Chapter 4

2.1K 192 29
                                    

"karena hari ini ulang tahunku dan appa berjanji mewujudkan permintaanku sebanyak yang aku mau ,bagaimana kalo permintaanku yang pertama adalah kita makan sup kimchi buatan nenek oh di rumahnya?"tanya seorang gadis kecil berumur tiga tahun pada ayahnya.

Ayahnya hanya menyunggingkan senyumnya,dan mempererat tangan mungil anaknya yang ia gandeng."hmm,baiklah jika itu permintaan pertamamu,seohyun-ah"ujarnya.

Gadis kecil yang bernama seohyun itu senang mendengar pernyataan ayahnya.Mereka berjalan berdua di trotoar jalan raya daejeon yang tidak begitu ramai karena sudah malam hari.

"Kau tidak kedinginan kan seohyun-ah?"

Dengan senyum lebarnya, seohyun menggeleng untuk menjawab pertanyaan ayahnya.

"appa,apa eomma bahagia di surga sana?" ujar seohyun sambil menengadah kepalanya untuk melihat ayahnya.

Ayah seohyun berhenti sejenak dan menatap seohyun lembut.ia bergerak untuk mensejajarkan tingginya dengan anak semata wayangnya itu.

"Tentu saja,jika kita bahagia pasti eomma bahagia seohyun-ah"Ujar sang ayah sambil mengusap puncak kepala anaknya.

Seohyun kembali menciptakan senyum di wajah cantiknya dan kembali berjalan menyebrang jalan karena lampu merah sudah menyala bagi para pengguna jalan.

Tiba tiba sebuah mobil melaju kencang dari arah samping seohyun.Mobil tersebut tidak bisa langsung mengerem saat kecepatannya sudah tinggi.
Dengan reflek ayah seohyun mendorong anaknya ke belakang agar seohyun terhindar dari mobil tersebut.

BRUK!

Seohyun melihat kejadian yang tak wajar sebagai anak kecil.Ayahnya tertabrak mobil tersebut dan terjatuh di depannya dengan luka pendarahan yang hebat di kepala.

"APPA!!"teriak gadis kecil tersebut sambil menangis kencang.

Seohyun melihat plat mobil tersebut yang berhenti tak jauh darinya.Kaca jendela mobil terbuka dan menampakan sebagian wajah seorang pria yang tengah menoleh ke arah seohyun dengan wajah frustasi.

Seohyun berharap pria tersebut menolong appanya,tapi harapan tersebut lenyap saat pria berumur itu melempar satu gepok won dan pergi dari sana tanpa belas kasihan.

.

.

.

.

.

"APPA!"

Seohyun terbangun dari mimpi buruknya,nafasnya tersenggal senggal dan juga pelipisnya mengeluarkan keringat.

Teriakannya begitu keras,hingga membuat nenek seohyun masuk dengan tergesa gesa ke dalam ruangan nuansa serba putih itu.

"Seohyun-ya"

Panggilan neneknya membuat seohyun menoleh dan langsung memeluk erat wanita tua itu,seketika tangisannya pecah.

"ada apa seohyun-ya?"Tanya nenek khawatir karena seohyun langsung menangis.

Tak ada jawaban dari seohyun,membuat wanita tersebut bertanya kembali."Apa kau memimpikan appamu lagi?".

Seohyun menganggukan kepalanya saat masih membenamkan kepalanya di pundak neneknya.Nenek seohyun menghela nafas,bagi seohyun mimpi tersebut seperti mimpi yang membawanya ke dalam jurang dalam.

Dari belakang seohyun dan neneknya,pria yang tak lain kyuhyun tengah memandangi seohyun yang sedang menangis di pundak neneknya.Ia merasa heran kenapa seohyun menangis dan juga dahinya sangat berkeringat.Tak mau merusak suasana seohyun dan neneknya,kyuhyun pun langsung menutup pintu putih rumah sakit tersebut dengan perlahan.

Pure LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang