Pure Love

Chapter 9

Jari jemari lentik itu dengan cekatan membuat kumpulan untaian benang biru untuk dibuat sebagai syal.mata teduhnya masih menatap dengan teliti gerakan jarum ditangannya.

ia berhenti sejenak untuk mengistirahatkan kedua matanya,sudah dua jam lebih ia merajut kain yang belum sepenuhnya jadi.gadis itu menghela nafasnya sambil meletakan benda yang dipegangnya di atas meja kayu kamarnya.

Seohyun terkejut saat melihat pelayan song tengah tertidur di kursi sebelahnya dengan posisi merunduk.Ia terlalu fokus pada apa yang sedang ia kerjakan tadi,hingga tak sadar bahwa pelayan song sudah tertidur.Seohyun tersenyum kecil,ia perlahan mengambil benda yang dipegang pelayan song dengan hati hati dan menaruhnya di atas meja.ia beranjak dari sana menuju ranjangnya dan mengambil selimut putih miliknya.seohyun melingkari selimut itu di tubuh pelayan song dengan lembut.

gadis itu berjalan pergi meninggalkan kamarnya menuju dapur rumah untuk mengambil air minum.Ia segera meminum air putih itu dengan sekali tenggak,ia sangat haus.seohyun melirik jendela dapur itu,ia hanya melihat rintikan hujan yang tidak terlalu deras.

Ia tersenyum kembali sesaat tiga hari yang lalu,dimana ia mengungkapkan perasaannya pada seseorang yang ia cintai.seohyun tidak mengerti dengan balasan yang Kyuhyun lakukan,hanya saja pria itu memang bukan orang yang tipikal mengatakan namun langsung bertindak.seohyun yakin kini wajahnya seperti kepiting rebus mengingat hal manis lalu.

Getaran Pons di dalam kantung roknya membuat Seohyun menyadarkan pikirannya,ia segera merogoh kantung rok putihnya.Ia mengernyit heran melihat pemanggil tanpa nama yang tertera di ponselnya.

"Yobosseo?"

"annyeong,seohyun"

seohyun sangat mengenal suara yang tengah menyapanya itu."Yonghwa-ssi?"ucapnya sambil tersenyum.

"Ne,aku meminta nomormu dari paman dan dia terlihat senang sekali haha.apa aku mengganggumu?"

"Tidak yonghwa-ssi"balas seohyun.

"Tapi,ada apa menelponku sore ini?"Lanjut seohyun.

"aku ingin saja.bagaimana dengan kabarmu?"

Seohyun mendengus geli mendengar pertanyaan yonghwa."keadaanku baik seperti kemarin,yonghwa-ssi".

"baguslah.Apa kyuhyun sedang tidak ada dirumah?"

"ya,dia sedang berada di kantornya.apa kau ingin mengatakan sesuatu padanya?"

"tidak seohyun,aku akan bertemu dengannya lain waktu"

"Iya,yonghwa-ssi"

"sepertinya aku harus menutup telpon ini karena telah mendengar suaramu dan ada sesuatu yang harus kulakukan.jangan lupa untuk simpan nomorku!"

"Tentu yonghwa-ssi,titip salamku pada paman ya"pinta seohyun dengan terkekeh.

Setelah menutup telponnya.seohyun melirik jam diponselnya yang menunjukan pukul 4 sore.gadis itu bingung harus melakukan apa,dan juga ia bosan di dalam rumah ini.

Rumah besar ini terlalu sepi untuk diisi oleh Kyuhyun seorang dengan para pekerja lainnya,Seohyun berjalan menuju sebuah lemari cokelat besar yang berada di ruangan besar itu,semenjak ia berada disini,tidak pernah sekalipun melihat lihat lemari besar yang bertengger di depannya sekarang.

seohyun mengulurkan tangannya dan menyentuh permukaan bingkai foto yang berada di depannya.Ia yakin bahwa tiga orang yang tengah tersenyum ini adalah kedua orangtua Kyuhyun dan juga pamannya.

Seohyun menyunggingkan senyumnya saat melihat foto kecil milik Kyuhyun yang terlihat tampan.

Tatapannya beralih pada bingkai selanjutnya yang berisi dua orang pria yang tak lain ayah Kyuhyun dan namshik tengah bersandar pada mobil hitam klasik,mereka tampak sangat bahagia dan mempunyai ikatan keluarga yang erat.