah bangun dan mendengar perkataan ari yang terang terangan memuji steffi. Dengan berat hati ari kembali duduk di pinggir kasur dan menatap steffi datar sedatar tripleks.

"Ri, kenapa lo benci sama gue?" Tanya steffi polos dibalas senyuman miring oleh ari

"Apa karena aisyah?" Tanya steffi lagi namun lagi lagi ari membalasnya dengan tersenyum miring

"Kalo iya?" Steffi menundukkan kepalanya saat mendengar jawaban dari ari

"Maaf"

"Ri, gue cuma kesepian gak ada yang mau deket deket dan temenan sama gue. So apa gue salah kalo gue pengen temenan sama lo?" Steffi mengatakannya dengan lancar sukses membuat ari semakin menatap steffi iba.

Ari menggenggam erat kedua tangan steffi
"Gue juga minta maaf stef, selama ini gue selalu menjauh dan membenci lo" steffi tersenyum tipis tanpa aba aba steffi segera memeluk ari erat membuat ari sedikit tersentak akhirnya ia juga membalas pelukan steffi tak kalah erat.

...

Aisyah terduduk di rooftop sekolah matanya menatap lurus memandang ke arah jalan raya yang ramai cairan bening tak henti hentinya lolos melewati kelopak matanya hingga kantung matanya menghitam.

Perfect Girl For Ari IrhamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang