Chapter 3

2.4K 204 14
                                    

Kyuhyun mendudukan dirinya di ranjang yang sedikit keras itu.tidurnya memang sedikit tidak merasa nyaman,namun jika dipikirkan kembali bagaimana dengan seohyun dan neneknya yang sudah tidur di ranjang seperti itu bertahun tahun,sebagai pria ia harus menerima dan belajar dari kenyataanya sekarang.

Kyuhyun melihat jam tangan hitam mewahnya sudah menunjukan pukul delapan pagi,ia segera pergi dari kamarnya dan merasa rumah itu terasa sepi,tak seperti biasanya.

Pria itu segera mencari keberadaan seohyun,namun gadis yang dicarinya menampakan wujudnya.tak sengaja,Ia melihat nenek seohyun sedang mengupas bawang di depan halaman depan rumah itu.ia pun segera menghampirinya dan duduk disana.

"Kau sudah bangun..jika kau mencari gadis itu,ia sedang kerumah langganan pemesan bunga kami kyuhyun-ah"Ujar nenek dengan senyuman di wajahnya yang sudah keriput saat melihat kyuhyun tengah menatap sekelilingnya.

Kyuhyun hanya diam sambil menatap nenek seohyun yang sedang mengupas bawang.

"Dia gadis baik yang dikirim tuhan untuk membantuku".

Kyuhyun menatap dengan setuju pernyataan nenek seo.
"Kupikir juga begitu"Ujar datar kyuhyun diiringi senyuman nenek di wajah keriputnya.

"Apa kau merasa nyaman jika aku memanggilmu dengan sebutan 'kyuhyun-ah' ?"Tanya nenek ragu.

Kyuhyun menyunggingkan senyumnya."Aku merasa nyaman,karena panggilan itu nengingatkanku pada sosok nenekku"Sahut kyuhyun.

"Oh seperti itu,apa nenekmu tinggal serumah denganmu?"Tanya nenek seohyun.

"tidak,nenekku sudah meninggal karena penyakitnya"Ucap kyuhyun.

"Yatuhan,maafkan aku.nenek tidak bermaksud untuk membuatmu bersedih kyuhyun-ah"Ungkap nenek sambil memegang dadanya.

"Gwenchana"."Apa aku boleh membantumu?"lanjutnya.

Nenek seohyun menghentikan gerakan mengupas bawangnya,dan terkekeh saat kyuhyun bilang seperti itu.

"Ani,kau perlu istirahat saja.tidak cocok pria tampan sepertimu mengupas bawang".

Nenek seohyun tersenyum singkat saat menatap kyuhyun yang merunduk untuk mengambil bawang dari kardus.

.

.

.

.

.

kyuhyun melihat seohyun tengah membereskan bunga bunga di dalam ruangan kayu tersebut.

Seakan sadar ada yang memperhatikannya.seohyun menoleh ke arah kyuhyun yang tengah memandangnya dari pintu bangunan itu.Seohyun meletakan gunting dan semprotan botol air di meja kayu tersebut.

"Kyuhyun-ssi kemarilah!"panggil seohyun dengan senyuman cerianya.

Perkataan hati dan pikiran kyuhyun berbeda pendapat.hatinya berkata ia harus datang ke seohyun,namun pikirannya sebaliknya.
Tanpa perintah pikiran kyuhyun,kaki panjangnya berjalan menuju gadis yang sedang tersenyum kearahnya.

"Apa tidurmu nyenyak?"Tanya seohyun tanpa menatap kyuhyun karena gadis itu sedang fokus memetik bunga mawarnya.

"ya"

"Kau tidak pergi ke tempat langgananmu?".sekarang giliran kyuhyun yang bertanya pada seohyun.

"tidak.aku akan datang ke mereka dua hari lagi"sahut seohyun."Bagaimana dengan ponselmu yang sudah diperbaiki?"Lanjutnya.

"Semua datanya masih ada,jadi rusaknya ringan"Ujar kyuhyun.

"Maaf ya karena kemarin aku tidak mengantarmu ke toko hyoyeon eonni karena aku keteter dengan pesanan bunga langgananku" ujar seohyun dengan nada sedih.

Pure LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang