Dating!

3.7K 207 20
                                    

...

Aisyah menatap kosong ke depan pikirannya melayang ke kejadian kemarin malam, perkataan ari kemarin malam masih terngiang ngiang di dalam benaknya dalam pikirannya muncul berbagai pertanyaan pertanyaan yang kurang lebih tidak masuk akal.

"AISYAH" seseorang menepuk bahu aisyah dengan sangat tiba tiba membuat aisyah terkejut bukan main ia segera memukul pelaku yang telah mengejutkannya

"Anjir lo bikin gue kaget cip" rasyifa tertawa terbahak bahak dan segera terduduk di samping aisyah

"Abisnya lo ngelamun mulu, lama lama tar kesambet baru tau rasa lo" aisyah mencibir dalam hati

"Lo mikirin apa sih syah?"

"Ga, gue gak mikirian apa apa tuh" rasyifa mencibir dalam hati

"Jangan bohong deh syah"

"Kaga bohong gue njir" rasyifa terdiam sebentar

"Lo diapain sama ari sampai kaya begini?" Aisyah hanya menggeleng lesu. Rasyifa menggeleng gelengkan kepalanya berkali kali lalu menghela nafas gusar.

Aisyah kembali melamun,tiba tiba seseorang menepuk bahunya lagi
"Syah," aisyah menoleh dan mendapati azka

"Ari tuh nyuruh lo ke rooftop sekarang" ucap azka membuat aisyah mengerjapkan matanya tak percaya

"W-what? Tapi ngapain gue kesana?" Tanya aisyah bertubi tubi azka mengendikkan kedua bahunya tanda ia tak tahu.

Aisyah beranjak dari tempat duduknya dan segera menuju ke rooftop untuk menemui ari lagian ari tumben banget pake acara pingin ngobrol di rooftop, kenapa ga langsung aja?

Sesampainya di rooftop mata bulat aisyah menangkap sosok bayangan ari yang tengah terduduk santai sambil menatap kosong ke depan
"ari" panggil aisyah membuat sang empunya nama menoleh dan tersenyum manis kepada aisyah

"sini duduk" ucap ari sambil menepuk kursi di sebelah ari, dengan cepat aisyah mengangguk dan terduduk di sebelah ari setelah cukup lama terjadi keheningan diantara mereka berdua akhirnya aisyah memulai pembicaraan.

"Ada apa lo manggil gue kesini?" tanya aisyah

"Syah, gimana perasaan lo ke gue?" Aisyah membulatkan matanya tiba tiba kakinya bergetar rasanya lemas sekali, lidahnya kelu gugup sekedar berucap saja sulit

"N-ngap-pain l-lo n-nanya in s-soal i-itu?" Aisyah menggigiti bibir bawahnya, tiba tiba ari menggenggam kedua tangan aisyah membuat aisyah semakin gugup lebih dari sebelumnya

"Gue pengen bilang ini dari awal, tapi gue ragu dan sekarang gue yakin ini udah waktu yang tepat buat gue bilang semuanya" aisyah terdiam dan menyimak apa yang dikatakan oleh ari tanpa harus menyela perkataannya.

"Gue sayang lo"

Aisyah menganga dan berusaha untuk berpikir positif
"Gue juga sayang lo sebagai teman ri" ari menatap aisyah datar bukan itu jawaban yang diinginkan oleh ari.

"Tapi gue sayang lo lebih dari sekedar teman" aisyah menatap ari datar tanpa ekspresi.

"Gue seneng tiap kali ketemu lo syah"

"Gue seneng liat lo senyum ke gue"

"Gue seneng bisa selalu ada di deket lo"

"Atau disaat gue marah liat lo deket sama cowok lain, terus gue khawatir disaat lo sakit, itu artinya gue sayang sama lo kan?"

Bola mata aisyah hampir keluar dari tempatnya saat mendengar perkataan dari mulut ari ia semakin bingung harus merespon apa, jantungnya berdegup kencang, telapak tangannya basah, perutnya tiba tiba mulas semua dicampur aduk menjadi satu membuat kepala aisyah mendadak pusing.

Perfect Girl For Ari IrhamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang