30. Il Vero Nemico

11.1K 1K 27
                                    

Ja....
Vote kalau kalian suka ya:)

Grazie, Conan.

______________________________

"Cornelia? Sedang apa kau disini? Ah.. tidak, kita memang punya janji mau bertemukan. Tapi bagaimana kau bisa masuk, dan apa maksud dari ucapanmu tadi?." Matheus mencecar Cornelia dengan berbagai macam pertanyaan.

Sepertinya Matheus tidak juga tahu kalau dialah putri Tybalt. Itu pasti karna Alecta atau Gill yang menutup segala sesuatu tentang Cornelia.

"Alecta kau sebaiknya keluar, aku ingin bicara dengan Cornelia." Matheus menyuruh Alecta keluar.

Alecta tersenyum kecil, "kurasa aku harus tetap disini. Aku harus memastikan Cornelia baik-baik saja, atau Gillien akan menghajarku."

Kerutan muncul di dahi Matheus, "apa maksudnya ini... Alecta..?."

"Jadi sahabat yang mengkhianatimu itu ayahku? Jadi pada akhirnya kau tidak memafkannya? Jadi kau..." Cornelia bisa melihat wajah Matheus yang berubah menjadi syok dan terkejut.

"Cornelia... Apa kau..."

"Cornelia Cissy Mamorin, dia adalah putri Tybalt Mamorin. Dunia ini benar-benar sempit ya." Alecta bersuara. Dia berjalan mendekati Cornelia dan berdiri di samping Cornelia. Bertindak sebagai penjaga.

"Kau..."

"Ya. Aku adalah anak dari orang yang hampir kau bunuh!."

"Bagaimana mungkin..."

"Aku yang harusnya bilang begitu Matheus! Bagaimana mungkin kau bisa melakukan ini! Setelah ayahku kau membuatku membenci orang yang harusnya tidak kubenci!." Cornelia berteriak padanya. Dia tidak akan menangis, tidak! Dia tidak akan mau terlihat lemah didepan Matheus!.

Matheus seperti orang kebingungan. Dia tidak tahu harus berkata apa. Dia tidak pernah menyangka harus dihadapkan oleh situasi sulit ini. Dia tidak pernah...

Tybalt mengkhinatinya dengan membunuh adiknya...

Dan karna Cornelia-lah aku masih bisa bernafas di dunia ini...

"Hahahaha... takdir benar-benar mempermainkan kita... hahaha..." Matheus tertawa getir. Dia merasa seperti orang tua yang kehilangan tempat tinggal sekarang. "Andai saja aku mati saat itu, maka Tybalt tidak akan celaka, kau pasti menyesalkan sekarang karna sudah menyelamatkan nyawaku."

"...."

Cornelia diam masih menatap Matheus marah. Tapi dia menekan rasa marahnya sendiri...

"Aku tidak menyesal..." Cornelia menjawab ringan.

Matheus menatap Cornelia nanar, sementara Alecta tersenyum kecil, sudah menduga kalau Cornelia akan mengatakan itu.

"Aku tidak pernah menyesal telah menyelamatkan nyawamu. Aku dokter dan aku bangga dengan pekerjaanku. Matheus, kau pernah bilang padaku,kan kalau kau berhutang padaku, kalau begitu boleh aku tagih hutangku sekarang?."  Tanya Cornelia.

Matheus masih menatap Cornelia lemah, "apapun... meski kau minta aku mati..."

"Kalau begitu kuminta kau maafkan ayahku."

CORNELIA : Sweet Enemy [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang