Cornelia up, akan up secepatnya lagi dan Cornelia udah aku tulis sampai ending.
Oke, ini cerita emang di capt ini aku ngerasa bahasanya sedikit kaku, tapi cuman dibagian ini aja, gak maksa vomet kok, beneran gak maksa.
Oke, happy reading.......
___________________________
Well, tidak banyak yang berubah setelah itu. Setelah tiga bulan lamanya setelah kejadian terakhir Cornelia tetap tinggal di Mamorin Manor dan ayahnya? Dia sebisa mungkin menyibukkan dirinya sehingga ayahnya tidak bisa bertemu dengan Cornelia. Dan Gill turut andil dalam gagalnya pertemuan-pertemuan ayahnya Cornelia dengan Gill.
Saat Tybalt menyusul Cornelia kerumah sakit tiba-tiba presiden melakukan kunjungan kerumah sakit sehingga rumah sakit di tutup untuk umum. Itu membuat sikap Cornelia sedikit sopan dengan Alecta.
Saat Tybalt pergi ke Mamorin manor, pemerintah tiba-tiba memerintahkan Cornelia bertugas.
Sebenarnya Cornelia melakukan pelatihan kebut selama tiga bulan untuk kerjasama Rusia dan Italia, tapi Cornelia diistimewakan dengan tidak perlu dikarantina dan menjalani pelatihan tersingkat, setelahnya Cornelia resmi menjadi dokter spesialis bedah dan dia diminta terus turun ke lapangan. Cornelia menangani kasus-kasus hebat untuk orang-orang penting bahkan sebagai tugas akhir pekan Cornelia dikirim ke daerah diseluruh belahan dunia untuk mengobati wabah penyakit.
Dalam pelatihan itu dulu Cornelia bahkan belajar membuat vaksin dari berbagai penyakit mematikan sampai penyakit yang tidak diketahui.
Dibandingkan dengan yang lain Cornelia tidak setekun dan sepintar mereka, tapi hanya karna kecintaannya pada dunia kedokteran dia bisa mempelajari sesuatu hanya dengan melihatnya saja. Itu adalah bakat.
Cornelia dikenal sebagai dokter yang berani mengambil resiko dan selalu menanganinya dengan hasil yang memuaskan. Tidak pernah gagal dan selalu berhasil membuatnya mendapat julukan 'Sang tangan tuhan'.
Cornelia tahu dia memang tidak bisa terus menerus menghindari ayahnya dan keluarganya. Tapi dia hanya belum siap.
Tapi setelah ini dia berjanji tidak akan menghindari apapun lagi. Karna dia bukan anak kecil yang akan membiarkan dirinya tertindas lagi. Tentu saja, dia dokter muda yang jenius dengan usia sangat muda, yaitu 19 tahun. Dia sudah pernah melarikan diri sekali dan ia tidak mau lari lagi kali ini. Dia kan menghadapai semuanya dengan lapang dada.
Malam ini Cornelia sedang merapikan ruangannya di rumah sakit ternama di Italia. Rumah sakit tempatnya bernaung sekarang. St.Uriel Evangelos. Rumah sakit milik bangsawan Jerman Evangelos yang berpusat di Italia.
Dia sangat lelah hari ini, karna hari ini dia menangani banyak kasus. Bahkan ada pasien kanker hari ini. Benar-benar melelahkan. Tapi dia belum lama di rumah sakit ini. Dan karna banyak pekerjaan dia belum juga menyususn interior ruangannya.
Saat ini sudah lewat tengah malam tapi ini rumah sakit. Rumah sakit tidak pernah sepi, Cornelia bahwa bisa melihat banyak orang yang hilir mudik lewat didepan ruangannya.
"Ini sudah hampir tengah malam Cornelia, cepat tidur," Cornelia memutar bola matanya kesal. Tidak tahu entah kapan Gill sudah duduk nyaman di kursi kebesarannya tapi itu sudah biasa jadi dia tidak kaget lagi.
Ngomong-ngomong walaupun dia sangat memanjakan Cornelia tapi sifatnya yang dingin itu tidak berubah walaupun kadang saat moodnya benar-benar baik dia bisa menjadi ibu peri yang baik hati.
Cornelia melihat pakaian yang dia pakai, dia masih memakai baju resmi jendralnya. Dia pasti sehabis bekerja langsung berangkat kesini. Cornelia terkadang merasa sangat menghangat karna perhatiannya. Tapi dia tidak sudi menunjukan kepeduliannya atau kebaikannya mengingat betapa tidak bisa dikasih hatinya Gill.
KAMU SEDANG MEMBACA
CORNELIA : Sweet Enemy [COMPLETE]
Romance#1 Cinta, selalu ada kisah tentang air mata. Dan kisah yang ini selalu sama dengan novel-novel romance yang pernah kalian baca, selalu sama, dan selalu ada air mata. . . . . Gillien Alecta Alcael. "Berlarilah padaku saat tak ada seorangpun yang bisa...