Pure Love

Chapter 11

Kyuhyun melangkahkan kaki jenjangnya menuju pintu cafe yang berada satu meter di depannya,tatapannya menyapu seluruh sudut dicafe tersebut,namun sosok yang ia cari sudah tidak ada.pria itu menghela nafasnya kasar,ia segera berbalik ke tempat mobilnya berada,tangannya berhenti saat ingin membuka knop mobilnya ,bola matanya tak sengaja melihat Seohyun sedang duduk diam dibangku yang telah disediakan oleh cafe tersebut.

Kedua telapak tangannya mengepal menahan emosi,pikirannya menjadi kebas,sebenarnya apa yang yonghwa katakan pada seohyun lalu dimana pria itu,kenapa meninggalkannya sendirian disini.tanpa pikir panjang ia berjalan mendekati Seohyun yang sedang menunduk diam.

Seohyun mengernyit heran ketika sebuah sepasang sepatu berdiri didepannya,ia mendongak dan berusaha menetralkan perasaan terkejutnya ketika sosok yang sedang ia pikirkan sekarang sudah berada didepannya.

"Apa yang dia katakan padamu",kyuhyun tidak ingin berbasa basi,ia menatap tajam kedua bola mata Seohyun seolah menghindari tatapannya.

Seohyun menggigit bibirnya ragu,ia mengembangkan senyum palsunya,"aku tidak mengerti apa yang kau maksud,kyuhyun-ssi".

Rahang kyuhyun mengeras ketika Seohyun mencoba membohonginya,"jangan berkata seakan kau baik baik saja,seohyun".

Kyuhyun melangkahkan kakinya mundur membuat seohyun berdiri seketika."baik,aku akan bertanya langsung pada yonghwa dan memberinya pelajaran" ujarnya dingin.

Seohyun tidak bisa seperti ini,ia tidak ingin dua pria itu saling menyakiti,ia segera berlari menuju kyuhyun yang sudah berjalan jauh darinya.

Langkah kaki pria itu langsung berhenti saat seseorang memeluknya dari belakang,Kyuhyun merasakan kemejanya sedikit basah,ia tahu kalau gadis itu tengah menangis sekarang,dan mendengar suara lemah yang masuk ke indra pendengarnya.

"Tolong jangan seperti ini"

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Flashback

"Ada apa kau membawaku kemari, yonghwa-ssi?"

Yonghwa tersenyum kikuk ketika ia melihat sosok gadis berhati malaikat itu,ia tidak bisa melakukan hal kejam seperti ini.

"Yonghwa-ssi?"

Panggilan Seohyun membuatnya sadar kembali, ia menatap dingin cctv yang tengah mengintainya itu,pikiran dan hatinya berkata lain untuk menuruti perintah dari pamannya,jadi pikiran atau hati yang harus ia pilih?.

"Seohyun, setelah aku menjelaskan semuanya apa kau akan memaafkan aku serta semua pihak yang terlibat?"

Seohyun mengerutkan keningnya tidak mengerti apa yang yonghwa bicarakan,ia menyunggingkan senyumnya,"Semua orang pasti memiliki kesalahan,yonghwa-ssi,jika tuhan selalu memaafkan orang yang telah melakukan kesalahan,kenapa manusia tidak?".

Yonghwa meringis dalam hatinya mendengar perkataan Seohyun yang tulus,dirinya harus tegas kali ini,tanpa mengindahkan resikonya,ia segera mematikan mikrofon yang ditempel di celananya.ia menatap Seohyun sendu.