Quality Time

1.7K 99 15
                                    


Happy reading~

...

Ari menggenggam erat kedua tangan steffi matanya menatap iris mata steffi membuat steffi diam membeku.
"Steffi, makasih udah sayang sama gue." Ari menghela nafas panjang sebelum melanjutkan kembali perkataannya.

"Gue gak mau nyakitin hati orang yang udah sayang sama gue tapi gue juga harus menjaga hati orang yang gue sayang, gue sayang sama dia seperti dia sayang sama gue"

"Lo boleh membenci gue sesuka hati lo, lo boleh nampar gue dan mukul gue sepuas lo tapi maaf kalo untuk mutusin aisyah gue gak bisa dan gak akan pernah bisa"

"Because she's only one" lanjut ari lagi membuat air mata steffi berlinang kembali.

"Maafin gue steff, gue udah nyakitin hati lo"

"Lo bisa lakuin apapun ke gue, lo mau maki maki gue? Pukul gue? Nampar gue? Terserah lo" ujar ari sambil menundukkan wajahnya

"Lo jahat" kata steffi singkat

"GUE SAYANG, GUE SAYANG SAMA LO RI!!!" Bentak steffi di depan wajah ari lalu menangis tak berhenti.

Ari segera memeluk gadis itu berusaha menenangkannya ari semakin merasa bersalah karna steffi seperti ini karna dirinya.

...

Aisyah keluar dari toilet dan melirik ke kanan dan kiri mencari seseorang. Aisyah menggerutu dalam hati padahal aisyah menyuruh ari untuk tetap menunggu tapi dia malah menghilang.

Aisyah berjalan mengitari koridor namun betapa terkejutnya melihat kedua insan yang sangat ia kenal sedang duduk berdua sambil menatap mata satu sama lain.

Jujur aisyah cemburu melihat keduanya saling menatap seperti itu. Tapi apa yang bisa aisyah lakukan. Diam diam aisyah menguping pembicaraan keduanya hampir saja aisyah menangis karena terharu dengan semua perkataan ari.

Satu hal yang aisyah harus lakukan mencoba tidak egois untuk kali ini saja aisyah harus memahami perasaan orang lain.

Tak lama kemudian ari meninggalkan steffi yang masih menangis disana. Ari menghampiri aisyah dengan senyuman lebar di wajahnya.
"Udah? Yuk" ari menarik pergelangan tangan aisyah namun aisyah menepisnya menbuat ari menatap aisyah heran

"Gue gak bisa hari ini ri,"

"Lah kenapa?"

"Gue ada urusan ri, sorry ya"

"Hm yaudah gapapa, gue anterin pulang ya syah" aisyah menggeleng cepat.

"Gak usah ri, gue pulang sendiri aja mending lo barengan pulang sama steffi gih" ari mengerutkan dahinya lalu menatap aisyah dengan tatapan tidak mengerti.

"T-tapi syah--"

"Pokoknya gue gak mau tau ri lo harus nganterin steffi pulang kalo engga gue marah nih sama lo"

"Eh jangan dong syah, yaudah deh gini aja gue nganterin lo dulu pulang abis itu nganterin steffi" ucap ari yang masih bersikeras ingin mengantar aisyah pulang bukannya aisyah tidak mau tapi ia hanya ingin ari meluangkan waktunya untuk steffi. Ia tidak ingin egois.

"Ari, gue gak apa apa naik bis kok lo jangan khawatir, lo sama steffi aja" kata aisyah sambil menangkup kedua pipi ari sambil tersenyum pada ari.

"Turuti keinginan gue ya? Yayaya" kata aisyah sambil menunjukkan wajah puppy facenya membuat ari gemas bukan main.

"Yaudah deh" ari menundukkan kepalanya setelah mengatakan itu membuat aisyah memeluk ari erat

"Gue sayang lo ri"

Perfect Girl For Ari IrhamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang